MATARAMRADIO.COM, Mataram – Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah melantik dan mengambil sumpah 105 pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi NTB di tengah wabah pandemi Corona Virus Deasese (COVID-19), Senin (4/5)
Pejabat tersebut terdiri dari 14 pejabat pimpinan tinggi pratama, 44 pejabat administrator dan 47 pejabat pengawas.
Mutasi kali ini selain dilaksanakan secara langsung dan menerapkan jaga jarak juga dilaksanakan secara vidio conference bagi pejabat yang berada di pulau Sumbawa, sesuai dengan edaran BKN tertanggal 2 April 2020.
Diketahui, 14 pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon II yang mendapat promosi dan pergeseran jabatan antara lain Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB H Sahdan diangkat menjadi Kepala Dinas PUPR NTB. Selanjutnya, H Zainal Abidin dari Sekretaris Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) NTB menjadi Kepala Biro (Karo) Kerjasama Setda NTB.
Kemudian, Agus Patria dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB dimutasi menjadi Staf Ahli Gubernur NTB bidang Pemerintahan dan Politik. Posisinya diisi oleh T Wismaningsih Drajadiah yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Sosial NTB. Jabatan yang ditinggalkan Wismaningsih diisi oleh H Akhsanul Kholik yang sebelumnya menjabat Kepala BPBD NTB. (MRC-01)
MATARAMRADIO.COM – Salah satu marga yang dinilai sukses dalam industri perfilman India atau Bollywood adalah marga Khan. Ada banyak aktor film India yang bermarga Khan. Namun hanya tiga saja yang dinilai paling sukses merajai industri perfilman Bollywood. Mereka adalah Amir Khan, Salman Khan dan Shah Rukh Khan, yang akrab dijuluki The King Khan of Bollywood.
Bagian Pertama dari 4
Tulisan
Mungkin anda salah satu penggemar dari ketiga aktor bermarga Khan ini. Ya, Aamir Khan,
Salman
Khan, dan Shah Rukh Khan. Ketiganya tidak berkerabat satu sama
lain, tetapi kebetulan memiliki nama marga yang sama. Uniknya, mereka,
sama-sama lahir pada tahun 1965. Popularitasnya yang sangat terkenal dan
stabil, dianggap sebagai bintang film paling sukses dalam sejarah perfilman
India dan dunia.
Dominasi tiga Khan di box office India sering dibandingkan dengan Marvel Cinematic Universe di Hollywood. Shah Rukh Khan sering muncul di antara tiga aktor terkaya di dunia, sementara Aamir Khan menjadi satu-satunya aktor dari Dunia Timur yang menempati peringkat pertama sebagai aktor berpenghasilan tertinggi di dunia dalam film, dan Salman Khan telah menjadi selebriti bayaran tertinggi di Asia Selatan.
Persaingan ada di antara ketiga Khan,
masing-masing telah disebut sebagai “Raja Bollywood” pada waktu yang
berbeda; Shah Rukh Khan adalah aktor Bollywood paling sukses pada dekade
1990-an dan 2000-an, tetapi sejak akhir 2000-an, Aamir Khan
telah menjadi yang paling sukses, sementara Salman Khan adalah bintang film
paling sukses secara domestik. Mereka juga mendapatkan pujian dari berbagai
kritikus, di antara mereka memenangkan 6 Penghargaan Film Nasional dan 26 Penghargaan Filmfare, serta nominasi Academy
Award untuk Aamir.
Mereka juga termasuk Muslim paling terkenal di India, beberapa orang India paling terkenal yang dikenal di luar negeri, dan beberapa bintang film terbesar di dunia. Mereka telah dilaporkan oleh berbagai sumber media, dengan penghasilan yang sangat tinggi hingga ₹50 crore per film. Ketiga Khan telah memiliki karier yang sukses sejak akhir 1980-an, dan telah mendominasi box office India sejak 1990-an, selama lebih dari tiga dasawarsa.
