Beranda blog Halaman 430

Cara Radio Bertahan Di Era Disrupsi Teknologi

Oleh: Purbakuncara (Direktur KLIKHOST Network)

Revolusi teknologi, khususnya di bidang internet, memang membawa dampak bagi media-media konvensional. Kehadiran sosial media dan media online menyebabkan media-media cetak kehilangan pembaca. Demikian juga radio konvensional juga terdampak, dimana jumlah pendengarnya yang semakin menurun.

Radio pernah jadi teknologi paling canggih di masanya. Namun, ketika teknologi berkembang, perhatian masyarakat mulai terbagi-bagi.

Radio memang telah lama hadir di kehidupan masyarakat sejak tahun 1922, namun adanya persaingan radio dengan teknologi canggih membuat kedudukan radio sebagai pemberi berita dan hiburan yang utama tergeser. Tidak bisa dipungkiri, televisi dan internet memang banyak memiliki kelebihan dibanding radio. Kemungkinan jika peminat radio berkurang dan beralih pada televisi maupun internet bisa terjadi kapan pun itu, dan tidak ada pihak yang dapat disalahkan akan hal tersebut karena semua media juga ingin meningkatkan diri di bidang mereka masing-masing.

Di tengah kondisi seperti ini, ironinya banyak sekali orang yang ingin mendirikan radio. Namun, keinginan itu tak bisa direalisasi semuanya karena pendirian radio terkait dengan ketersediaan kanal frekuensi. Hal ini memang cukup aneh, di tengah banyaknya radio-radio lama yang tumbang dan stigma bahwa bisnis radio sudah tidak prospek lagi, tapi malah banyak orang berebut ingin mendirikan radio, utamanya radio dakwah(yang sumber pendanaannya lebih banyak dari donasi daripada iklan), radio komunitas dan radio kesehatan (jamu tetes).

Fakta di lapangan, memang kejayaan radio di udara boleh dikatakan terus semakin memudar. Mungkin, orang saat ini hanya mendengarkan radio ketika berkendara mobil, untuk mendengarkan lagu pengusir kantuk atau mendengarkan info lalu-lintas.

Hadirnya fitur FM Radio Built in dalam sebuah smartphone sudah tidak lagi menjadi faktor utama, bahkan beberapa smartphone keluaran terbaru seperti iPhone, Sony, HTC, Lenovo, Asus hingga Samsung Galaxy Series sudah mulai menghilangkan fitur FM Radio sebagai fitur standar mereka. Peningkatan kepemilikan smartphone di Indonesia tidak lagi mengandalkan kehadiran fitur FM Radio built in. Hampir semua stasiun radio sudah menawarkan layanan Streaming radio mereka yang bisa dinikmati melalui akses internet, apalagi sekarang sudah didukung dengan akses internet cepat 4G LTE yang menawarkan kenyamanan dalam melakukan streaming multimedia termasuk radio. Namun, masih belum bisa mengembalikan kejayaan radio seperti dulu.

Berdasarkan survey Nielsen 2014, tiap tahun, pendengar radio mengalami penurunan hingga 3%. Sedangkan sebagai media promosi, radio hanya memiliki porsi penetrasi 30% penggunaan di tengah masyarakat, dibanding televisi, majalah dan media lainnya.

Riset yang pernah dilakukan Broadcasting Board of Governors sebuah badan yang menaungi lembaga-lembaga penyiaran internasional milik Amerika dan perusahaan riset Gallup yang mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan media lain, 87% penduduk Indonesia menggunakan TV untuk mendapatkan berita, 36% melalui SMS, 11% memperoleh informasi dari radio dan hanya 7% yang masih menggunakan media cetak untuk mendapatkan berita.

Dari hal tersebut, apa saja yang menjadi penyebab turunnya minat masyarakat terhadap radio ?

1. Jumlah pendengar radio tidak mengalami pertumbuhan

Data Radio Reach atau jumlah pendengar radio diantara populasi penduduk di satu kota tidak mengalami pertumbuhan, tetap dari tahun ke tahun bahkan beberapa diantaranya mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa persaingan stasiun radio untuk merebut pendengar semakin ketat karena jumlah pendengar yang diperbutkan cenderung tidak bertambah. Di Tulungagung – Jawa Timur saya pernah mencoba menggeser-geser frekuensi radio, dan saya menemukan sekitar 5-8 radio (yang kemungkinan radio gelap) sedang memutarkan iklan jamu tetes maupun produk herbal lainnya. Banyaknya jumlah stasiun radio ini jugalah yang menyebabkan “kue” pendengar semakin terbagi-bagi.

