Ini Sorotan Media Asing Soal Kemenangan Kontroversial Prabowo

Salah satunya Majalah Time yang dan menggarisbawahi beberapa yang kontroversial dari kemenangan Prabowo yang dikenal dengan sebutan Gemoy ini.

Time, misalnya, pada Rabu (14/2/2024) menyoroti Prabowo Subianto, dengan menyebutnya ‘mantan jenderal yang pernah dilarang memasuki Amerika Serikat (AS) atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia’ yang akan menjadi Presiden Indonesia berikutnya.

BACA JUGA:  500 Mesin Lokal Semarakkan HUT RI 75

Time menuturkan bahwa hal ini juga menjadi pertanda era ketidakpastian baru, bagi demokrasi Indonesia yang masih baru.

Prabowo juga dijelaskan sebagai sosok yang terkenal sebagai panglima militer pada masa pemerintahan mantan Presiden Soeharto yang memerintah dari 1967 hingga 1998. Disebutkan pula bahwa di bawah rezim represif Soeharto, Prabowo adalah salah satu pemimpin yang otoriter.

Dilaporkan juga bahwa kesuksesan calon presiden nomor urut dua tersebut diwarnai dengan kontroversi, dengan Gibran sebagai calon wakil, yang baru disetujui setelah adanya keputusan kontroversial dari Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipimpin oleh saudara ipar Jokowi yang kini sudah diberhentikan.

BACA JUGA:  Lagi,Mataram Raih Predikat Badan Publik Kota Informatif 2020

Time juga menuturkan bahwa Pilpres 2024 sebagian besar dilihat sebagai ‘referendum mengenai warisan Jokowi’ meskipun tidak secara resmi mendukung kandidat manapun.

Berikutnya, tuduhan yang meningkat dalam beberapa minggu terakhir yang tak terbukti dituturkan, mengenai kecurangan pemilu yang didukung oleh Jokowi dan menguntungkan kubu Prabowo. Media tersebut juga menyebutkan soal Dokumenter Dirty Vote.

Di samping itu, para ahli juga mengatakan kepada Time bahwa meskipun terpilihnya Jokowi selama 10 tahun dipuji sebagai kemenangan demokrasi di Indonesia, tetapi bangkitnya Prabowo bertepatan dengan anjloknya kepercayaan publik terhadap sistem politik di Indonesia.

BACA JUGA:  Polres Mataram Sita Miras di Sindu

Dosen senior politik Indonesia di Universitas Murdoch Australia, Ian Wilson, mengatakan bahwa sisi prosedural dalam penyelenggaraan pemilu di Indonesia selalu sangat baik dan selalu ada kepercayaan publik yang tinggi terhadap pemilu.

“Akan Tetapi saat ini, banyak orang yang curiga terhadap proses ini dari semua sisi,” jelas Ian sebagaimana dikutip MATARAMRADIO.COM dari BISNIS.COM. (editorMRC)

foto utama: getty images