Sosok Inspiratif

Keberhasilan umminingsih sebagai ketua PKK Desa Narmada 2010-2018 mendamping sang suami, Ir Jhoni Suryanto dalam menata kehidupan masyarakat dan pemanfaatan energi terbarukan mendapat penghargaan dari tiga kementerian yakni kementerian Pekerjaan Umum,  kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan  kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral .

Dengan pendekatan sosial dan psikologi, Ummi mampu membangkitkan kesadaran masyarakat sehingga mau menata lingkungannya.

Ana dan Hj Asma, dua orang anggota Pamansam (pengelolaan dan pemanfaatan sampah) yang diinisiasi Umminingsih ini langsung mengacungkan dua jempol. “Pokoknya ummi, orang top,” kata mereka.

Bagi keduanya, sosok ummi orang yang tidak pelit berbagi ilmu dan mau merangkul sehingga dengan sadar warga mengikutinya menjaga kebersihan rumah dari sampah rumah tangga.

Ana, yang sudah mampu membuat pupuk kompos mengaku sangat bangga dan terbantu dengan ilmu yang didapatnya dari Ummi.  “Sebelum corona, saya bisa dapat satu juta dari hasil jualan tanaman dan juga pupuk,” jelas Ana yang memanfaatkan halaman rumah ukuran 1,5 meter x 7 meter untuk bercocok tanam.

BACA JUGA:  NTB Gesa Industrialisasi Sektor Perikanan dan Kelautan untuk Pembangunan Berkelanjutan

Sedang Hj Asma mengaku keterampilan yang diperolehnya dari Ummi terutama memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang kerajinan menjadikan dirinya tidak lagi terpaku dan bengong melihat tumpukan sampah. Dari kreatifitas tersebut, ia berhasil mendapatkan pundi pundi rupiah. “Sampah jadi berkah,” katanya.

Pengakuan tulus pun keluar dari Bayu, pemilik Botanic Garden yang menjadi salah satu ikon pariwisata di Desa Narmada. Menurutnya, sosok Ummi sangat menginspirasi untuk kemajuan satu daerah. Dengan sikap dan perilakunya yang mau berbagi, patut dijadikan tauladan. “Pemanfaatan pupuk organik untuk tanaman di Botanic Garden juga berkat kedekatan denga beliau,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Walikota Mataram Ingin Masalah Sampah Tuntas 14 Hari

Begitu pula yang diungkapkan Kepala Desa Narmada saat ini, Subayanto. Menurutnya, sosok Ummi sangat baik untuk dijadikan contoh dalam membangun suatu daerah. Sebagai pendamping kepala desa terdahulu, Ummi berhasil menyadarkan kaum perempuan untuk berbuat lebih baik bagi kehidupan keluarganya. “Ibu-ibu bisa berbuat lebih banyak untuk membantu keluarga,” katanya.

Karenanya, Subayanto tak kenal lelah untuk membangkitkan kesadaran masyarakat terutama kaum lelakinya untuk membangun daerahnya. Kini, setelah sering melakukan komunikasi kaum lelaki sangat mendukung kegiata ibu-ibu yang turut membangun daerah dengan keahlian yang dimiikinya. “Pak Jhoni (kepala desa sebelumnya), juga menginspirasi bahwa keberhasilan perjuangan seorang istri tidak lepas dari dukugan suami begitu pula sebaliknya,” katanya.

Ketua Dewan Pengawas Yayasan Pancakarsa, Endang Susilowati yang selama ini konsen memperjuangkan isu gender pun mengacungkan jempol atas dedikasi Umminingsih yang berhasil membangkitkan kaum hawa untuk mendapatkan haknya. Apalagi, urusan dapur mejadi keseharian kaum perempuan. “Perempuan lebih paham, bagaimana mengatur dapur,” katanya.

BACA JUGA:  Sampah Jadi Berkah

Denga adanya perempuan yang menjadi penggerak pemanfaatan biogas, sungguh suatu lonjakan yang patut mendapat apreasiasi. Apalagi, kini ada kelompok perempuan yang mengikuti jejaknya bahkan mendapatkan penghasilan dari pemanfaatan biogas. “Adanya, ibu-ibu yang berjualan dengan memanfaatkan biogas suatu keberhasilan yang harus didukung termasuk oleh pemerintah daerah,” katanya.

Endang mengaku, saat ini sudah banyak kebijakan atau program yang mendukung eksistensi perempuan. Bahkan, ada beberapa lembaga donor yang dengan tegas tidak akan memberikan donasinya bila tidak ada program yang berkaitan dengan kesetaraan gender.

Namun, untuk program energi terbarukan dengan melibatkan perempuan dinilai oleh Sekjen Koalisi perempuan Indonesia, Mike Verawati Tangka sangat kurang. Padahal perempuanlah yang paling banyak bergelut dengan energi.

Karenaya, Mike berharap ada skema yang jelas dari  pemerintah untuk penggunaan energi terbarukan bagi rumah tangga.”Diperlukan kebijakan pengarusutamaan gender dalam pengembangan energi terbarukan,” katanya. (MRC-03)