Beranda blog Halaman 418

Kluster Gowa Dominasi 38 Pasien Baru, Positif Covid 19 di NTB

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Gugus Tugas Penanganan Covid19 Nusa Tenggara Barat kembali merilis data terbaru pasien positif Covid 19 sebanyak 38 orang pada Kamis malam (23/4). Dengan demikian total pasien positif Covid 19 sebanyak 153 orang. Uniknya, mayoritas dari penambahan itu didominasi Kluster Gowa.

Menurut Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Aryadi, dengan adanya tambahan 38 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, 4 orang dinyatakan sembuh, dan tidak ada kematian baru. “Maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 153 orang, dengan rincian 15 orang sudah sembuh, 4 meninggal dunia, dan 134 orang masih positif yang kondisinya dalam keadaan baik,” kata Lalu Gita yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam keterangan pers Kamis (23/4/2020) malam.

Disebutkan,  pada Kamis ini telah diperiksa 120 sampel dengan hasil 80 sampel negatif, 2 pasien sampel ulangan positif, dan 38 sampel kasus baru positif Covid-19.

Berikut 38 kasus baru positif Covid-19 yang dirilis hingga Kamis (23/4/2020) malam :

1. Pasien nomor 116, S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Perampuan,
Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini
menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

2. Pasien nomor 117, HAG, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Perampuan,
Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

3. Pasien nomor 118, N, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Duman, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

4. Pasien nomor 119, A, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Gili Gede, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

5. Pasien nomor 120, M, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Perampuan,
Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.

6. Pasien nomor 121, JH, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan
Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

7. Pasien nomor 122, AH, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

8. Pasien nomor 123, MS, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

9. Pasien nomor 124, K, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

10. Pasien nomor 125, S, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

11. Pasien nomor 126, MY, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Potu,
Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini
menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

12. Pasien nomor 127, A, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kandai,
Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini
menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

13. Pasien nomor 128, S, laki-laki, usia 63 tahun, penduduk Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

14. Pasien nomor 129, ST, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

15. Pasien nomor 130, A, laki-laki, usia 56 tahun, penduduk Desa Hu’u, Kecamatan
Hu’u, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

16. Pasien nomor 131, M, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Desa Kapasi Meci, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

17. Pasien nomor 132, AS, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

18. Pasien nomor 133, MA, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Desa Suka Damai,
Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

19. Pasien nomor 134, I, laki-laki, usia 37 tahun, penduduk Desa O’o, Kecamatan
Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa.
Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

20. Pasien nomor 135, A, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

21.Pasien nomor 136, AS, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

22. Pasien nomor 137, L, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Desa Hu’u, Kecamatan
Hu’u, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani
karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

23. Pasien nomor 138, R, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Desa Simpasai, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

24. Pasien nomor 139, MMS, laki-laki, usia 70 tahun, penduduk Desa Dorotangga, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

25. Pasien nomor 140, S, laki-laki, usia 24 tahun, penduduk Desa Doropeti, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

26. Pasien nomor 141, KJ, laki-laki, usia 60 tahun, penduduk Kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

27. Pasien nomor 142, F, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

28. Pasien nomor 143, Y, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Malaju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.

29. Pasien nomor 144, RL, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.

30. Pasien nomor 145, LKT, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik,
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini
menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

31. Pasien nomor 146, MM, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kelurahan Pejeruk,
Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini
menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

32. Pasien nomor 147, S, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Kelurahan Kebonsari
Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

33. Pasien nomor 148, SZ, laki-laki, usia 53 tahun, penduduk Lingkungan Kebon
Bawak, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat
kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

34. Pasien nomor 149, M, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dasan Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

35. Pasien nomor 150, ZT, laki-laki, usia 50 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

36. Pasien nomor 151, S, laki-laki, usia 43 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan
Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

37. Pasien nomor 152, FA, laki-laki, usia 41 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik,
Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini
menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

38. Pasien nomor 153, F, perempuan, usia 12 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Tengah, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit. Riwayat kontak erat dengan pasien nomor 108 (AA, laki-laki, 14 tahun, warga Kota Mataram, pernah melalukan perjalanan ke Gowa, red.). Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.

