Kompetisi Penanganan Sampah Plastik EPPIC se-Asean akan Digelar di Mandalika

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dari 16 kementerian bersama UNDP di dukung Kementerian Luar Negeri Norwegia dan Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) akan menyelenggarakan kompetisi Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) Fase II di Indonesia dan Filipina.

Di Indonesia, kompetisi EPPIC fase II akan dipusatkan di Mandalika, Lombok Tengah NTB.
Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah mengatakan saat ini pemerintah Provinsi NTB ingin mewujudkanZero Waste yang secara garis besar selaras dengan kompetisi EPPIC. “Mudah diucapkan tapi implementasinya tidak sederhana,” katanya usai mengikuti soft Launching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) Fase II – Indonesia dan Talkshow “Ide 72 Ribu Dollar untuk Memerangi Sampah Plastik” secara virtual di ruang kerjanya, Selasa (16/3/21).
Karena itu, Gubermur ingin mendapatkan bantuan teknologi dalam mengelola sampah plastik. Sehingga bisa menunjang keasrian dan kebersihan Mandalika sebagai kawasan superpriority.
Sebagai destinasi super prioritas, dengan akan diselenggarakannya event MotoGP pada akhir 2021, yang mungkin dihadiri ratusan ribu penonton, Mandalika rentan terhadap pencemaran sampah plastik baik di darat maupun laut.
“Dengan kompetisi EPPIC, diharapkan lahir inovasi pengolahan sampah plastik yang hebat. Kalau pengolahan sampah plastik bisa dilakukan di NTB otomatis memberikan motivasi bagi provinsi lain di Indonesia,” jelas Gubernur.
Sementara Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenkomarves, Nani Hendiarti, mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan potensi laut yang melimpah. Namun, ekosistem laut Indonesia memiliki tingkat kerentangan terhadap pencemaran sampah plastik jika tidak ditangani dengan aksi nyata maupun inovasi cemerlang dari semua pihak.
“Kompetisi ini merupakan bukti keterlibatan negara-negara di Asean dalam menangani sampah plastik di laut,” ungkapnya.
Ia berharap, kompetisi ini mampu melahirkan inovator untuk menangani sampah plastik dengan toknologi. (Kominfo/MRC)

BACA JUGA:  Nonton WSBK, Diskon 50 Persen

1 KOMENTAR