BKKBN Pusat Sebut Satgas Siaga Stunting Alumni SMAN 1 Pringgabaya Sebagai Gerakan Alumni SMA Pertama di Indonesia!

MATARAMRADIO.COM – Kepala Pusat Pendidikan, Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana BKKBN Pusat  Dr Drs Lalu Makripuddin MSi menilai gebrakan Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya Lombok Timur menginisiasi terbentuknya Satgas Siaga Stunting merupakan terobosan baru dan kali pertama di Indonesia.

“Kami apresiasi dan berterimakasih. Selama ini kita kenal siswa SMA peduli stunting. Tapi kalau alumni SMA peduli stunting ini agak jarang kita dengar. Bahkan ini yang pertama di Indonesia ada alumni SMA peduli stunting,” ungkapnya kepada media ini usai menghadiri penandatanganan Nota Kesepahamaan (MOU) antara BKKBN Perwakilan NTB dengan Rektor Undikma Mataram, Senin siang (29/5).

Menurutnya, apa yang dilakukan Pengurus Pusat Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya dengan membentuk Satuan Tugas Siaga Stunting merupakan terobosan inovatif dan bisa ditiru oleh alumni SMA SMK bahkan oleh alumni perguruan tinggi.

Dia juga berharap Satgas  Siaga Stunting alumni SMAN 1 Pringgabaya dapat mengambil peran strategis dalam melakukan advokasi dan kampanye tentang Cegah dan tangkal stunting di tingkat desa.”Kita tentu saja berharap. Yang pertama, alumni SMA peduli stunting ini agar memiliki program program kerja yang menyentuh langsung ke sasaran. Sehingga bisa berkontribusi terhadap percepatan penurunan angka stunting. Yang kedua, tentu saja kita berharap bisa dikuti oleh alumni alumni yang lain. bagaimana alumni SMA SMK bahkan alumni perguruan tinggi yang lain membentuk satgas peduli stunting sehingga kita akan bekerja dengan banyak orang, banyak sumber daya tentu target kita penurunan angka stunting 14 %  secara nasional bisa tercapai,”ulas Doktor Makripudin yang juga melaksanakan tugas selaku Plt Kepala Perwakilan BKKBN NTB.

BACA JUGA:  Bakti stunting Turunkan Angka Stunting di NTB

Hal senada diungkapkan Manager Satgas Stunting Provinsi NTB Dr Karjono MKes yang mengapresiasi terobosan Pengurus alumni SMAN 1 Pringgabaya menbentuk Satgas Alumni Siaga Cekal Stunting.

Menurutnya, ada banyak hal bisa dilakukan oleh Satgas Siaga Stunting terutama mengawal pemberian makanan tambahan (TMT) dari Desa dan Dinas Kesehatan. Ada juga program orang tua asuh stunting, dimana semua orang bisa terlibat di dalamnya dan ambil bagian.”Jadi Tugas Satgas inilah melakukan pendampingan, dipastikan nggak TMT ini sampai hingga ke mulut sasaran. Kita butuhkan Satgas ini di level operasional,”cetusnya.

Karjono juga mengakui sangat banyak instansi dan lembaga lain yang dikerahkan untuk ambil bagian dalam program cegah stunting dengan memberikan bantuan makanan tambahan. Hanya saja ketika sampai di desa, belum tentu paket  tersebut sampai ke penerima sasaran.”Satgas Alumni SMA juga bisa berperan dalam pendampingan TPK (Tenaga Pendamping Keluarga,red) untuk menyemangati mereka akan tugas mulia sebagai TPK. Nah tugas itulah yang selama ini tidak ada,”ujarnya.

BACA JUGA:  SMAN 1 Masbagik Raih Juara Pertama SSK NTB 2023

Sekretaris Jenderal Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya  Kaspul Narendra menyampaikan terimakasih atas perhatian dan dukungan berbagai kalangan atas keberadaan Satgas Alumni SMA Siaga Stunting.

Pihaknya juga menyampaikan terimakasih atas kerjasama dan dukungan semua alumni yang memberikan perhatian atas program alumn peduli stunting, memberikan donasinya sehingga giat menggelar deklaras alumni dan pemberian paket stunting kepada keluarga penerima sasaran dapat terlaksana dengan baik.”Kami dari Pengurus Pusat IKA SMANSABAYA menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kepala Sekolah dan Keluarga Besar SMA Negeri 1 Pringgabaya atas segala dukungan dan kerjasama yang baik selama ini. Semoga dapat terus ditingkatkan,”harapnya.

Sesuai dengan apa yang dituangkan dalam deklarasi Satgas Alumni Siaga Stunting, maka pihaknya bertekad melaksanakan program dan kegiatan yang berhubunga langsung dengan masalah stunting serta membangun kemitraan, kerjasama dan koordinasi dengan semua pihak dan pemangku kepentingan.”Intinya Satgas akan proaktif mengajak masyarakat luas dan seluruh keluarga untuk bersama-sama mencegah stunting termasuk sosialisasi mencegah pernikahan dini, pentingnya generasi berencana sebagai modal mencetak generasi penerus bangsa bebas stunting,”imbuh mantan Ketua OSIS SMA Negeri 1 Pringgabaya tahun 2008 ini. (EditorMRC)

BACA JUGA:  Alhamdulillah, Pasien Sembuh Covid 19 di NTB Bertambah Jadi 88 Orang