Kisah Inspiratif Dr HM Sukiman Azmi MM: Mencari Ilmu tidak Kenal Usia!

Hal tersebut diungkapkannya panjang lebar ketika menjadi bintang tamu di acara YSPodcast.

Banyak hal diungkap ketika menjawab pertanyaan yang dilontarkan Yusron Saudi selaku Tuan Rumah YS Podcast.

Mulai soal kiprahnya mengurus jemaah haji ketika menjadi pejabat Teras Kementerian Agama Republik Indonesia.Belum lagi kiprahnya sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Nusa Tenggara Barat. Termasuk bagaimana perjalanan karirnya setelah lulus sekolah, menjadi tentara hingga terpilih menjadi orang nomor satu, Bupati Lombok Timur dua periode.

Dalam bincang inspiratif YS Podcast, Sukiman mengungkapkan bagaimana semangatnya untuk terus belajar menimba ilmu sepanjang hayat.

Ia mengungkapkan cita-citanya sejak kecill untuk bisa sekolah dan belajar di Al-Azhar, sebuah universitas terkemuka di Mesir yang menjadi impian banyak pelajar dari Lombok Timur.

“Dulu saya ingin sekali ke Al-Azhar,” katanya. Namun, keterbatasan biaya dan kenyataan bahwa ia adalah salah satu dari 11 saudara membuat impian itu harus ditunda. “Kami semua sekolah, dan orang tua saya, seorang guru dan usahawan, harus membiayai semuanya. Akhirnya saya kuliah di IAIN Wali Songo”kenangnya.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di IAIN, Sukiman bergabung dengan TNI dan memulai karir militer yang cemerlang. Pada tahun 2004, setelah menjabat sebagai Komandan Kodim di Lombok Timur, ia dipanggil ke Jakarta untuk bertugas di Pusat Pembinaan Mental TNI di Cilangkap.

BACA JUGA:  Opik Semakin Romantis (3)

Di sinilah ia mendapat tawaran dari Menteri Agama saat itu, almarhum Maftuh Basyuni, untuk bergabung dengan Kementerian Agama sebagai Kepala Biro Umum. “Ini adalah tawaran yang sangat prospektif dan saya sambut dengan baik,” ujarnya.

Sebagai Kepala Biro Umum di Kementerian Agama, Sukiman memegang peran penting dalam pelaksanaan ibadah haji. Ia ditugaskan sebagai Ketua Tim Pemondokan Haji di Arab Saudi, Ketua Tim Pengadaan Katering, dan Ketua Tim Pengadaan Transportasi Jamaah Haji. “Tugas ini berlangsung selama 4 tahun dan sangat menantang,” tuturnya.

Selain itu, Sukiman juga berhasil meraih gelar Magister Manajemen dengan fokus pada Sumber Daya Manusia selama masa jabatannya di TNI. Dedikasinya terhadap pendidikan terus berlanjut meskipun sudah pensiun dari TNI.

Ia kembali melanjutkan studi dan meraih gelar Doktor di UIN Mataram. “Mencari ilmu itu tidak mengenal usia,” tegasnya. “Tholabul Ilmi Minal Mahdi Ilal Lahdi, mencari ilmu itu sejak dari buaian hingga liang lahad.”

Dengan keberhasilannya meraih gelar Doktor, Sukiman berharap dapat memberikan motivasi bagi generasi muda untuk tidak pernah berhenti belajar dan selalu berusaha menjadi yang terbaik. “Ilmu adalah harta yang tak ternilai, dan mencari ilmu adalah kewajiban setiap manusia,” ungkapnya.

Pengalaman Sukiman sebagai pemimpin tidak hanya terbatas di militer dan Kementerian Agama. Ia juga terjun ke dunia politik dan berhasil menjadi Bupati Lombok Timur. Pada periode pertama kepemimpinannya, ia fokus pada pembangunan infrastruktur dan pelayanan masyarakat, termasuk mengatasi dampak gempa besar yang melanda Lombok Timur. Pada periode kedua, ia kembali memimpin dengan mandat dari masyarakat Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA:  Ade Armando: Dosen Kontroversial dari Kampus Salemba

Di tengah kesibukannya sebagai Bupati, Sukiman tetap melanjutkan pendidikannya dengan penuh semangat, bahkan mengikuti kuliah secara daring selama pandemi COVID-19. “Belajar dari para profesor yang profesional membuka wawasan saya lebih luas,” katanya.

