Ingin Cepat Kerja, Ikut Saja Pepadu Plus! Ini Penjelasan Disnakertrans NTB

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Tingginya jumlah angka pencari kerja ternyata tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja yang ada. Bahkan jumlah tenaga kerja yang mencapai belasan ribu pada tahun 2020 lalu, hanya 25% saja mampu diserap dunia usaha.

Hal tersebut diakui Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB I Gede Putu Aryadi SSos MH dalam keterangannya kepada MATARAMRADIO.COM, Selasa (20/7).

Gede Aryadi bahkan membeberkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan bahwa ada 86 ribu lebih pencari kerja tahun ini.”Tahun 2020 lalu, lulusan pelatihan BLK/LLK/LPKS di NTB mencapai sebanyak 14.000 orang. Dari jumlah tersebut yang sudah terserap di dunia usaha atau dunia industri sekitar 25 persen saja,”jelasnya.

BACA JUGA:  Kampung Kreasi BEM Unram Dukung Industrialisasi di NTB

Atas persoalan ini, Disnakertrans NTB meluncurkan sebuah program inovasi baru yang disebut PePADU PLUS atau Pelatihan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Terpadu Plus.

Gede memaparkan bentuk programnya adalah Pelatihan kerja berbasis kompetensi secara terpadu oleh BLK, LPKS/LLK, melibatkan dunia industri.”
Jika selama ini, BLK/LPKS/LLK hanya melatih calon tenaga kerja, dan setelah pelatihan tidak terserap dalam dunia industri, sehingga nganggur lagi. Maka dalam program PePADU plus ini, setelah pelatihan di lembaga pelatihan kerja, dilanjutkan dengan proses pemagangan di dunia industri dan pendampingan dalam bentuk pemberian skill manajemen Wira Usaha Baru,”sebutnya.

Setelah magang di dunia industri yang dibimbing oleh mentor profesional dan praktisi dari perusahaan, lanjut Gede, siswa magang ini sebagian besar langsung diserap sebagai pekerja di perusahaan yang bersangkutan. Sedangkan bagi peserta pelatihan yang belum terserap dalam dunia kerja, maka difasilitasi untuk mengembangkan wira usaha baru di sektor formal dan informal.”Misalnya mendirikan usaha bengkel las, kuliner, barista/kopi dan kelompok usaha IKM lainnya. Mereka difasilitasi bantuan peralatan/mesin produksi, dihubungkan dengan akses modal dan jaringan pemasaran,”paparnya

BACA JUGA:  NTB CARE Dilirik Tim Ahli DPD RI

Ditambahkan, pada pelatihan pola magang yang diprogramkan tahun 2021 ini sebanyak 490 orang, sudah ada komitmen dunia industri untuk merekrut mereka menjadi pekerja.
Tapi bagi lulusan pelatihan BLK dan LLK setiap tahunnya mencapai 6 ribu orang, yang terserap ke dunia kerja atau wira usaha mandiri baru sekitar 30 persen saja.”Sisanya itulah yang akan kita keroyok bersama melalui program pepadu plus ini, melibatkan seluruh OPD terkait lainnya. Misalnya dinas perdagangan, perindustrian, Koperasi UMKM, Peternakan, pertanian dan lain-lain,”tandasnya seraya menambahkan program Pepadu Plus memang menargetkan para lulusan pelatihan kerja untuk diberikan bantuan alat dan fasilitasi pengembangan wira usaha baru.

BACA JUGA:  Pemda dan Perusahaan Diminta Perluas Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Gede menyebutkan, Disnakertrans NTB telah mengusulkan 4 paket pengembangan WUB, terdiri 2 paket (40 orang) PMI purna dan 2 paket (40 orang) dari lulusan BLK, yang akan diberikan bantuan peralatan untuk pengembangan usaha sesuai skill yang dimilikinya.”Kita usulkan pada program APBDP tahun 2021 ini,”ujarnya. (EditorMRC)