Bila digabungkan, mereka telah membintangi delapan dari sepuluh film Bollywood terlaris
tertinggi yang pernah ada, setengah dari sepuluh film India terlaris, dan
hampir setiap film Bollywood terlaris
tahunan teratas antara 1989 dan 2017 (kecuali untuk 1992 – 1993, dan
2006). Mereka secara resmi menciptakan Klub 100 crore, film teratas dengan
penghasilan di atas 100 crore: film pertama yang menghasilkan
₹100 crore di dalam negeri adalah Hum Aapke Hain Koun yang diperankan oleh
Salman (1994) dan Dilwale Dulhania Le Jayenge karya
Shah Rukh (1995), dan Ghajini yang diperankan oleh Aamir Khan
(2008) adalah orang pertama yang mendapat ₹ 100 crore secara pendapatan bersih.
Film yang diperankan Aamir berjudul Dangal
(2016) menciptakan Bollywood 1000 Crore Club, berkat keberhasilannya di luar
negeri di pasar Tiongkok, dan akhirnya menciptakan 2000 Crore
Club, menjadi film India dengan pendapatan tertinggi di dunia (di seluruh dunia
dan luar negeri), dan salah satu film terlaris di Tiongkok dan
India, dengan penghasilannya dari film tersebut diperkirakan sebesar ₹300 crore (US$47 juta), bayaran tertinggi untuk aktor
non-Hollywood.
Pada 2014, Shah Rukh adalah aktor non-Hollywood terkaya dan aktor terkaya
kedua di dunia, dengan kekayaan bersih
diperkirakan US$600 juta. Pada daftar Forbes 2016
dari 10 aktor dengan bayaran tertinggi di dunia, Salman berada di peringkat
keenam, dengan total pendapatan US $ 33,5 juta untuk tahun itu.
Pada daftar Forbes 2017 dan 2018 dari 10 aktor dengan bayaran tertinggi di dunia, Salman Khan menduduki peringkat ke-9 pada kedua tahun, menghasilkan masing-masing US $37 juta dan $38,5 juta pada tahun 2017 dan 2018. (Tim MRC-Bersambung)
MATARAMRADIO.COM – Mike Tyson yang akrab dengan julukan Si Leher Beton, ternyata punya pengalaman spiritual yang luar biasa pasca menjadi Muallaf alias memeluk Islam.” Saya masih suka menangis bila ingat, saya bisa datang ke Tanah Suci. Yang paling berkesan bagi saya, saat menjalani salat Raudhah di samping makam Nabi Muhammad SAW,” ucap Tyson.
Mike Tyson merupakan seorang petinju legendaris dan punya ladang ganja yang membuatnya kaya raya. Namun, dia pernah mengalami keterpurukan pada tahun 1992 hingga 1995.
Karier Mike Tyson berawal dari tinju amatir, sebelum terjun ke tinju
profesional, setelah kalah angka dalam kualifikasi tinju amatir menuju Olimpiade dari Henry Tillman.
Mike Tyson bertanding secara profesional pertama kali pada tanggal 6 Maret1985 di Albany, New York. Ia menang di ronde pertama. Ia kemudian bertinju 15 kali lagi di 1985, memenangkan semua pertandingan dengan KO, dan hampir semuanya di ronde pertama. Ia bertanding 12 kali di 1986, melejit dalam peringkat para petinju dan menarik perhatian media massa. Pada tanggal 22 November 1986 Tyson mendapat kesempatan pertama untuk meraih gelar, melawan Trevor Berbick untuk kelas berat versi WBC. Dua ronde kemudian, pada usia 20, Tyson menjadi juara dunia kelas berat termuda di dunia.
Pada tahun 1987, Tyson mempertahankan gelar melawan James ‘Bonecrusher’ Smith pada tanggal 7 Maret di Las Vegas, Nevada. Ia menang angka dan menambahkan gelarnya WBA milik Smith menjadi koleksinya. ‘Tyson mania’ meledak di media massa. Ia mengalahkan Pinklon Thomas di bulan Mei dengan KO pada ronde keenam. Pada tanggal 1 Agustus ia merebut gelar IBF dari Tony Tucker dengan menang angka untuk menjadi “juara tinju dunia kelas berat sejati” . Setelah itu ia hanya bertinju sekali lagi di 1987 melawan juara Olimpiade1984Tyrell Biggs di bulan Oktober, menang KO di ronde ketujuh.
