Kecelakaan bisa terjadi di mana saja, termasuk di rumah. Padahal setiap kecelakaan perlu pertolongan pertama sebelum membawa ke klinik, puskesmas atau rumah sakit. Untuk itu, Anda sebagai orang tua penting untuk mengetahui tentang P3K atau pertolongan pertama pada kecelakaan. Terutama, terkait peralatan P3K dan pengetahuan tentang P3K agar Anda dapat menolong anggota keluarga saat mengalami kecelakaan di rumah.
Selain peralatan dan pengetahuan P3K, Anda juga perlu memahami tentang tujuan dan prinsip-prinsip pertolongan pertama pada kecelakaan ini. Setidaknya ada empat tujuan dari P3K, yaitu: menyelamatkan jiwa, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan, mencegah terjadinya hal yang lebih buruk pada korban, dan menenangkan penderita atau korban yang terluka di rumah.
Sedangkan prinsip-prinsip P3k yang perlu Anda ketahui ada empat, yaitu: (1) jangan pindahkan atau ubah posisi orang yang terluka, terutama bila luka-lukanya terjadi karena jatuh, jatuh dari ketinggian dengan keras atau kekerasan lain. Pindahkan atau ubah posisi penderita hanya apabila tindakan Anda adalah untuk menyelamatkan dari bahaya lain. (2) Bertindaklah dengan cepat apabila penderita mengalami perdarahan, kesulitan bernapas, luka bakar, atau terkejut (syok). (3) Jangan berikan cairan apa pun kepada penderita yang pingsan atau setengah pingsan. Cairan dapat memasuki saluran pernapasan dan mengakibatkan kesulitan bernapas bagi penderita. (4) Jangan berikan alkohol pada penderita yang mengalami luka parah.
Untuk peralatan P3K yang perlu Anda sediakan di rumah, setidaknya ada 16 jenis, yaitu:
• Kasa kompres, berguna untuk: mengompres bagian tubuh yang memar atau yang memerlukan kompresan.
• Plester luka untuk berbagai ukuran, berguna untuk: menutup luka terbuka yang kecil dan luka gores.
• Perekat micropore selebar 3 sentimeter (cm), berguna untuk: merekatkan kasa steril.
• Alkohol swap pad atau lap, tisu, antiseptik, berguna untuk: membersihkan peralatan pertolongan pertama seperti gunting.
• Cairan antiseptik, berguna untuk: mencegah dan melawan infeksi bakteri pada luka.
• Sarung tangan nonlateks ukuran besar, berguna untuk: melindungi diri dari bakteri sebelum menangani luka pada korban.
• Perban atau kasa pembalut, masing-masing untuk ukuran 5 cm dan 10 cm, berguna untuk: membalut luka terbuka sehingga dapat menghentikan perdarahan luar.
• Kasa steril ukuran kecil dan besar, berguna untuk: menutup luka yang berukuran kecil hingga lebih besar.
• Mitella, berguna untuk: untuk perban atau penutup luka yang besar dan luka bakar jika steril.
• Pembalut elastis, berguna untuk: menahan cedera pada engkel.
• Gunting, berguna untuk: memotong perban atau perekat atau menggunting pakaian seseorang untuk mempermudah penanganan luka terbuka.
• Gunting kuku, berguna untuk: menggunting kuku atau kulit yang terobek atau yang dapat memperburuk cedera.
• Peniti, berguna untuk: merekatkan pembalut elastis.
• Pinset, berguna untuk: mengambil objek asing yang kecil pada tubuh, seperti duri, serpihan kayu, dan lain-lain.
• Termometer oral nonmerkuri, berguna untuk: mengukur suhu tubuh.
• Senter, berguna untuk: mendeteksi cedera di area yang gelap, seperti pada lubang hidung, lubang telinga, dan tenggorokan.
Sementara itu, selain peralatan, Anda juga penting menyediakan obat-obatan yang untuk P3K di rumah. Berikut ini daftar obat-obatan yang bisa Anda siapkan:
· obat penghilang rasa sakit dan pereda demam seperti paracetamol, ibuprofen.
· penghilang sakit perut atau obat diare,
· obat alergi, seperti antihistamin,
· balsem atau obat gosok,
· pereda flu dan batuk,
· obat tetes mata,
· salep antibiotik untuk luka,
· obat-obatan pribadi,
· salep hidrokortison untuk gatal, dan
· obat maag atau asam lambung, misalnya antasida.
