Gunung Semeru Meletus Lagi, Indonesia Berduka

MATARAMRADIO.COM, Jakarta – Indonesia gempat menyusul peristiwa letusan Gunung Semeru yang terjadi mendadak tanpa peringatan pada Sabtu (4/12) pukul 15.00 WIB.

Hal ini dibenarkan Kepala Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bambang Surya Putra yang menyebutkan, tidak ada peringatan dini atas peristiwa yang berdampak pada warga di Lumajang, Jawa Timur itu.
“Yang pertama, tentunya semua sumber daya dikerahkan ke Lumajang. Terkait kondisi itu, kebetulan itu mendadak sekali, kami tidak mendapat sama sekali peringatan, dan tidak juga mendapat informasi (peringata letusan Semeru, red) dari teman teman yang berwenang (Pos Pengamatan Gunung Semeru, dan lainnya, red),” kata Bambang seperti dilansir RRI.CO.ID, Sabtu (4/12) petang.

BACA JUGA:  Klaim tidak Ada Lagi Sengketa Tanah, Presiden Jokowi akan Sambangi Sirkuit Mandalika

Rekaman video peristiwa letusan gunung tertinggi di Indonesia-Semeru itu, juga telah beredar.

Rekaman video itu dan menunjukkan, kondisi warga sekitar kaki Gunung Semeru berhamburan keluar rumah mereka demi menyelatkan diri.

Bambang mengatakan, BNPB langsung melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).”Kemudian, kami menyelamtkan nyawa, ya. Sebanyak-banyaknya. Tapi, kami belum tahu apakah ini (letusan Semeru, red) akan membesar atau seperti apa. Ini juga, informasinya terus dilakukan monitor,” kata Bambang.

BACA JUGA:  Selamatkan Rakyat Indonesia dari Covid 19,  Pemerintah Habiskan  Dana Hingga Rp 70,37 Triliun

Soal jumlah warga terdampak letusan Gunung Semeru, Bambang mengatakan, pendataan masih dilakukan sementara ini.
“Sekarang fokus pada penyelamatan zona zona pada risiko bencana 1 dan 2, untuk evakuasi ke tempat yang aman. Untuk ring 1 dan ring 2, saya belum lihat petanya. Tapi, untuk Pemda Kabupaten Lumajang, saya yakin mereka sudah ada peta, dan akan mengarahkan masyarakat ke zona hijau,” kata Bambang.
Dia juga memastikan, Tim Penyelamatan sudah berada di lokasi bencana.”Posisinya saat ini, sudah di lapangan, yaitu BPBD Kabupaten Lumajang, dan BPBD Jawa Timur. Saya sudah dapat gambar gamabar langsung dari lapangan. BNPB segera meluncur, yang pasti, semua mode transportasi pasti akan digunakan,” ungkap Bambang.
“Kalau tidak erupsi, sebenarnya kami bisa langsung ke sana menggunakan helikopter. Tapi, karena ada abu vulkanik, kondisisnya tentu membahayakan. Tentunya akan menggunaka mode transportasi lain yang memungkinkan,” kata Bambang.
Bambang juga mengatakan, hasil pantauan BNPB juga untuk mengetahui dampak letusan Gunung Semeru terhadap kegiatan transportasi penerbangan.
“Ya, kami akan pantau untuk menutup atau tidak, bandara bandara terdampak erupsi Semeru,” pungkasnya. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Tambora dan Rinjani Punya Cerita