Air Genangan Dikeluhkan Warga, Ini Kata Pelaksana Proyek Gedung OJK Mataram

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Proyek pembangunan Gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mataram ternyata menuai keluhan dan protes warga sekitar proyek.  Salah satunya soal genangan air di saluran depan Kantor Bea Cukai Mataram yang masih ada hingga sekarang.

Masalah genangan air ini memang diakui pihak pelaksana.” Genangan air itu berasal dari sumber air yang ada di lokasi proyek dan pada pertengahan Juli ini akan dilakukan injeksi terhadap sumur itu sehingga debitnya akan berkurang yang pada akhirnya akan di tutup permanen,”jelas Agung Cahyadi, Site Manager PT Brantas Abipraya kepada MATARAMRADIO.COM,  Selasa (7/7).

BACA JUGA:  Mataram Nol Kasus PositifCOVID-19
Klarifikasi Pihak PT Brantas Abipraya soal genangan air proyek gedung OJK Mataram, Selasa (7/7)

Disebutkan Agung, setelah di injeksi, bukan berarti airnya langsung berhenti. Ada proses lagi sebelum sumur ditutup secara permanen. Pihak perusahaan mengakui selama pembangunan gedung OJK berlangsung, tidak mungkin terlepas dari masalah, namun masalah sekecil apapun atau keluhan warga berkaitan dengan pekerjaan pembangunan gedung ini akan semaksimal mungkin segera diselesaikan. “Kita tidak menutup mata atas permasalah yang muncul akibat pembangunan gedung ini. tapi, kita akan coba menyelesaikannya dengan sebaik mungkin,” terangnya..

BACA JUGA:  Gubernur : Bila Ada Persoalan, Cari Solusinya

Diungkapkan, untuk meminimalisir keluhan masyarakat atas pengerjaan gedung OJK, pihak PT Brantas selalu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak termasuk warga lingkungan sekitar. “Sosialisasi dan komunikasi terus dilakukan dengan warga sekitar,” ujarnya.

Saidi, Kepala Lingkungan Selaparang Kelurahan Banjar Kecamatan Ampenan mengaku  memang ada masalah pada  awal pekerjaan pembangunan gedung OJK terutama saat pemasangan tiang pancang. Namun ,saat ini sudah tidak ada lagi. “Kami sering komunikasi bila ada keluhan warga,” jelasnya. (MRC-03)

BACA JUGA:  Semangat! Pasien Sembuh Covid 19 di NTB Jadi 126 Orang