Dinilai Berprestasi, BPS Jadikan Disnakertras NTB Lokus Studi Lapang Diklat Kepemimpinan

Disnakertras NTB Dijadikan lokus Studi Lapang Diklat Kepemimpinan oleh BPS Republik Indonesia

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Kepala Badan Diklat BPS RI diwakilkan kepada Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB Drs. Wahyudin, M.M, Kepala Dinas Perdagangan Baiq Nelly Yuniarti AP. M.Si dan Widyaiswara.

Kepala BPS Provinsi NTB, Drs. Wahyudin, MM., menyampaikan sambutan Kepala Badan Diklat BPS RI menegaskan bahwa pemilihan NTB sebagai lokasi pelaksanaan pelatihan kepemimpinan bukanlah kebetulan belaka. Provinsi ini telah membuktikan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial. Dengan prestasi- prestasi yang telah diraih oleh OPD Pemprov NTB dalam bidang inovasi publik, khususnya Inovasi Pepadu Plus oleh Disnakertrans NTB menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi lokasi studi lapangan dalam pelatihan ini

“Harapannya dengan adanya studi lapangan ini kita mampu untuk mengadaptasi dan mengadopsi sistem kerja dan kesuksesan organisasi, dan memetik pelajaran berharga dari keberhasilan yang telah dicapai oleh NTB dalam meningkatkan kinerja organisasinya, serta mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam konteks kebijakan dan praktik di daerah asal masing-masing.” jelasnya dalam siaran pers yang diterima MATARAMRADIO.COM, Senin (13/05).

Selain itu, Wahyudin juga menyoroti beberapa tantangan yang masih dihadapi oleh NTB dalam sektor ketenagakerjaan, seperti kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan pasar kerja, serta masalah-masalah terkait dengan rekrutmen ilegal dan perdagangan manusia.

BACA JUGA:  Inilah 10 Profesi dengan Gaji Menggiurkan di Indonesia

“Dalam konteks ini, pelatihan kepemimpinan tidak hanya ditujukan untuk memperkuat kemampuan manajerial para pemimpin dan pengawas, tetapi juga untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dinamika pasar kerja dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh sektor ketenagakerjaan di NTB,” tuturnya.

Kadisnakertrans Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos, M.H, mengungkapkan bahwa Program PePADU Plus adalah langkah konkret dalam mengatasi masalah pengangguran. Program yang berhasil meraih penghargaan dari Kementerian PANRB sebagai salah satu inovasi pelayanan publik terpuji ini bertujuan untuk memaksimalkan kerjasama antara lembaga pendidikan, pelatihan, dan dunia industri, sehingga peserta pelatihan dapat langsung terserap di dunia kerja setelah menyelesaikan program tersebut.

“Selain itu, NTB juga fokus pada peningkatan kualitas tenaga kerja dengan melibatkan LPK/LPKS, BLK, dan lembaga pelatihan vokasi lainnya. Hal ini diharapkan dapat membantu lulusan untuk lebih mudah terhubung dengan dunia industri dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi daerah,” ujar Aryadi.

Di sisi lain, Disnakertrans NTB bekerjasama dengan stakeholders terkait gencar melakukan upaya pencegahan kasus PMI non prosedural. Dan terbukti selama tiga tahun terakhir kasus PMI non prosedural mengalami penurunan yang cukup signifikan.

“Tak hanya itu, Disnakertrans NTB menjalin kerjasama dengan PT. Total HR Indonesia untuk melaksanakan Global Talent Fest dalam menyediakan berbagai macam pelatihan secara gratis. Hal ini sebagai upaya mendukung peningkatan kualitas tenaga kerja di NTB,” jelasnya.

Meskipun demikian, tantangan tetap ada, salah satunya adalah masih sering terjadi mismatch atau ketidaksesuaian antara skill dan kompetensi SDM dengan kebutuhan industri. Akibatnya banyak angkatan kerja tidak terserap ke dunia kerja dan menyebabkan angka pengangguran meningkat, terutama lulusan SMK dan perguruan tinggi.

BACA JUGA:  Selain Upah Minimum, Perusahaan Juga Wajib Terapkan Skala Upah yang Produktif dan Adil

Saat ini di Pulau Sumbawa terdapat pembangunan smelter oleh perusahaan pertambangan besar, yaitu PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (PT.AMNT) yang melibatkan 5 perusahaan aliansi dan 600 perusahaan subkon. Sebelumnya, banyak warga sekitar tidak terserap karena tidak memiliki skill, kompetensi dan edukasi yang sesuai dengan sektor tersebut.

Namun, dengan adanya Program PePADU Plus NTB dan berbagai upaya lainnya, Disnakertrans Provinsi NTB optimis dapat mengatasi tantangan tersebut dan memberikan harapan baru bagi pengembangan sumber daya manusia di NTB.
“Melalui Pepadu Plus ini, kami berkolaborasi untuk membangun training center di sektor tambang dan meyakinkan pihak DuDi bahwa tenaga kerja yang kita siapkan sesuai dengan kebutuhan ,” ujar Aryadi.

Terakhir Aryadi mengungkapkan harapannya bahwa dengan Program PePADU Plus NTB, 80% peserta pelatihan dapat terserap bekerja di dunia industri, baik di dalam maupun luar negeri. Sedangkan sisanya, 10% dapat melanjutkan pendidikan dan 10% yang tidak terserap akan diberikan bimbingan manajemen usaha dan dukungan lainnya untuk menjadi wirausaha mandiri.
Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya merupakan agenda pembinaan profesionalisme bagi para pemimpin dan pengawas, tetapi juga sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di NTB.

“Melalui kerjasama yang erat antara berbagai pihak, diharapkan pelatihan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat NTB secara keseluruhan,” pungkasnya.

BACA JUGA:  NTB Lepas 48 Orang Pekerja Migran Indonesia Tujuan Taiwan

Kepala Dinas Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti, Ap., M.Si., dalam pemaparannya menekankan pentingnya NTB Mall dalam memajukan perekonomian daerah serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Menurutnya, NTB Mall tidak hanya sekedar sebuah kompleks perbelanjaan, melainkan lebih dari itu. Mall tersebut diharapkan dapat menjadi pusat inovasi dan inkubasi bisnis lokal, tempat promosi bagi produk-produk unggulan daerah, serta pusat pembelajaran dan pelatihan bagi masyarakat sekitar.

Dengan berbagai kegiatan edukatif dan pelatihan yang diadakan di NTB Mall, Nelly berharap dapat membuka peluang bagi masyarakat NTB, terutama para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM), untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam berwirausaha.

“Melalui pembinaan dan pelatihan yang diselenggarakan di NTB Mall, diharapkan akan muncul lebih banyak pengusaha lokal yang mampu bersaing di pasar global,” ujar Nelly.

Selain itu, Nelly juga menegaskan bahwa NTB Mall memiliki peran strategis dalam menggalang sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.

“Dengan kerjasama yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan, NTB Mall diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat NTB, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan berkualitas,” paparnya.

Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat untuk mengembangkan NTB Mall menjadi lebih dari sekadar pusat perbelanjaan, Nelly berharap bahwa NTB Mall akan menjadi pusat kegiatan ekonomi dan edukasi yang berdampak positif bagi seluruh masyarakat NTB, serta menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam memanfaatkan potensi ekonomi lokal untuk kemajuan bersama. (editorMRC)