Dari data tersebut menunjukkan dominasi atau sebanyak 23 kasus positif Covid-19 (dari 38 kasus baru) terkait Klaster Gowa di Kabupaten Dompu.

Sekda NTB menambahkan, selain ada 38 kasus baru tersebut , hari ini juga terdapat 4 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif.

Keempat orang yang dinyatakan telah sembuh dari Covid-19 tersebut, adalah :

1. Pasien nomor 37, NLEY, perempuan, usia usia 46 tahun, penduduk Kecamatan
Ampenan Kota Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat.

2. Pasien nomor 07, M, laki-laki, usia 59 tahun, penduduk Kota Mataram. Saat ini
sudah dalam keadaan sehat.

3. Pasien nomor 31, DAR, perempuan, usia 15 tahun, penduduk Monjok Kota
Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat.

4. Pasien nomor 29, FYT, perempuan, usia 15 tahun, penduduk Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Saat ini sudah dalam keadaan sehat.

Dikatakan Gita Aryadi, populasi berisiko yang sudah diperiksa dengan metode Rapid Diagnostic Test (RDT), yaitu tenaga Kesehatan, orang dalam pemantauan (ODP), orang tanpa gejala (OTG) dan pelaku perjalanan tanpa gejala (PPTG) terutama yang pernah melakukan perjalanan ke Gowa.

Sebanyak 522 tenaga kesehatan telah diperiksa dengan hasil tidak ada yang reaktif, sementara 1.090 ODP/OTG diperiksa dengan hasil 28 orang reaktif, dan 1.765 PPTG perjalanan Gowa diperiksa dengan hasil 400 orang reaktif.

“Semua orang dengan hasil RDT reaktif
dilanjutkan pemeriksaan swab sebagai standar pemeriksaan laboratorium untuk penegakan diagnosa Covid-19,” katanya.

Menurut Gita Aryadi, hingga rilis ini dikeluarkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 358 orang
dengan perincian 222 orang PDP masih dalam pengawasan, 136 orang PDP selesai pengawasan dan sembuh, serta 15 orang PDP meninggal.

Untuk ODP, jumlahnya 4.639 orang, terdiri dari 842 orang masih dalam pemantauan dan 3.797 orang selesai pemantauan, sedangkan jumlah OTG, yaitu orang yang kontak dengan pasien positif Covid-19 namun tanpa gejala sebanyak 1.795 orang, terdiri dari 1.265 orang masih dalam pemantauan dan 530 orang selesai pemantauan. “Sementara, PPTG, yaitu orang yang pernah melakukan perjalanan dari daerah terjangkit Covid-19 sebanyak 45.775 orang, yang masih menjalani karantina 13.167 orang dan selesai menjalani masa karantina 14 hari sebanyak 32.608 orang,” pungkas Gita Aryadi. (MRC-01)

Pengadilan India Tahan 86 Jamaah Tabligh Asal Indonesia

MATARAMRADIO.COM – Sebanyak 216 dari 717 orang Jamaah Tabligh warga negara Indonesia yang saat ini masih berada di India tersandung kasus hukum, bahkan 86 orang di antaranya menjadi tahanan pengadilan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam siaran pers Kemlu RI pada Rabu (22/4/2020) mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinan pengenaan sanksi hukum oleh otoritas India terhadap mereka, perwakilan Indonesia di India telah mengupayakan pendampingan hukum dan memberikan bantuan kekonsuleran.

“Kita akan memastikan bahwa seluruh hak-hak WNI yang sedang menjalani proses hukum terpenuhi,” katanya.

Ia menambahkan, total jumlah Jamaah Tabligh dari Indonesia di luar negeri adalah 1.130 orang. Sebagian besar, yakni 717 orang berada di India.

Dari 717 orang Jamaah Tabligh WNI di India tersebut, 216 orang di antaranya sudah mendapatkan First Information Report (FIR) atau dokumen kepolisian terkait adanya kasus hukum.

