Tim TJSL Bank NTB Syariah Kunjungi Budidaya Magot Ranjok

Kedatangan tim TJSL Bank NTB Syariah ke kelompok budidaya magot untuk melihat perkembangan budidaya magot yang dilakukan secara swadaya sejak Oktober 2023.


Sekretaris Kelompok Budidaya Magot “Keluarga Damai Ranjok” Setyo Wiradi menjelaskan awal dibuatnya kelompok budidaya magot untuk mengisi waktu selain ingin memberikan edukasi ke masyarakat.

BACA JUGA:  Pembiayaan Inovatif Percepat Transisi Energi


“Sampah kalau dikelola bisa bermanfaat,” katanya, Kamis (29/2/24).


“Kita ingin mengedukasi masyarakat agar peduli dengan lingkungan,” sambut Ketua Kelompok Budidaya Magot “Keluarga Damai Ranjik” Basirudin.


Menurut Basirudin, untuk mengajak masyarakat tidak bisa serta merta tapi harus dengan bukti.


“Kita ajak para pemuda ngobrol soal magot. Kalau sudah tertarik, baru kita ajak untuk melihat budidaya magot” katanya.

BACA JUGA:  Dinas Lingkungan Hidup NTB Kunjungi Magot Ranjok


Disinggung tentang pemasaran, Basirudin menjelaskan magot biasa dibeli oleh warga untuk pakan ayam selain dimanfaatkan sendiri untuk pakan ayam dan unggas.


“Pertumbuhannya sangat bagus. Bebek umur 5 bulan terlihat akan bertelur padahal biasamya bebek baru bertelur sekitar umur 7 – 8 bulan,” katanya.


Tim TJSL Bank NTB Syariah, Arif dan Ramzi menyatakan Bank NTB Syariah sudah memiliki dua binaan kelompok budidaya magot yakni di Joben Lombok Timur dan Lombok Tengah.

BACA JUGA:  Sukses, Gelaran Festival Bubur Beaq & Bubur Puteq

Namun, melihat keseriusan kelompok budidaya magot “Keluarga Damai Ranjok”, tin TJSL Bank NTB Syariah pun menyatakan “Apa yang bisa disinergikan dengan program dari Bank NTB Syariah,” .


“Kami ingin mengembangkan bukan hanya magot tapi juga budidaya unggas dan tanaman organik,” kata Setyo.


Bahkan Setyo yang sudah memanfaatkan kasgot (bekas magot) untuk tanaman menyatakan bagus pertumbuhannya dan cepat berbuah.


“Pare yang saya tanm buahnya besar-besar,” katanya. (MRC03)