Sukiman tidak hanya dikenal sebagai pemimpin yang kompeten, tetapi juga sebagai pendidik dan penceramah yang aktif.

Selama bertugas sebagai Komandan Kodim, ia rutin mengisi khutbah Jumat dan memberikan ceramah pada perayaan hari besar Islam. “Rajin bersilaturahmi dan mengisi ceramah membuat saya dikenal oleh masyarakat,” ujarnya.

Pengalamannya mengajar dan memberikan bimbingan rohani di TNI sangat membantunya dalam menjalankan tugas-tugasnya di Kementerian Agama dan sebagai Bupati.

“Tugas di TNI mengajarkan saya untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap peran,”ulasnya.

Sukiman juga berbagi tentang tantangan yang dihadapi selama masa jabatannya, termasuk bagaimana ia mengelola sumber daya manusia di tengah krisis, seperti gempa bumi dan pandemi.

“Ketika gempa melanda, fokus utama kami adalah membangun rumah tahan gempa dan memastikan bantuan tepat sasaran,” kenangnya.

Biografi Singkat

Dr HM Sukiman Azmi MM adalah putra Lombok Timur. Lahir di Desa Rumbuk, Kecamatan Sakra pada tanggal 30 Mei 1957, Sukiman Azmy memiliki latar belakang pendidikan yang kuat. Setelah menempuh pendidikan dasarnya di SDN 1 Rumbuk pada tahun 1968, ia melanjutkan pendidikan menengahnya di MTs NW Lombok Timur pada tahun 1971 dan MANW Lombok Timur pada tahun 1974.

Keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi membawanya merantau ke Pulau Jawa. Sukiman Azmy menempuh pendidikan S1 di IAIN Walisongo Semarang pada tahun 1980 dan melanjutkan pendidikan S2 di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Trianandra pada tahun 2002.

BACA JUGA:  Lebih Dekat dengan Zulkifli Hasan, Menteri Perdagangan yang Bangga Jadi Anak Petani

Sebelum terjun ke dunia politik, Sukiman Azmy memiliki pengalaman yang beragam dalam militer. Sebagai seorang purnawirawan TNI, ia menempuh berbagai diklat dan kursus, termasuk Sekolah Pereira Militer Wajib, Kursus Administrasi Umum, dan Kursus Komandan Kodim.

Pengalamannya dalam berbagai posisi di TNI, seperti Kepala Bintal Korem, Kepala Seksi Personil Disbintal AD, dan Komandan Kodim 1605/Selong, menunjukkan dedikasinya dalam melayani negara.

Selain itu, Sukiman Azmy juga memiliki pengalaman dalam dunia pendidikan. Sebagai kepala sekolah SD dan SMP di bawah naungan Persit Kartika Chandra Kirana, ia memiliki kontribusi yang signifikan dalam pengembangan pendidikan di daerahnya.

Prestasi Sukiman Azmy tidak hanya terbatas pada bidang militer dan pendidikan, namun juga dalam dunia politik. Pada tahun 2008, ia terpilih sebagai Bupati Lombok Timur bersama dengan Wakil Bupati, dan kembali terpilih untuk periode kedua pada tahun 2018.

Selama kepemimpinannya, Sukiman Azmy dikenal karena upayanya dalam menangani berbagai isu sosial dan pembangunan, termasuk penanganan stunting yang diakui dengan penghargaan terbaik kedua pada acara Rembuk Stunting Kabupaten Lombok Timur pada 19 September 2022.

Sebagai seorang pejabat negara, transparansi dalam kepemilikan harta kekayaan sangatlah penting.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (LHKPN KPK) pada 2 Agustus 2023, harta kekayaan Sukiman Azmy mencapai Rp12 miliar, termasuk tanah dan bangunan, alat transportasi, serta harta bergerak lainnya. (EditorMRC)