Drs. HM. Juaini Taofik, MAP : IPM Lombok Timur 2021 Tumbuh Lima Kali Lipat   

MATARAMRADIO.COM, Selong – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator pembangunan manusia. Untuk mengetahui secara rinci capaian IPM Lombok Timur Tahun pada tahun 2021, MATARAMRADIO.COM melakukan wawancara eksklusif  dengan Sekretaris Daerah Lombok Timur, Drs.H.M. Juaini Taofik, M.AP pada Jumat (10/12).

Berikut hasil wawancara dengan Kak Ofik panggilan akrab Sekda Lombok Timur.

Konsep pembangunan manusia diperkenalkan pertama kali oleh UNDP pada tahun 1990 sebagai pendekatan pembangunan dunia. Apa sebenarnya konsep dari pembangunan manusia tersebut?

Dalam pendekatan pembangunan konvensional, pembangunan hanya dipandang sebagai fenomena ekonomi. Perhatian tertuju pada pendapatan, modal, pertumbuhan ekonomi, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan ekonomi. Konsep pembangunan manusia muncul untuk memperbaiki kelemahan konsep pembangunan yang hanya terfokus pada ekonomi. Konsep pembangunan manusia tidak hanya memperhitungkan dimensi ekonomi, tetapi juga dimensi kesehatan dan pendidikan. Pembangunan manusia menempatkan manusia sebagai tujuan akhir pembangunan dan bukan hanya sekedar input dari pembangunan.      

BACA JUGA:  Diduga Sebar Hoax dan SARA, Polisi Tangkap Direktur TV Swasta
foto: istimewa

Disisi lain pembangunan manusia juga berkaitan dengan Sustainable Development Goals. Bisa dijelaskan bagaimana kaitannya ?

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030 atau dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 merupakan agenda  pembangunan global yang disepakati oleh negara-negara di dunia hingga tahun 2030. Dari 17 tujuan SDGs 2030 terdapat tiga tujuan yang berkaitan dengan pembangunan manusia, yaitu tujuan 3 (kehidupan sehat dan sejahtera), tujuan 4 (pendidikan berkualitas), dan tujuan 8 (perkerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi).     

Bisa dijelaskan bagaimana cara perhitungan untuk memperoleh nilai IPM?

Ada tiga dimensi pembentuk IPM yaitu dimensi kesehatan (umur panjang dan hidup sehat), dimensi pendidikan (pengetahuan), dimensi ekonomi (standar hidup layak). Ketiga dimensi tersebut diwakili oleh empat indikator. Dimensi kesehatan diwakili oleh indikator Umur Harapan Hidup sejak lahir (UHH). Dimensi pendidikan diwakil oleh dua indikator yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama sekolah (RLS). Dimensi ekonomi diwakili oleh indikator Pengeluaran per Kapita Disesuaikan. Nilai IPM diperoleh dengan metode agregasi yang dalam perhitungannya menggunakan rata-rata geometrik.                   

BACA JUGA:  'Pegawai Negeri' Tak Pantas Terima JPS

Bagaimana capaian masing-masing dimensi pembentuk IPM tersebut di Lombok Timur?

Berdasarkan data BPS Lombok Timur (2021) bahwa capaian dimensi kesehatan yakni Umur Harapan Hidup sejak lahir (UHH) di Lombok Timur mengalami peningkatan dari 65,74 pada tahun 2019 menjadi 65,97 pada tahun 2020 dan meningkat lagi mencapai 66,16 pada tahun 2021. Capaian dimensi pendidikan untuk Harapan Lama Sekolah (HLS) di Lombok Timur meningkat dari 13,51 pada tahun 2019 menjadi 13,69 pada tahun 2020 dan 13,90 pada tahun 2021; sementara untuk Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat dari 6,69 pada tahun 2019 menjadi 6,70 pada tahun 2020 dan 6,71 pada tahun 2021. Disisi lain, capaian dimensi ekonomi yaitu Pengeluaran per Kapita Disesuaikan di Lombok Timur mengalami penurunan dari Rp.9.639.000 per kapita per tahun pada tahun 2019 menjadi Rp.9.409.000 per kapita per tahun pada tahun 2020 dan kembali meningkat menjadi Rp.9.450.000 per kapita per tahun pada tahun 2021.          

BACA JUGA:  Sekda Lombok Timur: TPT Lotim 2022 Melampaui Target RPJMD  

                 

foto: istimewa

Bagaimana dengan capaian IPM Lombok Timur 2021?     

Berdasarkan data BPS Lombok Timur (2021) nilai IPM Lombok Timur pada tahun 2019 mencapai 66,23 kemudian meningkat menjadi 66,30 pada tahun 2020 dan meningkat lagi menjadi 66,66 pada tahun 2021. Disisi lain, pertumbuhan IPM Lombok Timur pada tahun 2019-2020 sebesar 0,11 persen kemudian meningkat menjadi 0,54 persen pada tahun 2020-2021. Artinya, IPM Lombok Timur tumbuh 5 kali lipat. Pada tahun 2019, IPM Lombok Timur berada pada peringkat 9 dari 10 kabupaten/kota di NTB kemudian naik peringkat menjadi peringkat 8 pada tahun 2020 dan tetap berada pada peringkat 8 pada tahun 2021. Di tengah pandemi Covid-19, IPM Lombok Timur justru naik peringkat yakni menjadi peringkat 8 baik pada tahun 2020 maupun tahun 2021. (MRC-06)