2. Orang-orang lebih sibuk dan tidak punya waktu untuk mengkonsumsi media massa

Hal lain yang menyebabkan penurunan jumlah pendengar radio yaitu masyarakat modern sekarang ini adalah orang-orang sibuk yang hanya punya sedikit waktu untuk mengkonsumsi media massa. Masyarakat urban perkotaan misalnya adalah orang-orang yang bekerja full dari pagi hingga malam hari dan tidak punya waktu untuk mendengarkan radio. Sebenarnya, perilaku masyarakat urban yang multi tasking tidak hanya merugikan radio, namun televisi dan koran juga dirugikan.

3. Kualitas siaran yang semakin menurun

Di tengah fenomena penurunan jumlah pendengar ini tidak disikapi dengan perbaikan kualitas produk dari industri radio. Semestinya fenomena penurunan jumah pendengar harus memacu industri radio untuk menghasilkan produk yang lebih baik dan adaptif terhadap perubahan jaman. Namun faktanya menujukkan sepanjang 10 tahun terakhir ini nyaris tidak ada program siaran radio yang fenomenal dan mampu merebut perhatian publik di Indonesia ini. Kalaupun ada produk siaran yang berkualitas itu dihasilkan parsial oleh radio-radio yang kreatif saja, artinya tidak cukup untuk menyikapi perubahan yang terjadi. Padahal yang dibutuhkan adalah sebuah kebangkitan secara industri.

4. Tidak semua orang punya penerima radio FM

Survey saya sederhana di sebuah desa, yang punya radio bisa dihitung dengan jari. Tapi kalau TIVI ? hampir setiap rumah punya pesawat televisi, baik dengan menggunakan antena biasa maupun parabola.

Profil Pendengar Radio Saat Ini

Profil pendengar radio secara umum dapat dideskripsikan yang dominan adalah laki-laki atau perempuan yang bekerja dan berusia produktif dengan kemampuan ekonomi kelas menengah. Alasan utama orang mendengarkan radio adalah mencari hiburan. Hiburan berupa musik dan lagu-lagu yang enak di dengar yang kalau gabungkan mencapai 56%, lalu disusul dengan informasi, lalu program ceramah agama/religi. Pendengar radio tergolong kategori Medium Listener, dengan rata-rata lama jam mendengar per hari sebesar 1.87 jam.

Salah seorang karyawan yang cukup sibuk mengatakan bahwa : “Saya mendengarkan radio jarang, hanya di mobil saat perjalanan jauh. Tapi, saat di rumah, tidak mendengarkan sama sekali. Sekarang kalo misal mau mendengarkan musik pakai spotify di HP aja, sambil lihat instagram atau facebook.”

Kemacetan di kota besar menjadi alasan pendengar ingin mendengar konten yang menghibur. Kalau di pegunungan dan pedesaan, pendengar kebanyakan adalah usia di atas 30 tahun dengan profesi sebagai ibu rumah tangga maupun petani. Mereka jarang mendengarkan lagu melalui spotify dll krn harga kuota internet yang masih tergolong mahal.

Pendengar radio tak sebanyak dulu karena sekarang orang jarang punya radio di rumah. Dulu pendengar radio remaja usia 17 tahun, saat ini usia 25 karena yang membutuhkan radio adalah orang-orang lama.

Saya pribadi mendengarkan radio paling sering ya lewat streaming. Dan kalau lagi di mobil ya ndengerin lewat radio mobil, atau mendengarkan lagu di youtube lalu saya hubungkan melalui bluetooth di head unit mobil. Bagaimana dengan Anda, apakah sama dengan saya ?

Kekuatan Radio

1. Langsung

Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang dipandang sebagai the fifth estate (kekuatan kelima) setelah lembaga eksekutif (pemerintah), legislatif (parlemen), yudikatif (lembaga peradilan), dan pers atau surat kabar. Hal itu antara lain karena radio memiliki kekuatan langsung, tidak mengenal jarak dan rintangan, dan memiliki daya tarik sendiri, seperti kekuatan suara, musik, dan efek suara.

2. Murah dan Merakyat

Selain itu, keunggulan radio siaran adalah murah, merakyat, dan bisa dibawa atau didengarkan dimana-mana. Seiring dengan perkembangan zaman, radio bukan hanya media hiburan dan informasi, namun radio sudah menjadi media activation. Karena itulah, setiap stasiun radio memiliki idealisme tersendiri untuk menarik pendengarnya.