“Dari 216 orang tersebut, 89 orang dia) antaranya mendapatkan judicial custody atau tahanan pengadilan,” kata Jubir Kemlu RI ini.

Selain di India, kata dia, Jamaah Tabligh WNI di Pakistan tercatat sebanyak 135 orang dan di Bangladesh 162 orang.

Untuk diketahui, Jamaah Tabligh adalah salah satu organisasi Islam yang berkembang di India dan banyak pengikut dari negara-negara di Asia Selatan.Organisasi ini pada 13-15 Maret 2020 mengadakan pertemuan di New Delhi, India.

Namun kemudian di tengah pandemi corona pemerintah India menutup sementara kantor pusat organisasi tersebut di area permukiman muslim di Nizamuddin, New Delhi, karena diduga menjadi kantung penyebaran virus corona Covid-19.

Dilaporkan bahwa otoritas kesehatan setempat berhasil melacak 128 kasus Covid-19 yang berkaitan dengan acara tersebut, bahkan tujuh peserta sudah dinyatakan meninggal dunia.

Acara yang digelar antara 13-15 Maret 2020 itu dihadiri oleh sedikitnya 7.600 warga muslim India, dan 1.300 warga asing termasuk dari Indonesia. (MRC-01/Kemenlu RI)

Antisipasi Dampak Korona, Gubernur NTB Ajak Pemda Berdayakan Pengusaha Lokal

MATARAMRADIO.COM, Mataram –  Gubernur Nusa Tenggara Barat DR  H Zulkieflimansyah menyebutkan bahwa  puncak penyebaran Covid 19 di Nusa Tenggara Barat akan terjadi pada  pertengahan Agustus 2020, dengan jumlah kasus postif diperkirakan sekitar 5.800 orang. Hal tersebut mengacu informasi hasil simulasi yang dilakukan Universitas Mataram.

Oleh karenanya, sebagai upaya mengantisipasi dampak terburuk akibat wabah Virus Corona Disease (Covid19), Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meminta pemerintah daerah agar memaksimalkan peran UKM lokal. Baik untuk memproduksi Masker, APD maupun kebutuhan pangan. Hal itu berdampak selain meningkatkan aktivitas ekonomi, juga untuk menghidupkan UMKM lokal yang ada di NTB agar punya aktivitas untuk memenuhi kebutuhan skala lokal di NTB.

Gubernur yang akrab disapa Bang Zul menyampaikan hal tersebut dihadapan Wali Kota Mataram, H. Ahyar Abduh saat melakukan penyerahan secara simbolis sekaligus pelepasan distribusi paket bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang Covid-19 kepada warga Kota Mataram, di Pendopo Walikota Mataram, Kamis, (23/4).

Dalam sambutannya, Bang Zul menegaskan penyerahan bantuan JPS merupakan salah satu upaya pemerintah mengurangi beban hidup masyarakat miskin akibat wabah Covid-19.

Ia menjelaskan bahwa paket Sembako JPS Gemilang  yang mengutamakan produk produk dari rakyat NTB sendiri, merupakan salah satu dari pintu bantuan untuk masyarakat.  Selain ada juga JPS dari pemerintah pusat dan pemerintah kabupaten/kota serta desa.

Dalam menangani penyebaran wabah Covid-19 di NTB, Bang Zul mengajak semua pihak untuk melakukan hal yang serius dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di NTB.

Menurutnya, kalau pemerintah dan masyarakat tidak melakukan hal serius, maka penyebaran Virus Corona di NTB akan berlangsung lama.

Diungkapkan Bang Zul, Informasi dari Universitas Mataram yang telah melakukan simulasi, proyeksi terkait penyebaran Covid-19 di NTB, puncaknya pada pertengahan bulan Agustus, dengan jumlah kasus postif diperkirakan sekitar 5.800 orang.

“Data ini menuntut kita untuk melakukan hal serius mulai dari sekarang, dan memikirkan dampak terhadap sosial ekonomi kita di NTB,” ujarnya.