Tyson bertanding tiga kali di 1988, melawan petinju veteran dan mantan juara kelas berat Larry Holmes pada 22 Januari dengan kemenangan TKO ronde keempat; melawan Tony Tubbs di Tokyo di bulan Maret, KO ronde kedua; dan melawan Michael Spinks yang diramalkan menjadi lawan berat Tyson, pada 27 Juni, justru tersungkur KO hanya dalam 90 detik pada ronde pertama.
Mike
Tyson divonis penjara selama tiga tahun terkait kasus
perkosaan terhadap Miss Black America 1991 Desiree Washington.
Tiga
tahun hidup di hotel prodeo membuat petinju legendaris dunia itu tak bisa
merasakan gemerlap dunia malam di Las Vegas. Namun, pria berusia 52 tahun itu
menemukan kehidupan baru di dalam penjara Indiana.
Saat berada di dalam penjara, Tyson rupanya menjadi seorang mualaf dan mengubah namanya menjadi Malik Abdul Aziz. Secara resmi, pada 1995, selepas dari penjara di Indiana, Mike Tyson mengumumkan telah memeluk agama Islam yang telah dipelajarinya selama di dalam penjara. Nama Muslim Tyson adalah Malik Abdul Aziz. Saat berada di dalam penjara, Tyson rupanya menjadi seorang mualaf dan mengubah namanya menjadi Malik Abdul Aziz.
Seperti
ditulis media-media Islam Amerika Serikat, Tyson memutuskan masuk Islam setahun
setelah belajar dari ustaz Muhammad Shadiq pada tahun 1993 di dalam penjara.
Tyson mengaku mendapat ketenangan diri setelah mempelajari Islam dan sering
membaca Al-Quran.
Teman
Tyson alias Malik Abdul Aziz yang rajin mengunjunginya saat di penjara Edi
Gargory menuturkan Mike kini menjadi sosok yang tenang, sabar, dan lebih rendah
hati. Ketika akan melangkah keluar meninggalkan penjara, yang dilakukan Mike
Tyson adalah sujud syukur dan melakukan salat.
“Islam
telah memberi tujuan dan jalan hidup kepada Mike Tyson.
Dan aku bertemu dengannya setiap Sabtu pagi untuk melaksanakan salat berjamaah.
Dari sanalah masing-masing dari kita pergi menuju tujuannya. Aku mengunjungi
dia bukan untuk mencari pekerjaan, tapi aku membezuk dia sebagai saudara,”
ujar Edi.
Bahkan setelah keluar dari penjara Indiana, hal pertama
yang dilakukan Tyson setelah memeluk agama Islam adalah menjalankan ibadah haji
ke tanah suci Mekah. Di Arab Saudi, dia sangat terkesan dengan kota Mekah dan
Madinah.
“Saya
masih suka menangis bila ingat, saya bisa datang ke Tanah Suci. Yang paling
berkesan bagi saya, saat menjalani salat Raudhah di samping makam Nabi Muhammad
SAW,” ucap Tyson.
Kabar
Tyson masuk Islam pun sampai ke telinga petinju legendaris Muhammad Ali.
Petinju yang sebelum masuk Islam bernama Cassius Marcellus Clay Jr itu sangat
mendukung keputusan Tyson menjadi seorang muslim.
Ali adalah salah satu sosok petinju idola Mike Tyson. Sama seperti Tyson, Ali juga seorang mualaf setelah memutuskan masuk Islam di tahun 1960-an. (MRC-06/dari berbagai sumber)
MATARAMRADIO.COM – Kasus global virus corona melampaui 3,5 juta pada Senin (4/5) dan kematian mendekati seperempat juta, menurut penghitungan Reuters, sementara para ahli menyatakan bahwa kekhawatiran bahwa banyak kasus yang tidak dilaporkan ketika tingkat kematian dan kasus baru mulai melambat.
Amerika
Utara dan negara-negara Eropa, di mana tingkat penyebaran mulai
berkurang, masih menyumbang sebagian besar infeksi baru yang dilaporkan
dalam beberapa hari terakhir.
Tetapi
jumlah kasus meningkat dari wilayah-wilayan yang lebih kecil di Amerika
Latin, Afrika dan Rusia, dan para ahli menyatakan kekhawatiran bahwa
secara keseluruhan data yang ada jauh lebih kecil dari yang sebenarnya.
Secara
global, ada 74.779 kasus baru selama 24 jam terakhir, menurut
penghitungan Reuters yang didasarkan pada data resmi pemerintah,
sehingga total kasus menjadi sekitar 3,52 juta.
