Mengenal Purpura Trombositopenia Imun

Mungkin pikiran anda langsung bingung ketika membaca judul artikel ini. “Purpura Trombositopenia Imun” atau PTI memang bukanlah istilah yang sering didengar oleh orang awam. Sebagai informasi awal untuk anda, PTI ini adalah sebutan untuk sebuah penyakit. Penyakit seperti apakah purpura trombositopenia imun tersebut? Kita coba telaah artinya dari kata per katanya, ya.

dr. Pande Made Dwi Budiarta

“Purpura” dalam bahasa kedokteran merupakan memar yang berukuran besar. Jadi penyakit PTI sendiri memang sering ditandai dengan adanya memar dengan ukuran yang beragam. Memar pada PTI ini bisa hilang timbul dengan sendirinya. Pada kasus yang lebih berat, pengidap PTI dapat mengalami perdarahan pada hidung (mimisan), perdarahan pada gusi, perdarahan saat buang air besar ataupun berkemih.

BACA JUGA:  Kecelakaan, Jasa Raharja dan BPJS Kesehatan Jadi Jaminan

Kata selanjutnya adalah “Trombositopenia”. Istilah ini sebenarnya mengacu pada penurunan jumlah keping darah (trombosit) dalam tubuh. Keping darah normalnya berperan dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka. Karena jumlahnya menurun, darah pengidapnya akan lebih sulit untuk membeku saat luka. Inilah alasan mengapa pengidap PTI sering mengalami memar ataupun perdarahan secara spontan.

Kata terakhir dari PTI adalah “Imun”. Hal ini berkaitan dengan penyebab dari PTI sendiri, dimana PTI tergolong ke dalam penyakit imun. Di dalam tubuh penderitanya, terdapat reaksi peradangan yang berlebihan. Proses peradangan ini dapat menghancurkan sel-sel dalam tubuh anda sendiri, dan salah satu sel yang menjadi targetnya adalah keping darah.

Jadi bila diringkas, purpura trombositopenia imun merupakan sebuah kelainan autoimun yang menyerang keping darah, sehingga menyebabkan gejala berupa perdarahan spontan. Penyakit ini sering ditemui pada usia anak-anak hingga dewasa muda (sekitar 18 tahun). Orang yang berjenis kelamin Wanita juga memiliki risiko 2-3 kali lipat mengidap PTI lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

BACA JUGA:  Polda NTB Targetkan 20.770 Orang Tervaksin

Seseorang dapat dibuktikan menderita PTI melalui pemeriksaan darah di laboratorium. Pengidap PTI biasanya memiliki jumlah keping darah yang menurun, yaitu di bawah 100.000 sel/mikroliter darah. Pada beberapa kasus tertentu, pemeriksaan sumsum tulang mungkin diperlukan untuk memastikan diagnosis secara tepat.

Sayangnya, belum ditemukan obat-obatan yang bisa secara ampuh menyembuhkan penyakit ini. Namun pada PTI yang tidak kronis, pengidapnya kebanyakan dapat mengalami kesembuhan secara spontan. Sebaliknya pada pengidap PTI yang sudah berlangsung lama, ia harus terus minum obat untuk mengontrol sistem imunnya.

BACA JUGA:  Aset Terbesar Pemimpin ialah Rasa Malu (Anomali Penghabisan Indonesia)

        Yang perlu diperhatikan dari pengidap PTI adalah terjadinya perdarahan yang berulang. Jika seseorang terlalu sering kehilangan darah, ia bisa mengalami gejala kurang darah yang berat. Jika sudah begitu, orang itu harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan transfusi darah sesuai kebutuhannya.

        Saat ini, penelitian-penelitian terkait PTI masih terus dilakukan, demi mencari pengobatan yang lebih ampuh untuk penyakit satu ini. Kita doakan saja, semoga penelitian-penelitian yang sedang berjalan saat ini akan segera menemukan titik terangnya.

Referensi :

  1. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Cetakan Pertama. 2014
  2. Wijaya S. Immune Thrombocytopenia. Cermin Dunia Kedokteran. 2019