Menjemput Udara Segar di Bukit Korea

MATARAMRADIO.COM, Lombok Barat – Bukit Korea Desa Dopang kecamatan Gunungsari kabupaten Lombok Barat menjadi salah satu tujuan para pesepeda untuk uji daya tahan tubuh sekaligus menikmati keindahan.

Dari atas bukit korea, para penikmat keindahan alam bisa melihat keindahan kota Mataram dan Lombok Barat. Dimana bangunan-bangunan monumental di kota Mataram seperti islamic center dan beberapa hotel terlihat dengan jelas. Begitu pula di ujung penglihatan, pelabuhan lembar terlihat biru warna lautnya. Keindahan itu masih di tambah, sejuknya udara perbukitan yang terbebas dari polusi udara.

BACA JUGA:  Bersamaan Lebaran Topat dan HUT Pemerintah Kabupaten Lombok Barat

Seperti, Minggu (2/8) pagi saat MRC menikmati pagi bersama komunitas Gowes Religi.
Angin pagi yang dingin dan cukup keras menambah semangat anggota komunitas gowes religi dari berbagai usia untuk menaklukan tantangan.

Walau beberapa anggota harus berhenti untuk sekedar menarik napas. “Masih jauh,” tanya seorang pegowes saat sampai di tanah datar setelah sebelumnya harus menuntun sepeda karena tanjakan yang cukup menguras tenaga. “Itu di depan tinggal belok, sampai,” timpal yang lainnya.


“Ini nasi sarapan hilang,” seloroh peserta lainnya saat tarik napas usai menggenjot sepeda dari bawah hingga ke area datar.

BACA JUGA:  Perang Topat, Simbol Toleransi dan Persaudaraan


Memang, bagi pesepeda pemula gowes ke bukit Korea bukan hal mudah. Selain dibutuhkan ketahanan fisik juga dibutuhkan keahlian tersendiri. Walau jalan yang dilalui sangat lebar, namun jalan tanah dengan kondisi menanjak dan terkadang lekuk membutuhkan konsentrasi prima.


Walau begitu, tidak ada pantangan kog bagi yang fisiknya tidak sekuat saat muda, bisa menuntunnya. Tapi, itupun tetap perlu tenaga ekstra karena kondisi jalan yang terus naik.

Tapi….yakinlah. Rasa lelah itu akan terobati saat sampai di puncak bukit Korea. Para pegowes bisa berteriak atau apapun untuk meleps rasa lelah itu dan jangan lupa berswa foto.

BACA JUGA:  Emak-Emak Kreatif Ubah Sampah Jadi Kerajinan


Hal itu pula yang dilakukan komunitas gowes religi. Sekitar 40 pegowes melepaskan rasa lelah dengan berteriak lepas dan berswa foto. “Setiap minggu, usai bersih-bersih tempat sembahyang dan sarapan, kami langsung gowes,” kata ketua gowes religi, Nengah Sukanta.


Dipilihnya bukit Korea, jelas Sukanta kebetulan pada minggu ini bersih-bersihnya di pura Gunung Agung Gunungsari. “Tiap minggu berbeda tempat tujuan,” jelasnya. (MRC03)