Lagi, Siti SMANSABAYA Raih Juara Dua Lomba Pidato Antar SLTA se NTB 2021

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Sukses meraih Juara Satu pada Lomba Pidato Disiplin Lalu Lintas Tingkat SMA se Kabupaten Lombok Timur mengantarkan Siti Rahmawati,siswa SMA Negeri 1 Pringgabaya mewakili Lombok Timur pada Kejuaraan serupa untuk Tingkat Provinsi yang digelar Polda NTB, Senin (19/4).

Ternyata, apa yang dipersiapkan Siti mengikuti ajang tersebut tidak sia-sia. Bersaing dengan para juara satu perwakilan 1O kabupaten kota se NTB, Siti berhasil meraih peringkat  juara kedua, sebuah prestasi yang tentu saja layak diapresiasi.”Alhamdulilah,anak kita berhasil meraih juara. Ternyata proses memang tidak pernah membohongi hasil. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses,” kata Hurman SH,Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Pringgabaya kepada MATARAMRADIO.COM.

Disebutkan, Juara Satu diraih siswa utusan SMK Negeri 3 Mataram dan Juara 3 dari SMA Negeri asal Lombok Tengah. Dalam lomba kali ini, Siti membawakan materi yang sama sebagaimana ketika menjuarai lomba pidato tertib lalu lintas antara Pelajar SMA sederajat yang diadakan Satlantas Polres Lombok Timur baru-baru ini.

Adapun judul pidato yang dibawakan Siti Rahmawati yakni Peranan Generasi Milenial Dalam Tertib Berlalu Lintas di Musim Pandemi Covid 19.

Dalam pidatonya tersebut, Siti secara gamblang memaparkan sejumlah fakta tentang kasus kecelakaan yang terjadi di Lombok Timur sepanjang tahun 2020. Misalnya kecelakaan sebanyak 27 kasus pada Juni 2020 yang menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan sisanya luka ringan. .”Kecelakaan tersebut disebabkan beberapa faktor. Diantaranya tidak menggunakan helm saat berkendara, menerobos rambu lalu lintas, ugal-ugalan di jalan, main HP saat berkendara dan tentu saja tidak mematuhi rambu lalu lintas,”ulas Siti.

BACA JUGA:  Inilah Klarifikasi Pemprov NTB Soal Simpangsiur Data Kemiskinan Ekstrim

Menurut Siti, menegakan disiplin tertib berlalu lintas tidak saja menjadi tanggung jawah pihak kepolisians semata, tetapi menjadi tanggungjawab semua pihak  terutama generasi milenial.”Kita juga patut memberi apresiasi kepada Satlantas Porles Lombok Timur yang berhasil mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Lombok Timur pada tahun 2020 antara 35 hingga 40%,”tegasnya.

Siti Rahmawati bersama Guru dan polisi pendamping usai mengikuti Lomba Pidato Tertib Berlalulintas antara Siswa SLTA sederajat se NTB 2021 yang digelar Polda NTB, Senin (19/4) I foto: istimewa

Lebih lanjut siti mengkritisi terjadinya perubahan yang dilakukan generasi milenial untuk melakukan perbaikan baik di Lombok Timur maupun di Indonesia. Bahkan Siti mengutip salah satu hadist Rasulullah SAW yang menyebutkan tidak suatu Negara  bergantung kepada pemuda dan pemudinya, sehingga apa yang dilakukan hari ini akan berdampak di masa depan.

Kaitannya dengan peranan generasi milenial dalam tertib berlalu lintas di musim Pandemi Covid 19, Siti menilai tidak ada pilihan lain bagi generasi milenial kecuali mematuhi apa yang sudah menjadi ketentuan dalam aturan tertib berlalu lintas dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.”Allah SWT dan Rasulullah SAW telah memerintahkan kepada ummatnya untuk mentaati semua peraturan yang ditetapkan Pemerintah. Dengan demikian apa yang kita lakukan hari ini akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT,”imbuhnya.

BACA JUGA:  Anak Gagal Masuk SMA, Orang Tua Mengadu ke Dinas Dikbud NTB

Siti mengajak generasi milenial untuk menjaga ketertiban berlalu lintas dengan melakukan 10 hal antara lain, memastikan kesiapan dan kelaikan kendaraan, setiap pengendara harus memiliki surat kendaraan bermotor seperti SIM (Surat Izin Mengemudi) dan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), menggunakan helm standar sesuai dengan SNI (Standar Nasional Indonesia), kurangi kecepatan saat berkendara, jangan melawan harus, jangan berkendara dalam keadaan mabuk-mabukan, jangan main HP saat berkendara, membatasi anak berusia di bawah umur untuk mengendarai kendaraan, menggunakan sabuk keselamatan dan tidak boleh melebihi muatan.”Dengan demikian, Insyaallah akan mampu mengurangi kecelakaan lalu lintas di Lombok Timur maupun  di seluruh wilayah Indonesia ini,”ulasnya seraya menegaskan tetap mengikuti standar protokol kesehatan seperti memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dan sering cuci tangan memakai sabun dan handysanitizer.”Serta jangan keluar rumah bila tidak ada urusan penting,”pungkasnya.

SMANSABAYA : Sekolahnya Siswa dan Alumni Berprestasi

Siti Rahmawati sendiri adalah siswi kelas XI Jurusan IPA SMA Negeri 1 Pringgabaya dan berasal dari Desa Labuan Lombok.

Kesuksesan Siti Rahmawati menambah daftar prestasi sekolah yang berdiri pada tahun 1990 dengan Kepala Sekolah pertama yakni H. Kutjip Anwar.

Seiring waktu, prestasi demi prestasi para siswa dan alumninya terus mengalir sehingga kesan sebagai sekolah desa, sekolah rau yang tandus mulai pupus. Apalagi dengan kehadiran tenaga pengajar yang berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, semakin membuat sekolah ini bisa mensejajarkan diri dengan sekolah unggulan lain di Lombok Timur bahkan di Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA:  Dinasti Politik Kota Mataram Bakal Tumbang di Pilkada 2020?

Para alumninya pun sudah mencapai puluhan ribu dan tersebar di berbagai penjuru tanah air dengan ragam profesi dari guru, perawat, pengusaha, dokter, birokrat, polisi hingga politisi.

Iptu Rita Yuliana SIK MM, Alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya angkatan 2010. Salah satu perwira terbaik Polda NTB yang kini menjabat Kasat Lantas Polres Lombok Barat.I foto: Google images

Salah satu alumninya yang sempat menghebohkan  jagat maya Indonesia adalah Iptu Rita Yuliana SIK MM, Perwira terbaik Polda NTB  yang saat ini menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Barat.

Iptu Rita Yuliana adalah alumni SMA Negeri 1 Pringgabaya  angkatan 2010 yang berhasil masuk Akademi Kepolisian (Akpol) dan lulus tahun 2013.

Pada tahun 2018, Iptu Rita Yuliana pernah menjadi perwakilan Polri yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Beijing, Negara Republik Rakyat China. Program itu merupakan spesialis bahasa mandarin yang diikuti oleh 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia serta Afrika. Disana Iptu Rita yuliana juga sempat menorehkan prestasi, dimana ia mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) yakni ujian standardisasi kemahiran berbahasa mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan  mencapai HSK level 3, Polwan Cantik Polda NTB ini  justru mendapatkan HSK level 4. Mantap! (EditorMRC)

>