Jelang Lebaran, Pemkab Lotim Gelar Operasi Ramah Covid19

MATARAMRADIO.COM, Selong – Sebagai antisipasi mencegah penularan Virus Korona, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan menggelar operasi ramah Covid 19 bagi mereka yang hendak memasuki wilayah Lombok Timur menjelang Idul Fitri 1441 Hijriyah.

Bagi anda yang ingin bepergian ke Lombok Timur. Bersiaplah dari sekarang, siapa tahu anda menjadi salah satu target Operasi Ramah Covid 19. Ya, Pemkab Lombok Timur akan melakukan Operasi Ramah Covid 19 yang berlokasi di dua tempat pintu masuk ke Bumi Patuh Karya itu yakni Perbatasan Jenggik Terara dan Sukaraja Jerowaru Lombok Timur.

BACA JUGA:  Geger, Warga Temukan Mayat Bayi di saluran Irigasi Bendungan Batujai

 Menurut Sekretaris Daerah Lombok Timur HM Juaini Taofik, ada kemungkinan besar masyarakat Lombok Timur akan menuju Kota Mataram untuk berbelanja H-6 menjelang lebaran. Demikian juga warga Luar Lombok Timur yang akan menjenguk keluarganya di Lombok Timur. “Biasanya THR bagi PNS itu dikeluarkan pada hari Jumat dan Senin atau 6 hari sebelum Lebaran. Sehingga pada hari itu akan ada dua kemungkinan yang  terjadi. Pertama, akan banyak masyarakat Lotim yang akan belanja ke Mataram. Begitu juga dengan warga Mataram akan banyak yang datang menjenguk keluarganya ke  Lombok timur”,jelasnya.

BACA JUGA:  Go SIM, Permudah Layanan SIM
Perbatasan Jenggik Lombok Timur merupakan salah satu lokasi digelarnya Operasi Ramah Covid 19 pada H-6 Lebaran I Foto: DLHK Lombok Timur

Disebutkan, dengan digelarnya operasi ramah Covid 19, bukan berarti Pemerintah melarang untuk datang Lombok Timur.” Kita hanya ingin memastikan bahwa masyarakat yang datang ke Lotim mereka adalah orang-orang yang bebas dari Covid-19,”tegas Sekda yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Lombok Timur.

Sasaran dari Operasi Ramah Covid-19 ini, katanya, akan melakukan pemeriksaan kepada seluruh penumpang atau pengendara yang berasal dari atau yang tengah melakukan perjalanan dari Mataram Lotim maupun Lombok Tengah Lotim.“Jika nantinya dari seluruh penumpang dan masyarakat yang diperiksa oleh dokter menunjukkan panas badan 38 derajat maka akan langsung di rapid, jika reaktif akan langsung dikarantina, namun apabila dia bukan warga Lotim maka akan diminta kembali ke Kabupatennya masing-masing,”ucapnya.

BACA JUGA:  Gubernur Dampingi Kapolri Resmikan Fasilitas Mapolda NTB

Juaini menambahkan, di setiap posko perbatasan, Pemerintah Lombok Timur telah menempatkan dokter dengan segala perlengkapannya dibantu aparat keamanan.”Masing-masing posko dikerahkan 25 personel dari pihak TNI, 25 personel dari Polri, 25 personel PolPP,25 personel dari Dishub, sehingga jumlah personel gabugan 100 orang,”tutupnya. (MRC-05)