MATARAMRADIO.COM – Target 4,5 juta wisatawan di tahun 2020 harus berdasarkan strategi yang tepat dan detail. Di satu sisi, sumber daya pariwisata terutama manusia harus siap melayani, di sisi lain,  sebagai manusia yang membutuhkan pelayanan, calon wisatawan harus dikenali betul profilnya darimana saja 4,5 juta wisatawan itu akan didatangkan.

Hal itu dikatakan Gubernur, Dr Zulkieflimansyah saat membuka rapat koordinasi pariwisata terkait realisasi target kunjungan 4,5 juta wisatawan pada tahun ini.

“Pariwisata kita sudah baik. Tapi masih banyak PR yang harus dibenahi. Jadi jangan ngarang membuat target. Harus detail darimana akan didapatkan, profil marketing juga jelas apa yang disukai, dibutuhkan kemudian bagaimana memenuhi standar pelayanan itu sebagai formulasi strategi”, ucap Gubernur Zul.

BACA JUGA:  Gubernur NTB: Ramah Investasi Bermakna Pelayanan Terbaik

Menurut Gubernur, hal pertama yang harus dilakukan adalah memastikan negara mana saja pasar wisatawan yang akan disasar, seperti apa profil mereka kemudian memastikan dukungan infrastruktur pariwisata untuk dapat mewujudkan target 4,5 juta kunjungan tersebut. Ia mencontohkan fasilitas direct flight ke Perth, Australia sebanyak tiga kali memungkinkan untuk digenjot sehingga program promosi menjadi tepat sasaran. Gubernur juga mengilustrasikan pentingnya mengenali kebutuhan pasar melalui cerita marketing strategi rumah sakit mahal yang begitu peduli pada pasien sehingga memudahkan menjual produk layanan rumah sakit dengan komunikasi human interest yang baik. Hal ini menjelaskan bahwa pariwisata adalah bukan hanya soal Mandalika atau 99 desa wisata tapi soal manusia jelas Gubernur.

BACA JUGA:  Mau Keluar Daerah, Rapid Test Mandiri Dulu! Biayanya Rp 400 Ribu

Kepala Dinas Pariwisata, H Mohammad Faozal menjelaskan, strategi marketing tahun ini berbasis wisatawan nusantara. Artinya, NTB masih berharap banyak dari kunjungan lokal mulai dua juta sampai lima juta kunjungan. Selebihnya, pasar Asia seperti wisatawan Malaysia menjadi prioritas promosi untuk menaikkan angka kunjungan dua juta wisatawan. Selain Australia yang telah terbukti menaikkan angka kunjungan hingga seribu dua ratus persen lewat penerbangan langsung. Adapula promo diskon tiket pesawat sampai dengan 50 persen untuk penerbangan lokal ke NTB. Faozal juga menjelaskan rapat koordinasi ini juga dimaksudkan untuk penguatan manajemen destinasi, program prioritas dan menegaskan peran media untuk komunikasi publik terkait kondisi pariwisata secara umum.

BACA JUGA:  Lama tak Tatap Muka, Ada Siswa Pilih Nikah

Salah seorang narasumber, Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samsul Widodo,  menjelaskan pentingnya pengelolaan dana desa untuk desa wisata dan program kementerian terkait digitalisasi desa wisata.

“Tahun ini ada 30 desa wisata yang akan didigitalisasi, 15 diantaranya ada di 99 Desa Wisata di NTB. Harapan kita, ada kerjasama yang baik antara desa dan kelompok sadar wisata agar dana desa bisa dimaksimalkan penggunaannya untuk pengembangan desa wisata karena aturan penggunaannya juga makin diperluas”, ujar Samsul. Diantaranya seperti pembangunan pondok wisata, pembiayaan event wisata, angkutan sampai dengan digitalisasi seperti tiket elektronik untuk memudahkan informasi jumlah kunjungan dan profil wisatawan yang datang. (MRC-01/Diskominfotik NTB)