Hal
itu sebanding dengan sekitar 3 juta hingga 5 juta kasus penyakit parah
yang disebabkan oleh influenza musiman setiap tahun, menurut Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), tetapi jauh dari kasus flu Spanyol, yang dimulai
pada 1918 dan menginfeksi sekitar 500 juta orang.
“Kami
masih skeptis tentang angka yang kami dapatkan,” kata Peter Collignon,
seorang dokter penyakit menular dan ahli mikrobiologi di Rumah Sakit
Canberra, kepada Reuters. “Itu masalah besar.”
“Tingkat kematian juga 10 kali lebih tinggi daripada influenza pada semua kelompok umur.”
Kasus
dapat menyebabkan gejala ringan dan tidak semua orang dengan gejala
yang diuji, sementara sebagian besar negara hanya mencatat kematian di
rumah sakit, yang berarti banyak kematian di rumah pribadi dan panti
jompo belum dimasukkan.
Kematian
terkait dengan COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus baru,
mencapai 246.920. Kematian pertama dilaporkan pada 10 Januari di Wuhan,
China, setelah virus muncul di sana pada Desember.
CABUT LOCKDOWN?
Tingkat
harian kasus baru di seluruh dunia telah berada dalam kisaran 2% -3%
selama seminggu terakhir, dibandingkan dengan puncak sekitar 13% pada
pertengahan Maret, sehingga mendorong banyak negara untuk memperlonggar
langkah-langkah penguncian yang telah menghancurkan bisnis dan
melumpuhkan ekonomi global.
Melonggarnya
pembatasan terbukti kontroversial, karena para ahli memperdebatkan
strategi terbaik untuk memastikan tidak akan terjadi wabah besar
“gelombang kedua”.
“Kita
bisa dengan mudah menghadapi gelombang kedua atau ketiga karena banyak
tempat tidak kebal,” kata Collignon, mencatat bahwa dunia kekurangan
kekebalan kawanan, yang membutuhkan sekitar 60% populasi untuk pulih
dari penyakit.
Para
pejabat kesehatan juga menyatakan keprihatinan tentang meningkatnya
jumlah kasus di negara-negara di mana ada kekurangan pengujian dan
kurangnya fasilitas medis.
Sementara
jumlah kasus baru telah mencapai puncak 104.495 yang dilaporkan hanya
dalam satu hari minggu lalu, masih terdapat sekitar 75.000 hingga 90.000
kasus per hari secara global.
Di
Amerika Serikat, sekitar setengah dari gubernur negara bagian negara
itu membuka kembali ekonomi mereka selama akhir pekan, sementara yang
lain, termasuk Gubernur New York Andrew Cuomo, menyatakan langkah itu
terlalu dini.
Di
Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson, yang berjuang melawan COVID-19
bulan lalu, mengatakan pada Minggu bahwa negara itu sudah melewati
puncaknya, tetapi masih terlalu dini untuk melonggarkan tindakan
penguncian.
Bahkan
di negara-negara di mana penanganan penyakit telah dianggap berhasil,
seperti Australia dan Selandia Baru yang telah mencatat tingkat infeksi
baru setiap hari hanya satu digit selama berminggu-minggu, para pejabat
meminta masyaraka tetap berhati-hati.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison telah memperkirakan pencabutan penuh pembatasan pada adopsi aplikasi pelacakan telepon seluler secara luas dan peningkatan pengujian. (MRC-06/Reuters)
MATARAMRADIO.COM, Jakarta – Anda pernah berurusan dengan Tokopedia? Perusahaan jual beli online itu kini sedang berurusan dengan Kementerian Kominfo terkait dugaan pembobolan jutaan data pribadi pengguna.
Bahkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meminta Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Semuel Abrijani Pangerapan, untuk memanggil manajemen Tokopedia pada hari ini, Senin (4/5). Ia mau dengar alasan salah satu unicorn Indonesia itu terkait kebocoran 91 juta akun yang berisi data pribadi pengguna.
“Kami sudah mengirim surat dan berkordinasi dengan Tokopedia. Tim teknis Kominfo sudah melakukan koordinasi teknis untuk menindaklanjuti adanya isu pembobolan 91 juta data pribadi pengguna,” kata Johnny sebagaimana dilansir Vivanews, Minggu malam (3/5).
