Gegara Nama Nyeleneh, 11 Aplikasi Buatan Pemerintah Daerah Ini Menuai Protes Publik!

Pasalnya, sebagian nama aplikasi yang viral tersebut kesannya asosiatif dan cenderung bermakna seksualitas.

Sebut saja aplikasi yang dibuat Dinas Sosial Kabupaten Cirebon bernama Sipepek singkatan dari Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial.

Nama aplikasi ini sontak menuai protes seorang warga di Mataram.”E kurang ajar yang bikin aplikasi ini. Makak dipake nama begitu, malu kita sebut hep,”kata Ali, seorang pegiat media sosial asal Ampenan Lombok.

Bagi orang Lombok, nama Sipepek identik dengan alat kelamin perempuan, sesuatu yang agak tabu diucapkan dan dianggap tidak etis.

“Pemerintah kok bikin nama aplikasi aneh-aneh, pasti dia jorok aja pikiran orang yang bikin itu,”timpal Desi, seorang mahasiswi sebuah PTN di Mataram.

Sebenarnya kemunculan sejumlah nama aplikasi nyeleneh ini sudah mendapat perhatian anggota Komisi II DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera, Mardani Ali Sera.

Bahkan Mardani Ali Sera menyebut penamaan aplikasi pemerintah tersebut sangat menyedihkan.

BACA JUGA:  Dukung Belajar Daring Pelajar, Pemerintah Siap Bagikan Kuota Data Internet 3 Bulan

Tak hanya itu, penamaan aplikasi yang nyeleneh juga dianggap merendahkan etika. Mardani pun meminta agar menjaga etika dengan standar tinggi.

“Pertama, ini menyedihkan. Mestinya semua punya standar tinggi jaga etika. Penyebutan mungkin untuk memudahkan, tapi tak bisa ditolelir karena merendahkan etika,” ucap Mardani.

Ia juga meminta nama-nama aplikasi pemerintah itu untuk segera diganti. Masyarakat diminta melapor ketika menemukan penggunaan nama platform pemerintah yang berbau seksualitas.

Selain Sipepek, ada juga aplikiasi bernama Simontok atau Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok yang dibuat oleh Pemerintah Kota Solo atau Surakarta.

Kemudian Sisemok buatan Pemerintah Kabupaten Pemalang.

Kementerian Kominfo juga memiliki aplikasi bernama Sicantik atau Aplikasi Cerdas Layanan Perizinan Terpadu untuk Publik.

Sementara itu, Kabupaten Bogor punya nama yang sama berasal dari Sistem Informasi Catatan Kehadiran dan Kinerja.

Inilah 11 aplikasi buatan Pemerintah yang viral di jagat media sosial beberapa pekan terakhir.

  1. SISKA KU INTIP (Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti Plasma)
    Aplikasi SISKA KU INTIP dibuat oleh Provinsi Kalimantan Selatan.
BACA JUGA:  Diterima Presiden, Warga Papua Sampaikan Aspirasi Pemekaran Wilayah

SISKA KU INTIP merupakan kependekan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sawi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti Plasma yang ada di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan.

  1. SiPEPEK (Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial)
    SiPEPEK merupakan aplikasi yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon. Aplikasi ini dibuat untuk melengkapi kebutuhan warga kurang mampu di wilayah tersebut.
  2. SIMONTOK (Sistem Monitoring Stok dan Kebutuhan Pangan Pokok)
    SIMONTOK merupakan aplikasi buatan Pemerintah Kota Solo atau Surakarta. Aplikasi ini digunakan untuk monitoring stok dan kebutuhan pangan di wilayah tersebut.
    Tujuan dibuatnya aplikasi ini untuk meningkatkan populasi ternak sapi potong, meningkatkan pendapatan pekebun dan peternak, hingga pelestarian lingkungan.
  3. SIGANTENG (Sistem Informasi Pelanggan Tirta Benteng)
    Aplikasi pemerintah asal Jawa Tengah ini berfungsi sebagai pengajuan terkait izin ESDM di Jawa Tengah.
  4. SICANTIK (Sistem Pencatatan Kehadiran dan Kinerja)
    Aplikasi buatan Kabupaten Bogor ini punya tujuan mencatat kehadiran dan juga kinerja ASN di wilayah Kabupaten Bogor.
  5. SITHOLE (Sistem Informasi Konsultasi Hukum Online Pengadilan Negeri Semarang)
    Aplikasi yang dibuat oleh Pemerintah Kota Semarang ini dikaitkan dengan hal negatif karena kedekatan frasa dalam bahasa Inggris yang berarti anus.
  6. SISEMOK (Sistem Informasi Organisasi Kemasyarakatan)
    Aplikasi SISEMOK adalah platform berbasis situs yang dibuat oleh Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang dibuat dengan tujuan memberi pelayanan pengajuan terkait partai politik, ormas, serta yayasan di wilayah tersebut.
  7. Jebol Ya Mas (Program Inovasi Puskesmas Anggut Atas)
    Program tersebut berasal dari Pemerintah Kota Bengkulu. Platform tersebut merupakan program inovasi Puskesmas Anggut Atas di wilayah Bengkulu.
  8. i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi)
    Aplikasi pemerintah ini merupakan program Kementerian Pertanian (Kementan) hasil kerja sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero).
BACA JUGA:  Survei Terkini: Tingkat Kepercayaan Publik pada Presiden Jokowi Terus Naik

Diharapkan aplikasi ini memudahkan penyaluran pupuk bersubsidi.

  1. SIPEDO (Sistem Pelatihan Berbasis Data Online)
    Sipedo adalah aplikasi pemerintah Kabupaten Sumedang yang bertujuan untuk memudahkan fungsi pelatihan di Balai Pelatihan Kerja di Sumedang.
  2. Mas Dedi Memang Jantan (Masyarakat Berdedikasi Memperhatikan Angkatan Kerja Rentan).
    Program yang diluncurkan oleh pemerintah Kota Tegal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada para pekerja Bukan Penerima Upah (BPU). (editorMRC)