Zakat: Instrumen Pengentasan Kemiskinan di Lombok Timur 

MATARAMRADIO.COM, Selong – Berdasarkan data BPS NTB tahun 2022 menyebutkan 99,92 % atau hampir semua penduduk Lombok Timur beragama Islam. Dengan demikian zakat merupakan instrumen bagi pengentasan kemiskinan di Lombok Timur.

Demikian disampaikan Lalu Muhir, S.Ag Wakil Ketua II Bidang Pendayagunaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Lombok Timur di ruang kerjanya, Senin (18/04/2022).

Disebutkan, melalui instrumen zakat tersebut salah seorang khalifah pada masa keemasan Islam, Muadz Bin Jabar, berhasil mengentaskan rakyatnya dari kemiskinan dalam kurun waktu yang relatif singkat, yakni hanya dalam waktu 3 tahun. “Indikator yang dipergunakan sangat sederhana, yaitu berkurangnya jumlah orang yang berhak menerima zakat atau mustahik”, bebernya.                            
      Menurut Lalu Muhir, zakat yang terkumpul di Baznas Lombok Timur, umumnnya berasal dari zakat profesi PNS. Untuk itu Baznas berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur. Dalam rangka optimalisasi zakat dia berharap agar pemberi zakat atau muzakki tidak hanya dari kalangan PNS, tetapi juga dari pihak swasta.

BACA JUGA:  Curi Tabung Gas 3 Kilogram, Nyawa Pemuda Ini Nyaris Melayang Diamuk Massa
Program Gerakan Cinta Zakat yang digalakkan Baznas Kabupaten Lombok Timur /foto; istimewa
Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmi menyerahkan zakat dukung gerakan cinta zakat Baznas Lombok Timur / foto: istimewa

Disisi lain, Lalu Muhir mengungkapkan bahwa Baznas Lombok Timur selain menerima zakat, juga menerima infaq, shodaqoh, hibah, dan lain-lain.
      Dari sisi pendayagunaan zakat, katanya, orientasinya tidak hanya konsumtif, tetapi juga produktif. “Zakat untuk tujuan konsumtif  telah disalurkan ke banyak panti asuhan secara rutin temasuk santunan bagi para orang tua jompo”, ungkapnya.

BACA JUGA:  Kilas Balik Tiga Tahun Pemerintahan Sukma Membangun Lombok Timur (Bagian Pertama)

Zakat untuk tujuan produktif, katanya, telah disalurkan pada program pendidikan seperti mahasiswa kurang mampu di tingkat akhir dan program kesehatan seperti perawatan kesehatan gratis bagi orang yang benar-benar miskin. 
      Dia menilai program pendidikan dan kesehatan merupakan dimensi Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Sehingga zakat tidak hanya instrumen bagi pengentasan kemiskinan, tetapi juga percepatan IPM Lombok Timur,”pungkasnya. (MRC-06)  

BACA JUGA:  Buruh Tambang di Lombok Timur Dukung Ganjar Mahfud, Ingin Pemimpin yang Merakyat