MATARAMRADIO.COM – Program unggulan NTB Ramah Investasi adalah untuk memastikan investor mendapatkan pelayanan terbaik untuk berusaha di NTB. Tidak hanya dari sisi regulasi dan perizinan namun juga mencarikan solusi dari kendala lapangan yang ditemui untuk berkembangnya investasi. Hal itu dikatakan Gubernur Dr Zulkieflimansyah dalam dialog Forum Investor 2020 di Senggigi (Rabu, 12/01).

Dikatakan Gubernur, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) harus benar benar menjadi fasilitator dalam hal pelayanan terpadu satu pintu. Selama ini banyak kendala yang ditemui di tingkat kabupaten/ kota seringkali berlarut larut dalam penyelesaiannya. Gubernur meminta dinas agar segera membuat satgas percepatan berusaha sampai ke kabupaten/ kota. Begitupula dengan calon investor yang ingin datang ke NTB diingatkan agar langsung berhubungan dengan Dinas PMPTSP. “Selain perizinan yang dipermudah, pemerintah daerah juga harus bisa membantu jika investor mengalami kesulitan dan harus mencarikan solusi agar kesulitan investor bisa diatasi. Kita harus  bisa memastikan itu agar tidak lagi terjadi investor menemui pintu atau orang yang salah dalam mengurus usahanya”, ujar Gubernur.

BACA JUGA:  Ali BD Kritik Cara Penanganan Terorisme dan Covid 19 di Indonesia

Peran pemerintah daerah dalam memberikan kesempatan seluas luasnya bagi investasi di NTB juga harus dibangun melalui komunikasi yang baik antar pemangku kebijakan. Tidak hanya memfasilitasi tapi juga membantu jika terjadi kendala di lapangan. Mulai dari isu keamanan, korupsi, stabilitas politik sampai dengan infrastruktur penunjang yang menjadi keluhan investor harus dapat ditangani dengan baik.

Diakui Gubernur Zul, tantangan yang serius adalah bagaimana mengubah perilaku sendiri. Jika jawaban dari kemajuan daerah adalah terciptanya lapangan kerja yang banyak dan berkurangnya kemiskinan maka investasi sebagai partner pemerintah harus diberikan kesempatan dan dibantu untuk dapat memberikan kontribusi balik yang sehat. Gubernur berharap ada pertemuan regular dan forum berbagi para investor dan calon investor agar dapat memetakan kendala dan kesulitan di lapangan.

BACA JUGA:  Dibayar Juli: Gaji ke-13 ASN, TNI, Polri dan Pensiunan

Kepala Dinas PMPTSP, Samsul Rizal mengatakan target investasi pada 2020 naik dari tahun lalu yang senilai 16,5 trilyun dengan realisasi 10 trilyun. Pihaknya selain mempermudah perizinan investasi juga telah ada beberapa inovasi layanan seperti Investa Klinik yang merupakan wadah pelayanan atau fasilitasi pendampingan terkait pengaduan permasalahan atau disebut the bottleneck investment.

Klinik Investa berisi Konsultasi LKPM Online,  Pengaduan Perizinan bagi perusahaan PMA/ PMDN yang ada di Provinsi NTB secara on the spot. Selain itu akan digelar investment mall bagi calon investor yang berminat dengan potensi NTB di berbagai sumber daya.“Kami berkomitmen semua perizinan akan selesai dalam tiga jam dan kami akan segera membentuk tim untuk membantu di level kabupaten/ kota jika ada kendala perizinan. Begitu pula dengan investasi yang sekarang ada tapi masih ada kesulitan secepat mungkin dapat diselesaikan”, sebut Samsul.

BACA JUGA:  FDR Summit 2024, Menjaga Roh Radio Tetap Hidup. Sekjen FDR : Kreatifitas untuk Eksistensi Radio

Terkait penanganan keluhan, Gubernur meminta investor dan calon investor memanfaatkan layanan aplikasi NTB Care. Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik sebagai admin utama diminta mencermati setiap pengaduan khususnya kesulitan investasi. Dengan demikian, selain membuka diri untuk berkomunikasi melalui media sosial, Gubernur juga berharap keluhan yang disampaikan melalui NTB Care bisa menyelesaikan sebuah persoalan lebih cepat.”Semua hambatan terkait investasi yang diadukan di NTB Care adalah juga saluran komunikasi. Sedapat mungkin akan kita atasi secara bersama sama. Ternasuk masih lemahnya sinyal internet di beberapa tempat yang menjadi keluhan investor dalam acara ini akan segera diperkuat untuk area investasi sepeti KEK Mandalika dan lainnya”, jelas I Gede Putu Aryadi, Kepala Dinas Kominfotik NTB.

Gubernur juga mengingatkan, target investasi tidak harus dengan capaian angka yang tinggi. Ia menekankan pada kualitas agar kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Selain industri pariwisata, Gubernur juga menawarkan investasi manufaktur untuk mendukung industrialiasi yang sedang digeber pemerintah daerah. (MRC-01/Diskominfotik NTB)