Pengurus Serikat Nelayan Nahdatul Ulama NTB Resmi di Lantik

MATARAM RADIO. COM, Mataram- Pimpinan Wilayah Serikat Nelayan Nahdatul Ulama (PW SNNU) Nusa Tenggara Barat masa khidmat 2020-2025, resmi dilantik ketua umum PP SNNU, H.Witjaksono di salah satu hotel di Lombok Barat, Minggu 6 Agustus 2020.

Ketua umum DPW SNNU NTB, Heri Widodo, menyampaikam ucapan terimakasih kepada seluruh warga nahdiyin, PW NU NTRlB yang telah mensupot dan membantu terlaksananya kegiatan pelantikan kepengurusan SNNU NTB.

“Alhamdulilah atas supotnya bisa pelantikan terlaksana, dan setelah pelantikan kita akan kerja-kerja,” ucap pria bendahara GP Ansor NTB.

BACA JUGA:  Dana Berputar Selama Gelegar Khazanah Ramadhan  Ditaksir Tembus Rp  3 Miliar

Sementara itu, Ketua Umum PP H.Witjaksono mengungkapkan bahwa total warga Nahdiyin 110 juta orang sekarang yang mayoritas propesi terbagi menjadi tiga bagian yaitu nelayan, politisi, pengusaha dan birokrasi.

“SNNU meningkatkan ekonomi masyarakat yang mayoritas kemiskinan ada didaerah pesisir pantai,” ungkapnya.

Angka kemiskinan tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena dengan angka kemiskinan, SNNU wajib ikut andil untuk mengurangi jumlah.

BACA JUGA:  Empat Kunci Perempuan Berdaya

Wirjaksono berharap, SNNU bisa membawa kemaslahatan, kemakmuran untuk warga pesisir sehingga SNNU bekerja berkeadilan sosial, budaya dan ekonomi.

Sementara itu, Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB Yusron Hadi, menyampaikan bahwa dirinya merasa sangat bahagia dengan kehadiran SNNU NTB,berarti bertambah mitra tugas Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB.

“Karena urusan mengurus kewenangan wilayah pesisir laut sangat luas, mengurus barang isi dari dasar laut hingga daratan, dan banyak hal yang stratiegis menjadi tugas kita,” ungkap Yusron saat memberikan sambutan.

BACA JUGA:  Ratusan Pemotor Ikuti Touring Jelajah Lombok

Yusron mengungkap, bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi NTB memiliki 223 personel tidaklah cukup untuk memadai guna melaksanakan isu stratigeis sehingga dibutuhkan perangkat lain dan organisasi kemasyarakatan guna mendukung kinerja.

“70 lebih nelayan di NTB, belum bisa tergarap, termasuk daerah basis ikan tuna, ikan tongkol, dan ini banyak ( MRC)