Dengan dilakukannya pemberdayaan UMKM lokal ini, diharapkan ketika pemerintah sudah tidak mampu lagi memberikan bantuan, maka UMKM kita di NTB sudah punya cara untuk mengatasi hidup sendiri.

“JPS ini hanya untuk tiga bulan, kalau wabah ini berjalan panjang, kita perlu memikirkan cara untuk mengantisipasi dampaknya,” pintanya.

Walikota Mataram, H.Ahyar Abduh menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bang Zul yang telah lebih cepat menyalurkan bantuan kepada warganya. (MRC-01)

58 Reaktif Covid19 dari 1010 Orang di Lotim

Nurse holding testing patients blood samples for Coronavirus Outbreak (COVID-19) in the laboratory, New coronavirus 2019-nCoV from Wuhan China concept

MATARAMRADIO.COM, Selong –  Tim Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid 19 Lombok Timur terus melakukan penelusuran terhadap warga masyarakat yang terindikasi melakukan kontak dengan mereka yang dinyatakan positif menderita penyakit Virus Korona.

Total  warga yang telah dilakukan tracking contact sebanyak 1010 orang dan hasil rapid test menemukan fakta  58 orang dinyatakan reaktif.  “Dari hasil tracking tersebut mendapati ribuan warga yang berasal dari Klaster Aik Nyambuk, Klaster Gowa dan juga warga yang pernah kontak dengan pasien positif,”ungkap H Faturahman,  Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Lotim, Rabu (22/4).

Disebutkan, dari 1010 orang tersebut, ada 128 orang ada hubungan dengan Klaster Gowa dan 34 orang dinyatakan reaktif. Data tersebut merupakan data kumulatif yang berhasil dirangkum oleh Satgas Lotim sejak 1 sampai dengan  20 April 2020. “Semua yang dinyatakan reaktif sudah selesai penanganan di Rusunawa Labuhan Lombok  maupun di RSUD Soedjono Selong dan 9 diantaranya baru dibawa ke Rusunawa untuk menjalani karantina,”ulasnya.

Dari hasil tracking contact yang didapati reaktif, jelas Faturahman, mereka akan ditangani lebih lanjut berdasarkan gejala yang dialami, pasien reaktif dengan gejala ringan akan dibawa ke rusunawa untuk dikarantina dan berstatus ODP atau Orang Dalam Pengawasan. Sedangkan untuk pasien dengan  gejala berat akan dirawat di RSUD sesuai dengan SOP yang ada dan dikategorikan sebagai PDP atau Pasien Dalam Pengawasan.  “Dari data hasil rapid tes terbaru dari kemarin tanggal 19 s/d 20 April,sebanyak 9 orang yang dibawa ke rusunawa untuk dikarantina,” tandasnya.

Pihak Gugus Tugas Lotim berharap dengan dilakukan tracking contact  dapat mengurangi angka penyebaran covid-19 di Lombok Timur. Masyarakat juga diimbau agar melaporkan ke Puskesmas atau Gugus Tugas, bila ada keluarga atau tetangganya yang baru pulang dari luar daerah.”Tetap jaga kesehatan mulai dari lingkup terkecil yaitu keluarga di rumah dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan,” tutupnya. (MRC-05)

‘Cekal’ Korona, Pemkot Mataram Gelontorkan Rp 135 Miliar

MATARAMRADIO.COM, Mataram –  Pemerintah Kota Mataram sangat memperhatikan segala kemungkinan yang akan terjadi pasca merebaknya kasus penyebaran virus Korona (Covid 19) di kota berjuluk Maju dan Religius ini.

Bentuk keseriusan Pemerintah Kota  Mataram ditunjukkan dengan menyiapkan alokasi dana senilai Rp 137 Miliar untuk mencegah dan menangkal dampak yang ditimbulkan penyakit mematikan tersebut.

Walikota Mataram H Ahyar Abduh menyampaikan hal tersebut dalam sambutannya sidang paripurna DPRD Kota Mataram  melalui video conference, Selasa (21/04/2020) bertempat di Aula Pendopo Walikota Mataram.

