Jumpa lagi dengan rubrik Solusi Psikologi, kali ini akan dibahas sepuluh cara berprestasi di tempat kerja, hal ini menjadi penting dikarena dengan tampilnya prestasi dari para karyawan dari pekerjaan yang dilakukan masa selain menguntungkan performance tempat kerja juga secara tidak langsung juga akan membawa keuntungan bagi karyawan itu sendiri, misalnya akan mendapat bonus berupa kenaikan jabatan, kesempatan mengembangkan diri, ataupun peningkatan penghasilan.
Sebelum dibahas lebih lanjut, ada baiknya kita pahami dulu bahwa yang dimaksud dengan berprestasi itu adalah sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang dikerjakan atau yang diusahakan. Seseorang dianggap berprestasi, jika dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakan baik karena hasil bekerja, belajar, atau berlatih keterampilan dalam bidang tertentu. Adapun faktor yang berpengaruh terhadap prestasi kerja pada setiap orang akan berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik itu pengaruh eksternal ataupun internalnya, yang meliputi antara lain motivasi, kepuasan kerja, sistem kompensasi dan desain pekerjaan.
Nah… agar prestasi kerja dapat optimal dalam diri karyawan, maka secara umum yang dapat dilakukan adalah :
1. Tanamakan dalam diri bahwa diperlukan kerja keras dan tekun, bila tidak ada dua unsur ini, mustahil akan menghasilkan prestasi dengan baik;
2. Memelihara optimism, yaitu dengan selalu mengembangkan pikiran yang positif apa pun masalahnya karena dengan selalu berpikir positif akan membuat lebih fokus melihat kebaikan dalam situasi apapun, sekaligus baik untuk Kesehatan mental dan juga membuat kuar secara fisik;
3. Mengembangkan antusiasme, dimana mengembangkan kegembiraan, gairah, serta minat yang besar dalam melakukan pekerjaan. Tidak akan ada pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan jika antusisme ini ada dalam setiap karyawan karena akan memberikan energi untuk terus kreatif dan inovatif. Antusisme dapat ditumbuhkan dandikembangkan dengan adanya niat atau tujuan, perencaan target, mengenal potensi dan hambatan diri, serta kepositifan dalam pikiran;
4. Tetap memiliki sisi individualism, bukan berarti karyawan bekerja sendiri atau menjadi orang yang self-centered atau egois, melainkan agar karyawan tidak takut untuk melakukan terobosan-terobosan yang penting dalam pekerjaan;
5. Imajinatif, jangan terpaku pada standar baku yang ada ditempat kerja, akan tetapi diperlukan keberanian dan kemampuan untuk menciiptakan sesuatu yang baru dan memang memerlukan beberapa perubahan. Biasakan berpikir kreatif dan keluar dari zona nyaman;
6. Bersikap menyenangkan, dengan sikap yang ramah dan menghargai semua orang, dan sikap ini akan membawa seorang karyawan mencapai jenjang kesuksesan;
7. Mampu mendengarkan, keahlian satu ini memang sulit, tapi patut diusahakan. caranya, susun pertanyaan yang penuh makna, dan dengarkan jawaban dengan penuh konsentrasi;
8. Menaruh rasa percaya, ini yang menurut Rhenald Kasali, pengajar manajemen di Universitas Indonesia, jarang dimiliki orang Indonesia. Padahal, jika meletakkan kepercayaan pada orang lain, maka akan terbantu juga dalam beberapa pekerjaan;
9. Fleksibel, jangan kaku, karena situasi akan selalu berubah, sehingga siapapun dituntut harus mengikuti perubahan itu.
10. “Penghakiman”, walau bagaimana pun, tidak bisa terus menerus tergantung pada orang lain untuk mengambil suatu keputusan penting. Karena itu, kemampuan untuk menyeimbangkan fakta-fakta, sangat penting ketika akan mengambil keputusan. Jadilah ‘hakim’ yang baik
Semoga apa yang tertulis diatas ada manfaatnya bagi pembaca, terutama didalam mengoptimalkan prestasi kerja sehingga yang masih minimal akan berkembang menjadi maksimal.