Ia juga meminta Tokopedia melakukan investigasi internal terkait kebocoran data pengguna yang dijual di situs dark web. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengambil langkah-langkah guna menjamin keamanan data pribadi pengguna
.
Untuk itu, Johnny ingin unicorn Indonesia itu melakukan beberapa hal. Pertama, melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya data breach. Kedua, untuk memberitahu pemilik akun yang data pribadinya terekspos. Ketiga atau terakhir, melakukan investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach.
Apabila memang terjadi maka Tokopedia harus mencari tahu penyebab terjadinya kebocoran data pribadi penggunanya.
“Kami telah meminta laporan tentang pemberitahuan dugaan kebocoran data pribadi kepada pemilik akun, tindakan pengamanan sistem yang dilakukan, serta potensi dampak kepada pemilik data. Kami masih menunggu laporan tersebut selesai dibuat,” tegas dia.
Tokopedia sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) memiliki kewajiban memenuhi Standar Pelindungan Data Pribadi yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2019 dan Peraturan Menkominfo Nomor 20 Tahun 2016. (MRC-01/vivanews)
MATARAMRADIO.COM, Mataram – Sepertinya semua pihak harus bersatu padu untuk mencegah makin bertambahnya kasus penderita positif Covid 19. Kalau tidak, angka pertambahan jumlah kasus positif baru sulit dibendung.
Fakta baru menunjukkan, hingga Minggu Malam (3/5), tercatat ada 18 kasus baru di Nusa Tenggara Barat. Sehingga total penderita positif Covid 19 telah mencapai 268 orang dengan rincian 43 orang sembuh, 5 meninggal dunia, serta 250 orang masih positif dan dalam keadaan baik.
“Hari ini telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB, Laboratorium RS Unram dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark sebanyak 131 sampel swab dengan hasil 106 sampel negatif, 7 sampel positif ulangan, dan 18 sampel kasus baru positif Covid-19,” kata Sekda NTB Lalu Gita Ariadi, yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Barat, dalam keterangan pers Minggu malam.
Berikut daftar 18 kasus baru positif Covid-19 di NTB : 1. Pasien nomor 251, MH, laki-laki, usia 10 tahun, penduduk Kelurahan Rembiga, Kecamatan Selaparang, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 89 dan nomor 161. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
2. Pasien nomor 252 ,an. Tn. RW, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Sulsel. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.
3. Pasien nomor 253, an. Tn. LS, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Desa Santong, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.
4. Pasien nomor 254, an. Tn. F, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Desa Salut, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Utara dengan kondisi baik.
5. Pasien nomor 255, M, perempuan, usia 40 tahun, penduduk Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 120. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.
6. Pasien nomor 256, IH, perempuan, usia 54 tahun, penduduk Desa Tanak Beak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 86. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Praya dengan kondisi baik.
7. Pasien nomor 257, AA, laki-laki, usia 16 tahun, penduduk Desa Barebali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Tengah dengan kondisi baik.
8. Pasien nomor 258, AM, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Terara, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 54. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Timur dengan kondisi baik.
9. Pasien nomor 259, MS, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Desa Krama Jaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.
10. Pasien nomor 260, S, laki-laki, usia 30 tahun, penduduk Desa Krama Jaya, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.
11. Pasien nomor 261, IN, perempuan, usia 68 tahun, penduduk Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 173. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Lombok Barat dengan kondisi baik.
12. Pasien nomor 262, AF, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Senayan, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa Barat dengan kondisi baik.
13. Pasien nomor 263, AA, laki-laki, usia 21 tahun, penduduk Desa Tatede, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Magetan Jawa Timur. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.
14. Pasien nomor 264, AH, perempuan, usia 9 tahun, penduduk Desa Labu Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 144. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.
15. Pasien nomor 265, N, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labu Jambu, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 144. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Sumbawa dengan kondisi baik.
16. Pasien nomor 266, RE, perempuan, usia 31 tahun, penduduk Desa Labuhan Kuris, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Pasien datang ke rumah sakit dengan penyakit penyerta anemia, hipertiroid, dan pneumonia. Meninggal dunia di RSUD HL Manambai Abdul Kadir Sumbawa tanggal 28 April 2020.