Petugas Lakukan Pemeriksaan suhu tubuh para pengendara sepeda motor di salah satu pintu masuk Kota Mataram I Foto: Ahmad Subaidi/Antara

Turut hadir pada sidang paripurna tersebut Wakil Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, Sekretaris Daerah Kota Mataram H. Effendy Eko Saswito beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kota Mataram.

Dikatakan Ahyar, anggaran sebanyak Rp 135 Miliar melalui APBD akan digunakan untuk keperluan pencegahan penanganan Covid-19 yang berfokus pada penanganan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, serta Jaring Pengaman Sosial (JPS) untuk 70 ribu Kepala Kelurga, mulai dari bulan April hingga bulan September 2020. “Penanganan Covid-19 harus melibatkan semua unsur lapisan masyarakat sehingga Pemerintah Kota Mataram merancang skema Penanganan COVID-19 Berbasis Lingkungan (PCovid19BL),”ulas seperti dilansir mataramnews.co.id.

Untuk suksesnya program tersebut, Walikota berharap keterlibatan semua pihak baik unsur TNI, Polri, serta melibatkan seluruh elemen masyarakat di lingkungan, serta mengoptimalkan kader , Pelayanan terpadu Kota Mataram, yang saat ini berjumlah 1.200 orang. “PCovid19BL menggunakan pendekatan berupa partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat,”tegasnya seraya mengharapkan usaha yang dilakukan Pemerintah Kota Mataram saat ini bisa menghentikan penyebaran Covid-19 dan segala upaya menjadikan masyarakat Kota Mataram yang maju, religius dan berbudaya. (MRC-01)

Indonesia: Sebaran Covid 19 Meluas Hingga 257 Kabupaten Kota

MATARAMRADIO.COM, Jakarta – Total  kasus positif Covid 19 di Indonesia telah mencapai angka 7.135 kasus. Sekalipun demikian, jumlah pasien sembuh Covid 19 kembali bertambah menjadi 842 karena adanya penambahan pasien sembuh sebanyak 95 orang.

Demikian diungkapkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto melalui keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (21/4/2020).

Disebutkan, jumlah pasien sembuh semakin melampaui angka kematian pasien per hari ini Selasa (21/4) sebanyak 616 setelah ada penambahan 26 orang.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 dr Achmad Yurianto I Foto: www.covid19.go.id

Disebutkan, kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

Data yang dicatat tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 50.370 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 37 laboratorium. Sebanyak 46.173 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 7.135 positif dan 39.038 negatif.

Kemudian, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 186.330 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 16.763 orang.

Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 257 kabupaten/kota di Tanah Air, yang mana angka tersebut sekaligus menunjukkan bahwa kasus COVID-19 semakin meluas dari hari sebelumnya.

“Seluruh provinsi telah terdampak. Kabupaten/Kota yang terdampak meningkat menjadi 257,” katanya.

Sementara, untuk Provinsi Nusa Tenggata Barat (NTB), menurut Gugus Tugas Nasional, hingga Selasa tercatat 93 kasus terkonfirmasi positif corona, dengan rincian 11 diantaranya sembuh dan 4 meninggal.

Data terbaru untuk kasus positif Covid-19 di NTB hingga hari ini akan diumumkan lagi oleh Gugus Tugas Daerah pada Selasa (21/4/2020) malam.

Gugus Tugas Nasional merincikan sebaran data positif COVID-19 di Indonesia, sebagai berikut :
Aceh 7 kasus
Bali 150 kasus
Banten 341 kasus
Bangka Belitung 8 kasus
Bengkulu 8 kasus
Yogyakarta 72 kasus
DKI Jakarta 3.260 kasus
Jambi 13 kasus
Jawa Barat 756 kasus
Jawa Tengah 449 kasus
Jawa Timur 603 kasus
Kalimantan Barat 27 kasus      Kalimantan Timur 68 kasus    Kalimantan Tengah 67 kasus    Kalimantan Selatan 98 kasus  Kalimantan Utara 77 kasus
Kepulauan Riau 81 kasus
Nusa Tenggara Barat 93 kasus    Sumatera Selatan 89 kasus
Sumatera Barat 76 kasus
Sulawesi Utara 20 kasus
Sumatera Utara 84 kasus
Sulawesi Tenggara 37 kasus
Sulawesi Selatan 374 kasus
Sulawesi Tengah 27 kasus
Lampung 27 kasus
Riau 35 kasus
Maluku Utara 4 kasus
Maluku 17 kasus
Papua Barat 7 kasus
Papua 108 kasus
Sulawesi Barat 7 kasus
Nusa Tenggara Timur 1 kasus    Gorontalo 7 kasus

