Penanganan Hutan Harus Berorientasi Kesra

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI, Doni Monardo meminta penanganan hutan harus melibatkan masyarakat dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

“Secara ekonomi, alih fungsi lahan dari hutan ke jagung menguntungkan tapi dampak yang ditimbulkan bencana berkepanjangan. Silahkan bertanam, bertani dan berkebun. Tapi harus ada aspek keseeimbangan. Alam dijaga, alam akan jaga kita. Kita merusak alam, alam rusak kita,” tegas Doni saat Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Banjir di Provinsi NTB, melalui virtual, Sabtu (10/4/21).
Doni menyatakan solusi meminimalisir potensi banjir di NTB, terutama di wilayah Kabupaten Bima dan Dompu melalui penanaman kembali pohon bernilai ekonomis juga penyerap air hujan yang kuat seperti, kopi, alpukat, kelengkeng dan lainnya dengan sistem tumpang sari jagung.
Doni menekankan agar setiap program yang berhubungan dengan ekosistem harus melibatkan rakyat, tidak boleh berorientasi proyek karena akan gagal.
“Untuk langkah awal, kita pilih desa yang punya komitmen. Kita butuh percontohan. Bibit pohonnya kita berikan secara gratis kepada masyarakat. Jika progran ini berhasil, dalam 5 tahun kedepan, NTB bisa terhindar dari banjir,” jelasnya
Sebelummya, Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, menyampaik kondisi pasca banjir di Bima dan Dompu berangsur mulai pulih. .
“Musibah ini menyadarkan kita bahwa penghijauan menjadi kebutuhan untuk sekarang dan masa yang akan datang,” jelasnya. Gubernur juga menyatakan, pihaknya sudah melakukan moratorium kayu dari pulau Sumbawa dan Lombok keluar untuk sementara waktu. “Alhamdulillah kami mampu menekan ratusan kayu yang hampir tiap saat diseberangkan ke luar daerah,” ungkapnya. (Manikp@kominfo/MRC)

BACA JUGA:  350 KK Warga Kekait Daye Masih Mengungsi