3. Bisa didengar sambil berapa saja

Radio adalah media yang bisa didengar sambil berapa saja. Inilah kekuatan radio dibanding media-media lainnya. Mendengarkan radio bisa dilakukan sambil mencuci piring, menyapu, menyeterika, mengemudi mobil, tiduran, mengerjakan tugas, atau sambil mengetik dan ngeblog. Dengan hadirnya internet, radio konvensional juga bisa didengar melalui streaming kapan saja dan dimana saja.

4. Teman Dekat

Radio memiliki basis pendengar dengan karakteristik yang lebih spesifik. Suara merdu dari sang penyiar mampu menarik telinga para pendengarnya untuk tetap setia. Radio bisa menjadi teman dekat untuk mengatasi kesepian. Topik-topik seperti musik, kuliner, teknologi dan kesehatan adalah yang cukup diminati.

5. Interaktif

Kekuatan radio adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan pendengar, dan kemampuan ini tidak dimiliki music player lainnya seperti spotify, joox dan apple music. Meski kemungkinan suatu saat music player seperti spotify dll itu juga akan menampilkan streaming radio di aplikasinya.

6. Ga Ribet!

Setiap radio tentunya punya Music Director yang akan menyusun lagu sesuai dengan genre radio dan MOOD pendengarnya sesuai jamnya. Misal saat jam 5 sore dimana banyak pendengar yang di mobil lagi pulang kerja dan terjebak macet, maka Music Director akan menghadirkan lagu-lagu yang bisa bikin orang relax ataupun happy. Hal inilah yang belum dimiliki oleh aplikasi music player. Pendengar radio tidak perlu mikirin lagu apa yang mau mereka putar, cukup putar-putar frekuensi sesuai dengan konten yang mereka inginkan.

Strategi Untuk Radio Bisa Bertahan Saat Ini

Beberapa kunci agar radio bisa eksis di era internet saat ini adalah :

1. Lagu dan informasi yang terus up to date

Positioning radio tidak melulu soal musik, namun harus ada value lain yang ditawarkan. Radio harus memberikan informasi yang up to date dan terpercaya. Di era internet yang banyak berseliweran berita bohong dan informasi palsu maka radio harus bisa menjadi pencerah dan penunjuk informasi yang valid.

Memberikan sesuatu yang baru secara rutin, seperti lagu – lagu baru, acara baru atau berita baru. Usahakan untuk memberikan kejutan dan sesuatu yang tidak terduga, yang tidak biasa kepada pendengar sesering mungkin, paling tidak dalam setiap jam sekali. Pendengar ingin mendapatkan sesuatu yang tidak bisa didapatkannya di tempat lain.

2. Terus berinovasi

Radio juga harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi untuk terus berinovasi. Radio perlu bertransformasi untuk mengeruk pasar baru dan bertahan dari derasnya arus perkembangan teknologi. “Berinovasi atau mati”, meminjam istilah yang dipopulerkan tokoh manajemen, Peter Drucker.

Inovasi konten 3.0 yang meliputi siaran udara (on air), dalam jaringan (online) dan pertunjukan tidak langsung (off air) adalah sebuah keharusan. Radio harus menggandeng lembaga/instansi lain, serta harus memperbanyak membuat acara-acara off air.

3. Interaktif

Radio harus meningkatkan interaksi dengan pendengar, terutama di media sosial dan aplikasi messenger (whatsapp, telegram dll).

4. Ringan tapi menghibur

Konten tidak terlalu berat, tidak kelebihan durasi, dan dekat dengan pendengar. Konsep ini yang membuat susah lupa dan jadi jatuh cinta sama radio. Konten musik yang disuguhkan oleh radio memiliki sisi yang berbeda karena bisa membangun imajinasi pendengar (theater of mind).

5. Jemput bola

Agar tetap bertahan pada era disrupsi teknologi, radio perlu menjemput bola untuk menarik pendengar milenial seperti melakukan siaran di sekolah, melibatkan mereka dalam siaran, atau menghadirkan artis populer. Program bagi-bagi radio FM digital juga menjadi salah satu cara untuk meningkatkan jumlah pendengar.

