Posyandu, Pusat Edukasi dan Solusi Permasalahan Kesehatan

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menegaskan Posyandu dapat menjadi pusat edukasi dan solusi utama permasalahan kesehatan di Provinsi NTB.

Untuk mewujudkannya, dibutuhkan komitmen yang kuat antara pemerintah kabupaten dan desa. Membentuk Pokja Posyandu Desa. Menambahkan 3 meja pelayanan yang semula 5 menjadi 8, yaitu meja untuk remaja, Posbindu, dan Lansia. Menambahkan tiga SDM untuk tambahan 3 meja. Jika belum ada kader tambahan bisa memanfaatkan ibu-ibu atau remaja yang ada di desa tersebut. Tempat fleksibel, waktu fleksibel, penambahan alat relatif murah.
Berbagai masalah kesehatan juga dihadapi Provinsi NTB. Selain masalah stunting, kematian ibu, kematian bayi, juga pernikahan anak, PMI Ilegal, Narkoba, Lingkungan Hidup, Bencana, dan lain sebagainya. Semuanya, harus bisa dikendalikan dengan pola edukasi yang konsisten dan tersistem dengan baik.
“Salah satu yang paling strategis yang kita perkuat selain sekolah adalah Posyandu, karena Posyandu dilaksanakan di setiap dusun di seluruh NTB setiap bulan,” jelas Rohmi.
Hingga saat ini, jelas Rohmi peta sebaran posyandu keluarga per April 2021 di Provinsi NTB sebanyak: Kabupaten Lombok Utara 208, Kabupaten Lombok Timur 1844, Kabupaten Lombok Barat 126, Lombok Tengah 244, Kabupaten Sumbawa Besar 104, Sumbawa 414, Dompu 428, Kabupaten Bima 481, dan Kota Bima 99.
“Kalau posyandunya aktif semua, maka semua data akan kita dapatkan secara ‘up-to-date’ setiap bulan. Sehingga semua permasalahan dari skala dusun bisa kita kontrol di NTB,” tegasnya. (novita, diskominfotikntb/MRC

BACA JUGA:  BKKBN NTB Menuju 14 Persen