(MRC-01/www.Covid19.go.id)

Peduli Warga Terdampak Korona, Legislator Senayan Dapil NTB Berbagi Sembako dan APD

MATARAMRADIO.COM – Dampak Corona Virus Disease (Covid-19) saat ini benar-benar membuat sendi kehidupan  masyarakat merasa sangat sulit terutama peliknya ekonomi setelah pemerintah memberlakukan berbagai kebijakan dalam mencegah penyebaran Virus Korona.

Demikian diungkapkan Anggota DPR RI Dapil Lombok NTB, HM  Syamsul Lutfi usai menyerahkan secara simbolis bantuan sembako dan Alat Pelindung Diri kepada warga Desa Pengadang, Lombok Tengah, Minggu (19/4).

Anggota DPR RI Dapil Lombok NTB, HM  Syamsul Lutfi I Foto: Istimewa

Dikatakan Syamsul, efek wabah Covid-19 sangat dirasakan masyarakat. Baik secara sosial, keagamaan hingga faktor ekonomi. Gelombang PHK terjadi dimana-mana. “Akibat virus import dari Wuhan Cina itu, saat ini telah membuat puluhan ribu perusahaan swasta tidak lagi beroperasi hingga waktu yang belum ditentukan. Dampak tersebut dirasakan oleh masyarakat di berbagai daerah, termasuk di NTB,”katanya.

Dipaparkan Legislator Dapil Lombok itu, kedatangannya menemui warga adalah untuk melihat secara langsung kondisi masyarakat sembari membagikan sembako dan sejumlah alat pelindung diri (APD) bagi masyarakat guna pencegahan penyebaran Covid-19. Bantuan berupa sembako tersebut diharapkan mampu meringankan peliknya persoalan warga di tengah bencana pandemi Corona yang kini sedang melanda dunia. “Bantuan sembako dan APD ini kita salurkan kepada warga pra sejahtera yang kehilangan penghasilan akibat wabah Covid-19. Ini merupakan upaya dan langkah kecil dalam rangka mendukung ikhtiar pemerintah,” papar Politisi NasDem itu.

Ia berharap kepada semua msyarakat untuk tetap mendukung kebijakan pemerintah dalam ikhtiar mencegah pandemi covid-19 yang kian hari memakan banyak korban baik positif maupun meninggal dunia. (MRC-05)

Lagi,Gugus Tugas Lotim Tetapkan 4 PDP Covid 19

MATARAMRADIO.COM-Tim gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Lombok Timur terus gencar melakukan berbagai upaya mencegah dan memutus rantai penularan virus Korona.

Kali ini, Tim Gugus Tugas kembali menetapkan 4 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) eks jamaah tabligh Gowa Sulawesi Selatan.
Mereka berada di wilayah Kecamatan Labuan Haji Selong.
Adapun beberapa nama PDP berdasarkan data dari Tim Gugus Covid 19 Lombok Timur yakni MA 64 Tahun, LH 16 Tahun, IH 42 Tahun dan MK 52 Tahun.
Ada dua kluster terbesar yang ada di Lotim yakni Kluster Aiq Nyambuk berasal dari Kluster Jakarta dan Kluster Gowa Sulawesi Selatan.
‘’Tantangan kita adalah bagaimana memutus Kluster Gowa. Sudah setengah solusi satu minggu kemarin kita bener benar ekstra dengan begitu kita mengetahui rapid test reaktif terhadap pasien no 26 atas nama SR setelah itu dibawa ke rumah sakit masuk dalam kategori PDP dan langsung di swab pada tanggal 11 April dengan hasil dinyatakan positif’’ungkap HM Juaini Taofik, Sekda Lombok Timur yang juga Ketua Gugus Tugas Covid 19.