17. Pasien nomor 267, S, perempuan, usia 26 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak dengan orang yang pernah bepergian ke Gowa. Saat ini menjalani karantina di Kabupaten Bima dengan kondisi baik.
18. Pasien nomor 268, I, laki-laki, usia 82 tahun, penduduk Desa Sangia, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang yang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Bima dengan kondisi baik.
Menurut Sekda NTB, selain ada kasus positif baru, hari ini juga terdapat 7 orang yang sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif.
Tujuh pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 adalah : 1. Pasien nomor 11, N, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara.
2. Pasien nomor 77, I, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
3. Pasien nomor 78, AH, laki-laki, usia 28 tahun, penduduk Desa Bonto Kape, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
4. Pasien nomor 79, IJ, perempuan, usia 63 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
5. Pasien nomor 80, IA, laki-laki, usia 14 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
6. Pasien nomor 83, S, laki-laki, usia 65 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.
7. Pasien nomor 169, M, laki-laki, usia 70 tahun, penduduk Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat.
Terkait pencegahan Covid-19, Sekda Gita Ariadi mengingatkan Pembatasan Sosial Berbasis Lingkungan (PSBL) yang sudah diterapkan di Kota Mataram dan Pembatasan Sosial Berbasis Desa/Dusun (PSBD) yang sudah diterapkan di kabupaten lainnya harus terus diintensifkan pelaksanaannya.
Masyarakat sebagai garda terdepan perang melawan wabah ini harus kompak dan bersatu untuk disiplin memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.
“Kerja sama pemerintah bersama masyarakat menjadi faktor paling penting untuk memutus mata rantai wabah ini. Masalah Covid-19,” tandas Sekda NTB. (MRC-01)
MATARAMRADIO.COM – Salah satu tempat yang unik di Negara Turki adalah
Kawasan Rumah Batu Uchisar Cappadocia yang berasa di Desa Uchisar, Nevsehir dan
Goreme.
Selama ribuan tahun, orang-orang di
Cappadocia, Turki, telah benar-benar menghuni ‘cerobong peri’ yang muncul di seluruh
wilayah. Menara alami ini terbuat dari tuf lembut, dibentuk dari abu vulkanik
yang mengeras. Batu itu cukup lunak sehingga penduduk
setempat menggali gua
yang tak terhitung jumlahnya.
Hingga hari ini, penduduk Cappadocia menggunakan gua-gua ini sebagai rumah tinggal, gereja, bahkan seluruh komunitas bawah tanah sebagai tempat berlindung dari serangan musuh.
Tempat ini menjadi salah satu obyek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke Turki. (MRC-01)
MATARAMRADIO.COM, Mataram – Wakil rakyat di Senayan asal NTB, Johan Rosihan bersama rekan-rekannya di Komisi IV DPR RI mempersoalkan tingginya anggaran untuk pengadaan ayam lokal dan babi dalam pos pengembangan unggas lokal dan aneka ternak Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Politisi PKS Dapil NTB ini melalui status terbaru di akun Facebooknya, Minggu (3/5).
Disebutkan, dalam RDP secara virtual bersama Eselon I Kementerian Pertanian, Johan Rosihan dan rekannya di Komisi IV DPR RI mempertanyakan anggaran pengadaan ayam lokal dalam pos pengembangan unggas lokal dan aneka ternak oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian.
Menurut persentasi laporan refocusing anggaran APBN 2020, Kementerian mengalokasikan dana sekitar Rp 26,2 miliar untuk pengadaan 35 ribu ekor ayam. Kalau dihitung baik-baik, artinya rata-rata satu ekor ayam itu jatuhnya Rp 770 ribu. “Kami menilai anggaran sebesar itu terlampau tinggi,”ulasnya.
Johan menjelaskan, tak hanya untuk pengadaan ayam lokal, Ketua Komisi juga mempertanyakan anggaran pengadaan babi yang mencapai Rp 5,03 miliar untuk 550 ekor. “Dari total pengadaan babi ini, tiap-tiap ekor seumpama dihitung nilainya mencapai Rp 9 juta,”sebutnya.
