MATARAMRADIO.COM, Lombok Barat-Kelompok taruna tani Karya Muda Dusun Bantek Desa Gegelang Kecamatan Lingsar Lombok Barat berhasil memanfaatkan lahan tidur untuk budidaya bunga kumitir dan sayur mayur.
Kini, dengan harga jual 15 ribu perkilo bunga kumitir menjadi harapan pemuda ditengah pandemi covid 19.
Ketua taruna tani karya muda, Safari menjelaskan di masa pandemi covid 19 banyak perusahaan yang mengalami kesulitan biaya operasional, ujung-ujungnya perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja. efeknya, banyak tenaga muda yang menganggur. Melihat banyaknya warga yang terkena PHK, safari berinisiatif mengajak pemuda di dusunnya untuk memanfaatkan lahan tidur untuk ditanami bunga kumitir dan sayur mayur.
Awalnya ada kesulitan mengajak para pemuda, namun setelah melihat hasilnya mereka tertarik dan langsung ikut bertani.
” Kini, ada 15 orang pemuda yang tergabung dalam kelompok tani,” jelas safari kepada Mataramradio.com, Rabu (15/7)
Safari yang pernah diundang ke istana saat pemerintahan SBY sebagai petani teladan untuk tanaman pangan ini berharap seluruh lahan tidur didusunnya seluas 7000 meter persegi bisa segera dimanfaatkan. “Saat ini baru sekitar 12 persen lahan tidur yang termanfaatkan untuk tanaman bunga kumitir dan sayur mayur,” jelasnya.
Walau begitu, jelas Safari, para pemuda di dusunnya sudah merasa bangga menjadi petani dan ingin terus mengembangkan pertanian demi kemajuan daerahnya.
Atas keberhasilanya memanfaatkan lahan tidur, jelas safari kini banyak mahasiswa, petani dari daerah lain bahkan pejabat yang datang ke dusunya baik untuk KKN, studi banding dan juga membantu pengembangan lahan tidur. “Tidak sedikit yang ingin belajar bertani. Kita berikan edukasi kepada mereka sampai betul-betul paham dan bisa mengaplikasikannya,” katanya. (MRC-03)