Sekolah Siaga Kependudukan Tekan Pernikahan Dini

MATARAMRADIO.COM, Lombok Barat – Untuk menghindari terjadinya pernikahan dini atau pernikahan usia anak sekolah, Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) memiliki peran strategis. Pasalnya, dengan SSK ada keterlibatan siswa, orang tua, masyarakat serta institusi lain dalam menghindari terjadinya pernikahan dini.

“Tidak hanya siswa dan guru, masyarakat serta institusi lain bisa terlibat aktif dalam mencegah terjadinya pernikahan dini,” jelas Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Bonivasius Prasetya Ichtiarto saat memberikan apresiasi kepada SMPN 2 JumatKuripan sebagai juara 3 nasional lomba sekolah siaga kependudukan (SSK) paripurna kategori SMP sederajat, (15/9/23).

BACA JUGA:  SENGGIGI SUNSET JAZZ: Kemeriahan Lebih Dari Musik


Menurut Bonivasius, sekolah memiliki peran signifikan dalam menekan terjadinya pernikahan dini. Sebab, bila siswa memahami resiko atas pernikahan dini tentu hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya pernikahan dini dihindari.


“Apalagi, guru dan orang tua juga aktif memberikan bimbingan, tentu pernikahan dini bisa dihindari,” jelasnya.


Menurut Bonivasius, jika pernikahan dini bisa dihindari maka kasus stunting akan semakin berkurang.

BACA JUGA:  Residivis Nyolong Lagi


“Bayi yang lahir dari pernikahan dini, berpotensi terkena stunting,” katanya.


Bonivasius berharap, dengan semakin pahamnya masyarakat akan resiko pernikahan dini maka masyarakat akan melaksanakan pernikahan di saat fisik dan psikis dalam kondisi matang.


“Untuk lelaki usia 25 tahun dan perempuan 21 tahun,” katanya. (MRC03)