Adapun Dirjen Kementerian Peternakan dan kesehatan hewan kemudian berjanji untuk melakukan penyisiran ulang. “Kita tentu tidak ingin ada akal-akalan soal data, kemudian menjadi celah bagi pihak-pihak tertentu untuk memanfaatkan keadaan,”tegasnya.
Bagi Johan, berulang kali dirinya menyampaikan bahwa sangat penting untuk mengawal setiap bantuan dari pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ini. “Kita tidak ingin situasi krisis malah menjadi lahan bagi segelintir orang untuk mengambil keuntungan,”tandasnya. (MRC-01)
MATARAMRADIO.COM,Mataram- Sepertinya para orang tua mulai lebih waspada dan berhati-hati, tak menganggap sepele soal Virus Korona. Setidaknya, kejadian di Kota Mataram membuktikan bahwa Covid 19 tak pandang usia. Tidak saja menyerang orang dewasa, tetapi juga remaja, anak-anak hingga balita.
Data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Penanganan Covid 19 NTB menyebutkan bahwa seorang bayi laki-laki berusia 3 bulan dan anak perempuan usia 6 tahun harus menanggung risiko terkonfirmasi positif Korona.
Menurut Sekretaris Daerah Lalu Gita Ariadi yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi NTB menyebutkan, hingga Sabtu (2/5) malam, NTB mencatat penambahan 17 kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19 sehingga total menjadi 250 orang.
“Telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark sebanyak 148 sampel swab dengan hasil 119 sampel negatif, 9 sampel positif ulangan, dan 17 sampel kasus baru positif COVID-19,” katanya.
Berikut 17 kasus baru positif COVID-19 di NTB :
Pasien nomor 234, MB, laki-laki, usia 3 bulan, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 106 dan nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 235, ZZM, perempuan, usia 6 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19 nomor 106 dan nomor 181. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 236, D, laki-laki, usia 58 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 147 dan nomor 162. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 237, N, perempuan, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 147 dan nomor 162. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 238, DAK, laki-laki, usia 15 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.
Pasien nomor 239, NA, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.
Pasien nomor 240, DR, perempuan, usia 27 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.
Pasien nomor 241, R, perempuan, usia 57 tahun, penduduk Desa Labuhan Bontong, Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 73. Saat ini menjalani karantina dengan kondisi baik.
Pasien nomor 242, RM, perempuan, usia 22 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 243, ATA, laki-laki, usia 23 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 244, M, perempuan, usia 52 tahun, penduduk Kelurahan Turida, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit COVID-19. Riwayat kontak erat dengan pasien COVID-19 nomor 171. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kota Mataram dengan kondisi baik.
Pasien nomor 245, A, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Kandai I, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa Sulsel. Riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.
Pasien nomor 246, A, laki-laki, usia 44 tahun, penduduk Desa Nusa Jaya, Kecamatan Manggalewa, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.
Pasien nomor 247, J, laki-laki, usia 34 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.
Pasien nomor 248, M, laki-laki, usia 54 tahun, penduduk Desa Keramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.
Pasien nomor 249, H, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.
Pasien nomor 250, M, laki-laki, usia 57 tahun, penduduk Desa Matua, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Pasien pernah melakukan perjalanan ke Gowa. Riwayat kontak dengan orang sakit COVID-19 tidak pernah. Saat ini menjalani karantina terpusat di Kabupaten Dompu dengan kondisi baik.
Selain ada kasus baru, hari ini juga terdapat 4 orang yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif. Mereka adalah :
Pasien nomor 23, MP, perempuan, usia 51 tahun, penduduk Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Pasien nomor 103, RM, perempuan, usia 29 tahun, penduduk Kelurahan Pejarakan Karya, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Pasien nomor 106, MZ, laki-laki, usia 42 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Pasien nomor 227, I, laki-laki, usia 62 tahun, penduduk Plembak, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
Menurut Sekda NTB, dengan adanya tambahan 17 kasus baru terkonfirmasi positif, 4 tambahan sembuh dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif COVID-19 di Provinsi NTB sampai hari ini Sabtu (2/5/2020) sebanyak 250 orang.
“Dari jumlah kasus 250 orang itu, 36 orang di antaranya sudah sembuh, 4 meninggal dunia, serta 210 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” katanya.
Berdasarkan tren perkembangan kasus COVID-19, terlihat bahwa kasus positif terbanyak terjadi di Kota Mataram, Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Barat.
