Pembiayaan Inovatif Percepat Transisi Energi

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Untuk lebih meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di masyarakat perlu sinergi seluruh elemen masyarakat tidak hanya pemerintah namun juga kalangan swasta. Apalagi, jika didukung oleh kebijakan dan pengaturan intensif bagi investor maka bisa menjadi katalisator untuk perkembangan infrastruktur energi berkelanjutan.

“Adanya pembiayaan inovatif dan dukungan pemerintah dapat mempercepat transisi energi dari energi fosil ke energi terbarukan,” jelas Project Manager Yayasan Rumah Energi NTB, Krisna Wijaya saat lokakarya Perencanaan dan Pembiayaan Energi Terbarukan Berbasis Komunitas, Senin (11/9/23).

BACA JUGA:  Ketika Lombok Tengah jadi Episentrum Baru di NTB


Menurut Krisna, ketertarikan masyarakat dalam memanfaatkan energi terbarukan harus didukung oleh pemerintah, sektor private koperasi atau lembaga keuangan lainnya. Sehingga pengembangan energi terbarukan bisa lebih masif tidak hanya dilevel atas namun juga di masyarakat.


“Pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur energi terbarukan oleh masyarakat perlu didukung lembaga keuangan,” harapnya.


Harapan Krisna sejalan dengan keinginan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Kaki Rinjani Desa Karang Sidemen. Ia berharap ada tambahan alat pengeringan kopi seperti solar dryer dome.

BACA JUGA:  Mulai 19 Mei 2022, Pasar Ternak Selagalas Tutup Sementara

Pasalnya, kopi baru kering setelah 20 hari setelah dijemur di solar dryer drome.
“Sekali jemur sekitar 200 kg padahal kopi yang harus dijemur lebih banyak,” katanya


Menanggapi keinginan anggota KWT Rinjani, Rahmat dari Bank NTB Syariah menyatakan siap mendukung pengembangan energi terbarukan termasuk soal pembiayaan namun harus sesuai syarat perbankan.


“Bank NTB syariah siap membantu. Mari berkolaborasi dengan kami,” katanya.

BACA JUGA:  16 Jamaah Haji NTB Meninggal Dunia


Menurut Rahmat, persoalan yang sering muncul ketika memberikan pinjaman kepada masyarakat terutama pihak UMKM yakni pelaporan keuangan. Padahal laporan keuangan diperlukan untuk melihat perkembangan suatu usaha.


“Laporan keuangan harus disiapkan sehingga bisa diketahui perkembangan usahanya,” katanya.


Sementara Wakil Bupati Lombok Tengah, HM Nursiah menyatakan siap mendukung pengembangan usaha kopi oleh masyarakat dan mempertemukannya dengan lembaga pembiayaan.


“Bisa Bank NTB syariah atau lembaga keuangan lainnya,” katanya. (MRC03)