MATARAMRADIO.COM –  Status zona merah, membuat Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sigap melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit  Virus Korona atau Covid 19. Bahkan tak tanggung-tanggung, anggaran senilai Rp 31,7 miliar telah disiapkan untuk  operasional.

Menurut Sekretaris Daerah Lombok Timur H Muhamad Juaini Taofik MAP, sumber anggaran yang di gunakan Pemerintah lombok timur menunda beberapa program dan mengalihkan anggaran tersebut sebagai anggaran penanganan Covid-19 .” Kita telah menyisir anggaran dari APBD sehingga memperoleh anggaran hingga Rp 31,7 miliar. Mengingat Lotim sudah berada dalam zona merah dalam kasus covid-19 tersebut,”jelasnya kepada pers di Selong baru-baru ini.

BACA JUGA:  10 Buah Termahal di Dunia, Mau Coba?
H Muhamad Juaini Taofik MAP, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Lombok Timur I Foto: Lalu Bambang

Disebutkan, pihaknya memperoleh anggaran dari merefukisasi  relokasi APBD Lombok Timur untuk penanganan dan pencegahan virus tersebut, untuk penanganan pasien dalam pegawasan(PDP) maupun orang daam pantauan (ODP) dan yang positif agar mendapat penanangan yang lebih efektif.

Dari dana relokasi APBD, katanya, ada beberapa program yang dibatalkan diantaranya pembangunan Kantor Camat Aikmel, pelebaran jalan Masbagik-Gelang, jalan hotmik Jerowaru dan pembatalan perjalanan dinas DPRD dan ASN.

BACA JUGA:  Sineas Indonesia Asal Lombok Sesalkan Kisruh TVRI

Dana yang di peroleh akan dialokasikan ke Dinas Kesehatan , Badan Penanggulangan Bencana Daerah,  Rusunawa Kayangan sebagai tempat karantina dan mempersiapkan sarana dan prasara penanganan di RSUD Soedjono Selong dan RSUD Labuhan Haji.

Hingga saat ini,Lombok Timur masih tercatat sebagai Kabupaten dengan jumlah ODP (Orang Dalam Pengawasan) sebanyak 221 orang, 4 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 2 Pasien positif Covid 19.” Orang Dalam Pengawasan terbanyak dari Kecamata Aikmel,”jelas Sekda yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

BACA JUGA:  Pemprov NTB Pesan 50 Ribu Alat Rapid Antigen "Enram"

Sekda juga mengajak warga untuk mengisolasi diri guna mencegah tertular virus Covid 19 dan berharap Lombok Timur bisa cepat keluar dari zona merah. (MRC-05)