Budaya Picu Pernikahan di Usia Sekolah

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Data Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), menunjukkan NTB salah satu dari 13 Provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan angka pernikahan di usia remaja atau sekolah. “Di NTB ada istilahnya merariq kodeq (menikah dini),” ungkap Ketua TP-PKK NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati saat berbicara pada webinar pendidikan keluarga.

BACA JUGA:  Pemerintah Jepang Berikan Bonus Rp 57 Juta Untuk Pasangan yang Mau Punya Anak

Dijelaskan, pernikahan di usia remaja dipicu banyak hal. Alasan budaya, ekonomi juga kehamilan yang tidak diinginkan turut andil dalam meningkatkan angka pernikahan remaja.
Disamping, kurangnya pengawasan orang tua selama pembelajaran di rumah hingga minimnya informasi terkait kesehatan reproduksi.
“Dukungan orang tua seperti, pemenuhan kebutuhan fisik, perhatian, kasih sayang dapat mendukung tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Menurut data Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), di Indonesia selama bulan Januari – Juni dilaporkan terjadi 3.087 kasus kekerasan terhadap anak. “Masalah ekonomi membuat orang tua cemas dan khawatir sehingga mudah marah dan stres,” jelasnya.(Humas NTB/MRC).

BACA JUGA:  Sabtu Budaya", Bentuk Cinta Budaya