Kampung Kreasi BEM Unram Dukung Industrialisasi di NTB

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Mataram bernama Kampung Kreasi mulai menampakkan hasil.

Setidaknya, inovasi mahasiswa untuk ikut mengambil bagian dalam mengembangkan potensi desa mulai menunjukkan hasil. Padahal programnya baru diluncurkan dua bulan lalu tepatnya Agustus 2021 dengan mengambil lokasi di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Lombok Barat dan akan berakhir November depan. 

Hal inilah yang menjadi salah satu laporan dan informasi yang disampaikan Perwakilan BEM Unram ketika silaturahmi dengan Gubernur NTB, Senin (18/10).
Menurut salah seoranf Pengurus BEM Unram Khairul Muamalah, hasil bumi berupa pisang yang menjadi ikon Desa Pakuan, Kecamatan Narmada sebagai tempat pelaksanaan Kampung Kreasi.

BACA JUGA:  400 Prajurit Batalyon Infanteri SWY Siap Amankan Perbatasan Indonesia-Timor Leste

Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram, katanya melakukan pendampingan industri pengolahan pisang yang selama ini dijual langsung. Petani pisang biasanya menjual setandan pisang seharga  Rp 50 ribu yang jika diolah dan dikemas menjadi produk lain akan bernilai ekonomis lebih. “Selama tiga bulan selain pendampingan untuk pengolahan, ada pula pameran hasil produksi olahan yang sudah dipelajari dari pengemasan sampai penjualan”, jelasnya.

BACA JUGA:  Balai Kemasan NTB Optimalkan Pelayanan dengan EKDMK

Dengan tema ekonomi kreatif dan pendidikan, Kampung Kreasi BEM Unram juga memiliki program literasi dan buta aksara, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan memanfaatkan bank sampah di masing-masing sekolah juga sosialisasi pencegahan pernikahan dini.

Tak pelak lagi, Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M.Sc menyampaikan apresiasi dan mendukung penuh program Kampung Kreasi yang diinisasi oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Mataram (BEM Unram).

BACA JUGA:  Gubernur : Jangan Sampai Roda Ekonomi Mati


Program tersebut, kata gubernur, dapat membantu pemerintah  mengenalkan industrialisasi kepada masyarakat. “BEM memang harus melakukan gerakan yang langsung dirasakan masyarakat. Aktifis kampus punya peran lain yang bisa dilakukan”, ujar Gubernur sebagaimana dilansir dari ntbprov.go.id. (EditorMRC)