Rusunawa Labuan Lombok tempat isolasi PDP Covid 19


Disebutkan Taofik,pihaknya sangat gencar mencari tahu keberadaan jamaah tabligh eks Gowa tersebut “Awalnya relatif sulit karena mereka belum mau terbuka ada tantanggan karna pada saat itu jamaah tablik eks gowa tersebut belum terbuka. Sesuatu yang sulit tersebut kemudian menjadi mudah, karena adanya dukungan dari semua pihak termasuk media. Terlebih baru-baru ini Amir Jamaah Tabligh Suro Alam,m memberikan himbauan kepada anggotanya,”jelasnya.
Namun, tim gugus tugas, katanya, tidak mau ambil resiko. Setelah melakukan tracking pihaknya langsung melakukan rapid test terhadap Jamaah tabligh. Jika hasilnya reaktif, langsung di bawa ke tempat isolasi terpusat di Rusunawa Labuan Lombok,”ungkapnya. (MRC-05)

Total Kasus Positif Covid 19 di NTB Jadi 55 Orang

MATARAMRADIO.COM – Angka penderita Penyakit Virus Korona atau akrab disebut Covid 19 ternyata terus bertambah. Setidaknya, hingga Jumat (18/4) total kasus positif Covid 19 mencapai 55 orang.

Dalam keterangan tertulis, Sekretaris Daerah selaku Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Provinsi Nusa Tenggara Barat Drs H Lalu Gita Ariadi MSi, hingga Jumat 17 April 2020, telah diperiksa 53 sampel dengan hasil 45 sampel negatif dan 8 sampel baru positif Covid-19.

Delapan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, sebagai
berikut :

  1. Pasien nomor 48, A, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Rabangodu Utara, Kecamatan Raba, Kota Bima. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat
    dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari
    atasannya.
  2. Pasien nomor 49, ATW, laki-laki, usia 36 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di
    Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.
  3. Pasien nomor 50, BSD, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari
    sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.
  4. Pasien nomor 51, LEP, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Kelurahan Brangbiji, Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Sukabumi Jawa Barat dalam 14 hari sebelum sakit. Riwayat kontak dengan pasien Covid-
    19 di Sukabumi. Saat ini dalam keadaan baik dan sedang menjalani karantina di bawah pengawasan ketat dari atasannya.
  5. Pasien nomor 52, T, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk Desa Jurit Baru, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa
    Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik.
  6. Pasien nomor 53, LAM, laki-laki, usia 39 tahun, penduduk Desa Jurit Baru,
    Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik.
  7. Pasien nomor 54, M, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Terara, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar.
    Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di ruang isolasi RSUD R. Soedjono Selong dengan kondisi baik.

8 Pasien nomor 55, IK, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Desa Olat Rarang,
Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa. Pasien memiliki riwayat perjalanan ke Gowa Makassar. Riwayat kontak dengan pasien Covid-19 tidak pernah. Saat ini dirawat di
Ruang Isolasi RSUD HLManambai Abdulkadir Sumbawa dengan kondisi baik.

“Dengan adanya tambahan 8 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19, dan tidak ada tambahan pasien sembuh, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 55 orang, dengan rincian 11 orang sudah sembuh, 2 meninggal dunia, 42 orang masih positif namun dalam keadaan baik,” kata Sekda NTB. (MRC-01)

Pemkab Lotim Pulangkan 29 ODP Rusunawa Labuan Lombok

MATARAMRADIO.COM –  Pemerintah Daerah Kabupaten Lotim menyediakan lokasi khusus untuk karantina bagi orang dalam pengawasan (ODP) Covid-19, di samping masyarakat yang melakukan karantina secara mandiri. Rusunawa yang ada di Labuhan Lombok menjadi pilihan karena memiliki daya tampung yang cukup besar.

