Mengutip dari kamus kompetensi perilaku Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK), pengertian integritas adalah bertindak secara konsisten antara apa yang dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai-nilai yang dianut (nilai-nilai dapat berasal dari nilai kode etik di tempat dia bekerja, nilai masyarakat atau nilai moral pribadi). Dalam Modul Integritas Umum oleh KPK dijelaskan, integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan. Nilai integritas merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan hati nurani dan norma yang berlaku.
Dengan penjelasan tersebut diatas, memberikan penegasan pada kita bahwa setiap orang harus memiliki dan memegang teguh integritas yang kuat dalam dirinya, karena integritas yang dimiliki akan berpengaruh dalam menjalankan kehidupannya. Sebagai contoh apabila ada seseorang dalam bertindak tidak sesuai antara kata dan perbuatannya maka orang tersebut bisa jadi tidak akan disukai, lain lagi jika ada seseorang yang dalam bertindak tidak konsisten dan selalu berubah-ubah maka bisa jadi orang lain akan menjauh dan menghindar darinya. Bisa jadi juga ketika seseorang tidak menunjukkan perilaku yang berintegritas maka secara lebih ekstrim orang tersebut akan dinilai sebagai orang yang “tidak jujur” atau “pembohong”.
Timbul pertanyaan apa saja yang menjadi faktor dari pembentukan integritas itu. Secara psikologi seseorang yang kurang atau tidak memiliki intergtitas dalam dirinya dikarenakan ada empat aspek kepribadian yang lemah atau tidak perkembang dalam dirinya, yaitu konsistensi; disiplin , tanggung jawab; dan keterhubungan.
Baiklah… saya mulai dari consistency (konsistensi) dimana seseorang akan menunjukkan sikap dan perbuatan yang tidak berubah-ubah, selalu selaras, senang melakukan hal yang sama dan berulang sesuai kebiasaan, aturan yang sudah berlaku, atau kesepakatan yang sudah ditentukan, juga senang jika segala sesuatu diperlakukan sama, termasuk memperlakukan orang lain. Mengabaikan konsistensi akan membuat kita gampang lupa dengan tujuan yang ingin dicapai. Hari ini kita mengerjakan sesuatu demi impian tersebut, tapi keesokan harinya kita malah bersantai dan mengabaikan apa yang harusnya dilakukan. Agar tetap memiliki dan mempertahankan aspek konsistensi dalam diri maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan diataranya tentukan tujuan yang jelas dan spesifik; buat jadwal yang teratur; lakukan satu hal pada satu waktu; tetapkan batas waktu dan temukan motivasi yang tepat.
Selanjutnya adalah aspek discipline (disiplin) dimana aspek ini berhubungan dengan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan dan ketertiban. Dengan adanya disiplin yang kuat dalam diri seseorang membantunya untuk mencapai tujuan, hal ini karena disiplin dapat membuat seseorang untuk fokus dan berpegang pada rencana yang telah ditetapkan, sehingga ia dapat mencapai hasil yang diinginkan. Seorang yang memiliki disiplin menunjukkan pribadi yang menyenangi rutinitas dan struktur dan hidup yang terprediksi. Apabila tidak disiplin akan membuat seseorang mendapat banyak masalah. Misalnya ketika tidak bisa disiplin dalam hal waktu kedatangan ke tempat kerja dan sering terlambat, maka bisa mendapatkan sanksi bahkan dipecat, misal ketika mengendarai kendaraan di jalan raya tidak disiplin maka dapat membuat masalah kemacetan atau bahkan kecelakaan. Dari apa yang diungkap diatas bahwa disiplin itu dapat menentukan tujuan yang ingin kita capai, maka disiplin itu harus kita jaga dan dilatih dalam diri dengan beberapa upaya diantaranya dimulai dari hal sederhana misalnya waktu tidur dan bangun tidur, waktu datang ke tempat kerja; harus datang dari diri sendiri, muncul dari niat; dan jauhkan semua hal yang bisa menjadi godaan saat melatih kedisiplinan.
Selain tersebut diatas, seseorang yang memiliki integritas didukung oleh pribadi yang responsibility (bertanggung jawab) adalah kewajiban yang ditanggung seseorang termasuk menanggung akibatnya. Seseorang yang menunjukkan tanggung jawab dalam perilakunya, maka ia akan dipercaya, dihormati dan dihargai serta disenangi oleh orang lain. Disisi lain adanya sikap bertanggung jawab membuat seseorang lebih kuat dan tegar menghadapi permasalahan yang harus diselesaikan. Tanggung jawab yang paripurna atau yang terbaik bukan hanya pada diri sendiri, tapi juga pada keluarga, pada masyarakat dan tidak kalah pentingnya kepada sang pencipta. Tanggung jawab, Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesadaran diri dan tanggung jawab adalah dengan selalu menepati janji; mengontrol pikiran dan emosi; memiliki rasa peduli pada orang lain; dan bijaksana.
Adapun aspek yang tidak kalah pentingnya untuk memperkokoh integritas maka seseorang ketika perperilaku harus meyakini bahwa segala sesuatu itu terhubung (connectedness) dengan sesuatu yang lebih besar dari diri (penjiwaan, religi, spiritualitas) sehingga menghadirkan sikap bijak, tidak mudah mengeluh, menerima kehidupan apa adanya, menjalani dengan penuh kedewasaan.
Dari keempat aspek tersebut diatas berpengaruh dan berkontribusi dalam pembentukan integritas seseorang dalam perperilaku pada kehidupan sehari-hari dalam keluarga,dan lingkungan dimana seseorang tersebut berada. Untuk itu mari kita semua tetap bersikap dan bertingkahlaku konsisten, disiplin, keterhubungan, dan bertanggung jawab.