Ketika Lombok Tengah jadi Episentrum Baru di NTB

MATARAMRADIO.COM, Lombok Tengah – Perkembangan yang dialami Kabupaten Lombok Tengah cukup pesat sehingga menjadi episentrum baru di NTB. Hari ini adalah hari kedua pra musim atau free session MotoGP, dan tamu-tamu di bandara banyak sekali. Mudah-mudahan pengunjung yang datang, suatu saat nanti mereka akan berkunjung ke tempat ini. Karena ini tempatnya sangat indah.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah saat memberikan sambutan pada kegiatan Festival Olahraga Seni Budaya dan Permainan Tradisional bertempat di Taman Wisata Aiq Bukak Batukliang Utara Lombok Tengah, (12/02).

BACA JUGA:  Pembangunan Gedung MPP Lombok Tengah Tunggu Anggaran

“Saat mengelilingi Lombok Tengah, saya saksikan banyak anak-anak muda yang sudah memiliki property yang luar biasa mahalnya, tapi mereka bukan orang dari kita, bukan karena kaya, bukan karena punya uang tetapi karena pendidikan dan ilmu pengetahuan, mereka mampu menyapa dan menghampiri sumber finansial diseluruh dunia,” tandas Bang Zul.

Ditambahkan Bang Zul, membangun destinasi wisata tidak cukup dengan menari, joget-joget, menghibur seketika saja, tetapi perlu beberapa anak muda untuk di upgrade kemampuan disuruh sekolah untuk kemudian memikirkan pengembangan finansial destinasi wisata dimasa yang akan datang.

BACA JUGA:  Peras Muda Mudi, Bangun Dibui

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Lalu Hizzi, S. Pd menjelaskan KORMI ini sejajar dengan KONI, jadi jenis-jenis olahraga non prestasi olahraga tradisional, sport tourism terakomodir di KORMI termasuk senam Zumba dan senam-senam kreasi lainnya.

“Kami butuh perhatian dari pemerintah daerah agar olahraga non prestasi ini betul-betul diperhatikan dan didukung sepenuhnya untuk keberlangsungan kedepannya,” jelas Lalu Hizzi.

BACA JUGA:  STQ, Sarana Cintai Alqur'an

Disebutkan Lalu Hizzi ada beberapa jenis permainan tradisional diantaranya Gangsingan yang terpusat di Kopang, Presean terpusat di Senet, sementara Bejaguran Ngelanjakan masih diupayakan untuk dilaksanakan. Untuk Desa Karang Sidemen sesuai permintaan akan menjadi pusat permainan Enjrang atau Enjang-enjang.

“Semoga Festival Olahraga Seni Budaya dan permainan tradisional ini bisa mengolahragakan semua masyarakat karena 5 tahun Masyarakat disibukkan dengan urusan Politik Pilpres, Pilgub, Pilkades dan seterusnya. Sehingga lupa berolahraga. Karena Moto KORMI adalah Sehat Bugar dan Gembira,” tandasnya seperti dilansir ntbprov.go.id (EditorMRC)