MATARAMRADIO.COM – Kabar duka datang dari jagat dunia hiburan Indonesia. Kabar meninggalnya aktris senior Rima Melati pada hari ini, Kamis (23/6).
Rima Melati mengembuskan napas terakhir pukul 15.25 WIB di RSPAD Gatot Soebroto setelah sempat menjalani perawatan beberapa hari.
Kabar duka itu dikonfirmasi oleh menantu sang aktris, Marisa Tumbuan sebagaimana dikutip MATARAMRADIO.COM dari liputan6.”Telah berpulang dengan tenang ke pangkuan Tuhan Yang Maha Esa, Ibu RIMA MELATI, ibunda/mertua terkasih dari Aditya Bimasakti dan Marisa Tumbuan, pada hari ini Kamis 23 Juni 2022 pada pukul 15.14 WIB di RSPAD Jakarta Pusat”,sebutnya.
Profil Rima Melati
Melansir wikipedia disebutkan, nama asli Rima Melati adalah Maryolien Tambayong. Wanita kelahiran Tondano Sulawesi Utara pada
22 Agustus 1939 adalah seorang aktris, model dan penyanyi berkebangsaan Indonesia keturunan Belanda dan Minahasa.
Ia telah dinominasikan untuk beberapa penghargaan, termasuk enam Piala Citra Festival Film Indonesia dan memenangkan satu diantaranya, sebagai aktris terbaik untuk perannya di film Intan Berduri.
Ibunya, Non Kawilarang adalah seorang perancang dan perintis dunia mode Indonesia.
Ketika di bangku SD Kebangkitan Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), Rima pernah satu kelas dengan mantan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid.
Setelah lulus dari sekolah menengah di Tondano, ia melanjutkan pendidikannya di SGKP yang berada di Bandung, dan duduk satu bangku dengan aktris Ruth Pelupessy.
Nama Rima Melati, diperoleh dari pemberian Presiden Soekarno. Saat itu, sekitar awal 1960-an Bung Karno sering mengganti nama orang yang dirasa kebarat-baratan.
Selain itu, nama Rima sebenarnya akan diberikan Lientje kepada anak yang sedang dikandungnya. Pada saat itu Marjolien yang sedang mengandung anak kedua, ingin memberi nama Rima kepada si anak jika perempuan. Ia diilhami tokoh Rima the Bad Girl dalam film Green Mansions (1959) yang diperani Audrey Hepburn. Sayang, janin itu meninggal sebelum dilahirkan. Lientje yang terpukul, menceritakan peristiwa itu kepada Bung Karno, sekaligus mengutarakan keinginannya untuk mengambil alih nama Rima, dikombinasi dengan “Melati”.
Rima pernah meraih Piala Citra pada Festival Film Indonesia tahun 1973 kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik dalam film Intan Berduri bersama Benyamin Sueb yang memperoleh penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dalam film yang sama. Pada kesempatan lain Rima pernah juga dinominasikan untuk penghargaan Pemeran Pembantu Wanita terbaik di beberapa Festival Film Indonesia yaitu dalam film Kupu-Kupu Putih (1984), Tinggal Landas buat Kekasih (1985), Pondok Cinta, (1986), Biarkan Bulan Itu (1987) dan Arini II (Biarkan Kereta Itu Lewat) (1989). Selain itu Pada ajang Festival Film Asia Pasifik ke-50, Rima meraih penghargaan Best Supporting Actress dalam film Ungu Violet.
Rima juga sempat aktif berperan dalam sinetron seperti Wulan (RCTI), Kabut Sutera Ungu (Indosiar), Nyonya Nyonya Sosialita/Laba-Laba Cinta (Indosiar) dan Candy (RCTI). Selain itu Rima juga dikenal sebagai sutradara televisi yang salah satu karyanya adalah Api Cinta Antonio Blanco.
Rima menikah dengan aktor Frans Tumbuan pada 3 Desember 1973. Frans dan Rima ternyata sudah dijodohkan sejak berusia masih satu tahun. Dari pernikahan keduanya Frans dan Rima memiliki tujuh orang anak. Selama 42 tahun menjadi suami-istri, cinta mereka pun dipisahkan oleh maut yang menjemput Frans pada 23 Maret 2015.
Rima Melati meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, akibat penyakit Decubitus dalam usia 84 tahun. (EditorMRC)