Perhelatan pemilihan umum khususnya pemilihan anggota legislatif (caleg) yang tinggal beberapa hari lagi, adalah momen penting bagi caleg untuk memperjuangkan aspirasi politik mereka bagi pelaksanaan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat lima tahun kedepan.
Persaingan yang sangat ketat, kompetitif, tekanan yang tinggi, dan tantangan yang kompleks menjadi bagian tak terpisahkan dari proses ini sehinga dibutuhkan kesiapan untuk menerima apapun hasil akhir dari pemilihan karena pada kenyataannya ada yang berhasil lolos ke parlemen namun ada juga yang tidak berhasil lolos, hal inilah para bacaleg sudah seharusnya mempersiapkan kesehatan mental dalam menghadapi pemilu terutama pasca pemilihan.
Kesiapan mental yang kokoh menjadi kunci kesuksesan para caleg dalam menghadapi pileg. Dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh, mengelola emosi dan stres, membangun jaringan dukungan dan menjaga kesehatan fisik dan mental. Seorang caleg dapat menghadapi pemilu dengan lebih baik dengan mengingatkan peluang keberhasilannya. Kesehatan jiwa yang baik akan membantu caleg menjaga keseimbangan emosional, menghadapi tantangan dan tetap fokus pada tujuan politiknya.
Kesiapan mental seorang caleg dalam menghadapi pemilu merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, memiliki kesiapan mental yang baik dapat membantu mereka menghadapi berbagai situasi dengan lebih baik. Terdapat beberapa aspek yang perlu dipersiapkan oleh seorang caleg dalam menjaga kesiapan mentalnya saat menghadapi pemilu, diantaranya:
- Memiliki visi dan misi yang kuat sebagai landasan dalam berpolitik, memiliki kesadaran diri terkait kondisi kesehatan jiwa mereka sendiri seperti mengenali tanda-tanda stress, kecemasan berlebih, dengan bantuan diagnosa dan treatment dari profesional,
- Mempersiapkan diri secara menyeluruh, meningkatkan kemampuan mengelola stres yang efektif, selalu berpikir positif, tetap tenang dan fokus dalam menghadapi berbagai situasi yang menegangkan dan ketidaknyamanan,
- Membangun jaringan dan dukungan yang sehat, terutama pada lingkungan keluarga, serta memiliki harapan yang realistis dan sikap yang positif terkait target pemilu, bahwa hasilnya tidak selalu dapat diprediksi dan menerima kegagalan sebagai bagian dari proses politik,
- Memelihara kesehatan fisik (self care) seperti menjaga asupan makanan yang sehat dan sempurna, pola tidur dan menghindari kebiasaan yang merusak (destructive habit), serta kegiatan keagamaan yang seimbang.
Selain hal-hal tersebut diatas yang perlu dipersiapkan oleh diri caleg sendiri, Pertama dapat dapat mengakses layanan konseling atau dukungan psikologis yang baik dan bertanggung jawab; Kedua tetap menjaga kesehatan jiwa dengan memiliki mekanisme koping yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang tidak diharapkan; Ketiga menciptakan lingkungan yang mendukung untuk mengurangi faktor-faktor penyebab stres yang tidak perlu.
“Selamat berkontestasi, apapun hasil akhirnya hendaknya dapat diterima secara terbuka dan realistis,” Jika hasilnya sesuai harapan tidak perlu gembira secara berlebihan, dan bagi yang tidak sesuai harapan juga tidak perlu bersedih secara mendalam. Berhasil atau tidak berhasil menjadi anggota legislatif marilah tetap berjuang di profesi atau jalur masing-masing, terimalah dengan lapang dada dan pikiran positif, dengan demikian kesehatan mental akan tetap terjaga dengan baik.
Akhirnya membangun kesiapan mental khususnya bagi para caleg melibatkan serangkaian langkah yang menyeluruh, menyangkut visi yang kuat, persiapan fisik dan mental, mampu mengelola stres dan emosi, lingkungan keluarga yang menguatkan, harapan yang realistis dan sikap positif. (*)