Dari hasil pemantauan, selain kasus baru dari klaster-klaster yang sudah dipetakan serta status di beberapa daerah sudah terjadi tansmisi lokal, maka perkembangan peningkatan ini juga terjadi karena masyarakat sebagai garda terdepan belum semuanya kompak dan bersatu untuk disiplin memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
“Kerumunan masyarakat masih terpantau di beberapa tempat, seperti pasar tradisional, di beberapa ruas jalan dan tempat ibadah,” kata Gita Ariadi.
Karena itu, perlu adanya penertiban oleh pemerintah daerah setempat berkoordinasi dengan aparat TNI dan Polri serta unsur keamanan terkait lainnya.
“Kerja sama pemerintah bersama masyarakat menjadi faktor paling penting untuk memutus mata rantai wabah ini. COVID-19 hanya bisa dicegah dengan sikap kepatuhan dan disiplin dari kita semua,” pungkas Sekda NTB. (MRC-01)
MATARAMRADIO.COM –
Siapa tak kenal pasangan suami isteri Arie Untung dan Fenita? Nama keduanya tak jauh-jauh dari glamornya
kehidupan selebriti tanah air. Mereka kerapkali tampil mengisi berbagai acara
di stasiun TV, dan seabreg kesibukan lainnya sebagai MC kondang alias pembawa
acara dan penyiar radio.
Tapi yang bikin heboh, tentu saja karena perubahan drastis
keduanya yang sekarang jauh dari kehidupan glamor. Mereka kini tampil lebih
agamis, sebagai pria muslim dan wanita muslimah.
Fenita Arie mengaku bahwa perubahan yang dialami sekarang, bukanlah sesuatu yang mudah. Diapun kerapkali ribut dengan sang suami yang selalu menegurnya untuk bisa menjadi isteri yang sholehah. Salah satunya adalah keinginan sang suami agar Fenita mau mengenakan Hijab. Fenita bukanlah sosok wanita yang gampang merubah gaya hidupnya termasuk pilihan berhijab. Bahkan dia mengaku kerap memarahi sang suami. “Dia (Arie Untung) ngomongin soal agama terus tuh. Aku marah ‘kesambet nih aku mikirnya gitu dia (Arie) gimana ya,” kata Fenita Arie dalam wawancara eksklusif tayangan YouTube The Sungkar Family berjudul ‘Cerita Fenita Arie Operasi Plastik’ baru-baru ini.
Kendati demikian, tak membuat Arie Untung berhenti
mengingatkan istrinya untuk berhijab. Tak bosan-bosannya Arie Untung
melontarkan keinginannya agar memiliki pendamping hidup yang mau menutup aurat.
“Dia terus bilang ke aku kayak ‘aduh aku pengen banget
punya istri berhijab. Punya istri yang menutup auratnya’ segala macem,”
katanya.
Arie Untung kerap mengomentari
pakaian Fenita Arie yang saat itu kerap terbuka. Bahkan ia protes dengan
pakaian yang dikenakan Fenita Arie saat menjadi host sebuah tayangan
infotaiment.
“Setiap aku syuting yang dia
nomor satu dia nanya ‘kamu bajunya gimana’. Terus kalau dia nonton
‘Astaghfirullah nggak ada baju yang lain apa, kamu nggak bisa bilang sama orang
wardrobe kamu apa’, pokoknya segala macam,” imbuhnya.
Kesal, begitu yang dirasakan Fenita Arie, karena hampir
setiap hari pakaian yang dikenakannya dikritik oleh Arie Untung.
“Kesal banget kan, loe tahu kerjaan gue dan selama ini
nggak ada apa-apa. Dan dia tuh yang bantu aku casting, yang nemanin casting
ke mana-mana dia juga. Pas sekarang aku sudah dapatin pekerjaan aku, tiba tiba
dia kayak complain,” beber Fenita.
Sampai akhirnya hati Fenita Arie mulai tersentuh dengan ajakan
suaminya dan memantapkan diri untuk mengenakan hijab.
“Akhirnya aku nemuin kalau kita berhijab itu malah dimuliain sebagai wanita, lebih dihormati lagi, terus kaya nutupin aib-aib kita semuanya,” akunya bangga. Selamat ya! (MRC-04/dari berbagai sumber)