Sejak merebaknya Covid-19 di Lotim, 35 orang ditampung di Rusunawa yang ditanggung seluruh kebutuhannya oleh Pemda Lotim. Sementara yang melakukan karantina mandiri mendapat bantuan Rp. 200.000 selama masa karantina, 14 hari, atau sesuai dengan masa inkubasi Covid-19.

Sesuai masa inkubasi dan karantina itu pula 29 orang Santri Pondok Pesantren Darul Falah Amtsilati, Jepara, Jawa Tengah Kamis (16/04) dipulangkan. Sebelumnya pada Rabu (15/04) telah dilakukan rapid test ke-dua terhadap santri yang masuk sejak awal April ini, dengan hasil non reaktif.

Bupati Lombok Timur yang diwakili Kepala Dinas Pariwisata Lombok Timur Mugni SN, selain menyampaikan terimakasih atas kinerja semua pihak yang terlibat selama karantina, berharap agar para Santri menjadi Duta penyebarluasan informasi dan upaya pencegahan Covid-19. Para santri ini diminta tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat yang dipraktekkan dalam dua pekan terakhir di Rusunawa. Langkah tersebut merupakan ikhtiar yang tidak hanya bermanfaat saat pandemi Covid-19 ini tetapi juga menangkal penyakit lainnya. Kepada Dinas Kesehatan diharapkan agar pasca pemulangan ini kondisi kesehatan 29 orang santri tersebut dapat terus dipantau.

Sementara itu perwakilan para santri, Farid Fahmi yang berasal dari Kecamatan Montong Gading menyampaikan terimakasih atas perhatian dan pelayanan yang diberikan Pemerintah dan seluruh petugas yang terlibat selama ini. Ia mengaku awalnya kurang setuju menjalani karantina. Akan tetapi setelah dijalani ternyata tidak seperti yang ia bayangkan sebelumnya. Apalagi fasilitas yang tersedia di Rusunawa sangat lengkap, seperti tersedianya televisi dan internet. Demikian pula dengan asupan makanan yang disediakan dengan gizi seimbang. Ia juga berharap Pemerintah ke depan juga memberi perhatian atas pendidikan mereka.

Para Santri ini kembali ke rumah masing-masing diakomodir oleh pihak kecamatan masing-masing. 29 orang santri ini berasal dari kecamatan Wanasaba (6 orang), Aikmel (5 orang),  Sakra Barat, Keruak, Jerowaru, Suralaga, Terara dan Sembalun (masing-masing 2 orang), serta Pringgabaya,  Selong, Labuhan Haji, Masbagik, Pringgasela dan Montong Gading (masing-masing 1 orang).  Saat ini masih terdapat 6 orang warga berstatus ODP di Rusunawa.(MRC-05)

NEWS Update

Trending ISSUE
YANG LAGI VIRAL

ELECTION NEWS
KABAR PEMILUKADA 2024

CRIME NEWS
JEJAK KASUS KRIMINAL

Aruna NewsViews

OBITUARI
BERITA DUKA

Pokok & Tokoh

BOLLYHITSStar
Gemerlap Bintang Bollywood

SCIENCE & TECHNO
JENDELA ILMU PENGETAHUAN

SOCIAL POLITICNEWS
Berita Sosial Politik Terkini

MileniaNEWS

Tempo Doeloe
JANGAN LUPAKAN SEJARAH

FAKTA UNIK
BELIEVE IT OR NOT

INFOTAINMENT update
INFORMATIF & MENGHIBURATIF

EDITORCORNER
BERITA DIBALIK CERITA

OPINIONKOLOM
ASPIRASI & INSPIRASI

INTERVIEW
WAWANCARA EKSKLUSIF

Netizen STORY
WARGANET PUNYA CERITA

ENTEBENEWS
DINAMIKA BUMI GORA

Today in History

WORLD NEWS

SPORT NEWS

LIFEStyle
Gaya Hidup

MUSIC CORNER
ZONA MUSIK TERKINI

Tips & Trick
Kiat Praktis & Serbaguna

MovieZone
Referensi Film Terbaru

Weekend Editorial
TAJUK AKHIR PEKAN