Ini yang Dilakukan Mahasiswa KKN Tiga Kampus Selamatkan Sumber Mata Air di Kaki Gunung Rinjani

MATARAMRADIO.COM, Mataram. Luar biasa. Itulah ungkapan yang tepat menggambarkan kegiatan mahasiswa untuk menyelamatkan sumber mata air di Kaki Gunung Rinjani. Tepatnya di Desa Sapit Kecamatan Suela Lombok Timur.

Ya mereka adalah mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dari tiga perguruan tinggi yakni Institut Pertanian Bogor (lPB) Bogor, Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram dan Universitas Hamzanwadi Pancor.

Para mahasiswa dari tiga kampus dari berbagai jurusan tersebut sepakat melakukan konservasi mata air di Desa Sapit, Kecamatan Suela dengan cara melakukan penanaman bibit pohon di wilayah hulu pada Sabtu (10/6). “Kami menanam 100 bibit pohon yang terdiri dari bibit pohon Durian, Srikaya dan Sangon,”kata Nas, Ketua KKN Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Pancor Lombok Timur.

BACA JUGA:  Dipanggil DPR Soal Dugaan Pelanggaran HAM, Perusahaan Tambang AMNT Minta Ditunda. Alasannya?


Disebutkan, kondisi geografis Desa Sapit yang berada di Lereng Timur Gunung Rinjani menjadikan Desa Sapit menjadi salah satu desa yang memiliki potensi mata air bagi masyarakat di pulau Lombok.”Konservasi mata air dengan melakukan penanaman bibit pohon merupakan salah satu langkah yang tepat dalam menjaga kelestarian dari mata air. Terlebih lagi masih seringnya ditemukan kekurangan air dan adanya bencana longsor,”jelasnya.


Nas menyebutkan kegiatan penanaman bibit pohon ini dilakukan agar tidak terjadi lagi kendala kekurangan air di wilayah desa Sapit dan dapat berguna juga untuk menjaga desa Sapit dari tanah longsor.”Mata air di Desa Sapit banyak digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, termasuk untuk irigasi lahan-lahan pertanian. Selain itu mata air di Desa Sapit ini juga menjadi harapan bagi masyarakat Pulau Lombok karena posisi desa Sapit yang berada di wilayah hulu bagi masyarakat pulau Lombok. Maka dari itu penting untuk dapat melestarikan mata air ini’bebernya.

BACA JUGA:  Pertama Kali  di Asia Tenggara, Google Pilih NTB Luncurkan Environmental Insight Explorer


Pernyataan senada diungkapkan Laonewan Rezeki Alhaq, Ketua KKN Institut Pertanian Bogor (IPB) yang berharap berharap hal sederhana yang mereka lakukan ini dapat menjadi motivasi bagi masyarakat untuk mencintai lingkungan dan menyalamat sumber daya air untuk kehidupan. “apa yang kami lakukan ini memang tidak banyak, tetapi hal ini dapat menjadi penyemangat bagi masyarakat, terutama pemuda yang ada di Desa Sapit khususnya agar bisa merawat karunia Tuhan berupa alam yang subur dan sumber mata air yang melimpah”,ungkapnya kepada MATARAMRADIO.COM.

BACA JUGA:  Gawat! Gletser di Puncak Cartenz Papua Makin Menipis

Laonewan yang tercatat sebagai Mahasiswa Jurusan Manajemen IPB ini menyebutkan
Penanaman bibit pohon di wilayah hulu untuk konservasi mata air hanyalah salah satu dari beberapa program mahasiswa KKN di Desa Sapit.

Informasi yag dihimpun dari aparat desa setempat menyebutkan setidaknya ada 38 mahasiswa KKN di Desa Sapit, yang terdiri dari 9 mahasiswa IPB Bogor, 11 mahasiswa Universitas Hamzanwadi, dan 18 mahasiswa UIN Mataram.”Mereka sama-sama berkontribusi untuk pembangunan desa yang ada di kaki Gunung Rinjani tersebut selama lebih kurang sebulan,” terang sumber yang minta tidak disebutkan namanya ini. Siplah! (EditorMRC)