MATARAMRADIO.COM –  Kekhawatiran terjadinya banjir susulan pasca banjir bandang di Desa Obel-Obel Sambelia ternyata tidak terbukti. Padahal Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur telah mewanti-wanti warga untuk tetap berada di pengungsian hingga situasi betul-betul aman.

Akibatnya sebagian warga kini sudah kembali ke rumahnya masing-masing setelah  4 hari berada di tenda pengungsian sejak banjir bandang menerjang kampung mereka pada Minggu (23/2) lalu.

Hal tersebut dibenarkan  Lalu Rusnan, Kepala Bidang Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Timur.”Berdasarkan pantauan kita sampai hari ini (Rabu pagi,red), situasi masih kondusif aman dan normal tidak ada lagi banjir susulan. Warga pun sudah bisa kembali ke rumah masing-masing namun belum bisa beraktifitas normal seperti biasa nya pasca banjir tersebut”,jelasnya kepada mataramradio.com, Rabu (26/2).

BACA JUGA:  Gempa Sumba Barat Daya 5 Magnitudo Dirasakan Hingga Bima NTB

Sebelumnya, pihak  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur terus melakukan pemantauan dan mengimbau warga untuk tetap bertahan di tempat pengungsian yang sudah disiapkan pihak  terkait.

Adapun jumlah warga saat ini yang masih mengungsi di posko-posko pengungsian yang berada di mushallla maupun di tenda darurat yang sudah di siapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur sebanyak 81 Kepala Keluarga (KK) dan anggota keluarga totalnya 250 jiwa.”Penanganan sudah kita lakukan, baik oleh BPBD maupun intansi terkait berikut penanganan berupa posko-posko pengungsian maupun logistik berupa makanan siap saji,selimut maupun kebutuhan lainnya seperti obat-obatan”jelas Rusnan.

BACA JUGA:  Keren, Billie Ellish Selesaikan Sejumlah Materi Lagu di Musim Korona
Video amatir ketika berlangsungnya banjir bandang di Desa Obel-Obel Sambelia pada Minggu (23/2) lalu.

Banjir bandang yang terjadi sekitar pukul 16:00 Wita pada hari, Minggu (23/2) lalu di Desa Obel-obel, Dusun Malompo, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur ini mengakibatkan 57 rumah warga terendam air.

Adapun penyebab terjadinya banjir bandang pada wilayah tersebut, selain diakibatkan oleh tingginya curah hujan beberapa minggu terakhir, juga disebabkan oleh ketidakmampuan sungai yang ada untuk menahan derasnya air kiriman dari hulu. (MRC-05)

BACA JUGA:  Di Kebun Jagung, Pria ini Tega Cabuli Anak di Bawah Umur