Setelah mengetahui tujuan, prinsip-prinsip, peralatan dan obat-obatan untuk Anda siapkan di rumah sebagai P3K, maka kini Anda pun penting untuk mengetahui penanganan pertama terhadap kasus-kasus kecelakaan yang umumnya terjadinya di rumah. Berikut ini beberapa kasus kecelakaan yang umumnya terjadi di rumah dan cara menanganinya, yaitu:
1. Pingsan
Seseorang yang pingsan memiliki ciri-ciri tidak sadar sesaat. Untuk penanganan korban, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut ini:
· usahakan untuk membaringkan korban di tempat yang aman/nyaman dan menempatkan kakinya pada posisi yang lebih tinggi daripada kepala, kecuali terdapat luka di kepalanya,
· upayakan untuk membangunkan korban dengan cara memanggil nama dan menepuk-nepuk pundak dan menekan telapak tangan korban, sambil memberikan bau-bauan (minyak kayu putih, balsem dll) di sekitar indra penciuman korban,
· meminta bantuan orang lain untuk juga turut menyadarkan korban, dan
· bila sudah sadar, berikan korban air minum manis.
2. Luka Bakar
Penyebab terjadinya luka bakar pada korban karena korban mendapat/terkena paparan panas. Adapun penanganan luka bakar pada korban yang bisa Anda lakukan di rumah adalah sebagai berikut:
· segera matikan sumber luka bakar, bisa dengan kain basah atau air,
· siramlah korban pada bagian yang terjadi luka bakar dengan air bersih selama lima sampai 10 menit,
· kompres dingin (dengan menggunakan es batu yang dibalut kain) pada area kulit korban yang terbakar untuk mengurangi sakit dan mendinginkan luka,
· oleskan krim yang sifatnya sejuk untuk meringankan sakit dan panas, dan
· jika luka bakar sudah melepuh sebaiknya langsung dibawa ke dokter.
3. Luka Berdarah (Luka Lecet/Tergores/Tersayat)
Penyebab luka berdarah pada korban umumnya adalah benda tajam atau benda tumpul. Untuk penanganan, Anda dapat lakukan hal-hal berikut ini:
· bersihkan luka bila kotor dengan disiram dengan air bersih atau cairan infus (Nacl),
· berikan antiseptik,
· tutup luka dengan plester bila luka dalam, namun khusus untuk luka lecet tidak perlu ditutup,
· jika luka terlalu besar dan dalam segeralah dibawa ke dokter.
4. Benturan
Penyebab benturan pada korban biasanya adalah akibat korban berbenturan dengan benda keras karena terjatuh. Adapun penanganan yang dapat Anda lakukan di rumah adalah sebagai berikut:
· kompres bagian tubuh korban yang terkena benturan dengan es selama lima sampai 10 menit,
· Anda juga dapat mengoleskan krim Trombophop bila tersedia.
5. Perdarahan
Bila ada anggota keluarga Anda yang mengalami perdarahan di rumah, berikut ini langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan:
· hentikan perdarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka,
· tekan terus-menerus, jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat perdarahan sudah berhenti,
· apabila setelah dilakukan tekanan tetapi perdarahan tidak berhenti, kemungkinkan nadi atau pembuluh darah balik akan teputus, untuk itu, tekan nadi yang di dekat luka untuk menghentikan alirah darah dari jantung ke tempat lain, dan
· segeralah ke dokter.
Demikianlah beberapa tips untuk Anda menjadi orang tua siaga P3K di rumah. Selain lima kasus tadi, masih banyak kemungkinan kecelakaan lain yang terjadi di rumah, seperti: tersedak, terkilir, keracunan, patah tulang, dan lain sebagainya. Namun, Anda tidak perlu panik. Untuk itu, sebaiknya Anda juga menlengkapi diri Anda dengan buku panduan P3K serta nomor telepon pusat kesehatan terdekat. Semoga bermanfaat! (*)
Artikel diatas dilansir dari blog penulis berikut ini:
https://terasazimah.blogspot.com/2023/02/tips-menjadi-orang-tua-siaga-p3k-di.html