6. Meningkatkan kualitas SDM

Adapun dari sisi sumber daya manusianya, pengelola radio dituntut memiliki kompetensi dan kualifikasi tinggi. Selain itu, mereka juga harus menguasai teknologi dan mampu mengoperasikan peralatan (tidak gaptek). Perkembangan zaman harus menjadi tantangan dan peluang, bukan hambatan.

SDM harus SOLID, 1 visi dan misi. Kalau sering terjadi bentrokan, segera perbaiki managementnya.

7. Perbesar konten lokal (lokalitas)

Radio harus menjadi media yang bersifat LOKAL. Artinya, konten lokal harus semakin banyak. Di tengah serbuan internet, media sosial, dan aplikasi luar yang memiliki kelengkapan konten dan teknologi, radio justru harus kembali ke jati dirinya sebagai media dengan rasa dan kekayaan lokal. Ketua Dewan Pers, Stanley Yoseph Adi Prasetyo, dalam sambutannya di pembukaan Munas XV PRSSNI di Hotel El Royale, Jakarta, Senin (29/4/2019) mengatakan, radio masih dibutuhkan, namun siarannya harus mencerminkan kebutuhan masyarakat pendengarnya agar tidak ditinggal pergi. Kekuatan konten lokal adalah keunikan sekaligus kekuatan radio yang sekarang mulai dilupakan pengelola radio.

Radio bisa membangkitkan ekonomi, UKM, atau bahkan pariwisata di suatu daerah. Caranya yaitu dengan terus-menerus memberikan konten lokal berupa kekayaan, keunikan, sumber daya di wilayah tersebut. Semua informasi itu bisa disebar melalui radio beserta semua perangkat yang dimiliki media audio tersebut.

Keragaman dan kualitas konten adalah kunci, lokalitas itu powerfull. Jurnalisme radio seperti menghadirkan insert berita lokal (informasi lalu lintas, kecelakaan, UMKM dll) akan membuat radio lebih hidup.

8. Personal

Jadilah teman bagi pendengar secara personal, bukan secara massal. Akan menjadi masalah jika kita tidak bisa memahami bagaimana caranya menjadi teman bagi pendengar. Pendengar ingin mengetahui kejadian apa yang sedang terjadi saat ini, untuk itulah diperlukan adanya penyiar yang secara langsung bisa menyampaikan informasi-informasi aktual bagi pendengar. Jangan membuat pendengar bosan dengan basa basi, kata-kata yang bertele-tele, komentar-komentar dan obrolan tidak penting dari penyiar. Singkatnya, apa yang disampaikan oleh penyiar harus bermutu. Ciptakan ikatan emosional yang kuat dengan pendengar, buat mereka selalu tergerak untuk terus mendengarkan siaran. Menyatulah dengan pendengar. Be personal & interactive!

9. KUALITAS PRODUKSI HARUS SANGAT DIPERHATIKAN

Sebagai media yang bisnis utamanya adalah menggunakan AUDIO, tapi anehnya banyak pengelola radio yang memandang kualitas produksi sebelah mata. Terbukti masih banyak radio yang belum menggarap divisi produksi secara serius. Baik dalam pembuatan station ID, promo program acara, iklan radio yang dibuat dan format acara. Padahal dasarnya bisnis radio itu adalah bisnis AUDIO. Sehingga kualitas audio baik dari sisi teknis maupun isi harus dipastikan yang TERBAIK!

Untuk radio FM, jangan sepelekan masalah teknis. Kualitas isi siaran sudah bagus, tapi audionya MENDEM dan kurang jernih ya eman-eman…. Jadi jika Anda mengejar kualitas audio, maka dari hulu sampai hilir harus diperhatikan. Mulai dari :

Pemilihan file lagu yang diputar (minimal MP3 320 kbps ataupun WAV akan lebih bagus) dan menggunakan software pemutar lagu yang bagus (misal : radioboss maupun RCS yang sudah support ASIO)Menggunakan soundcard yang bagus (misal : digigram vx222e maupun audio science)Menggunakan mixer yang dikhususkan untuk broadcast (misal : D&R airmate untuk mixer analog)Menggunakan microphone yang dikhususkan untuk broadcast (misal : Sennheiser MD421) dan kabel audio yang bagus untuk menghubungkan dengan audio processor dan pemancar.Menggunakan audio processor yang bagus (misal : omnia one maupun orban 5700i)Menggunakan pemancar yang bisa dihandalkan (misal : pemancar merek DB, RVR maupun Quark)Menggunakan antena yang mendukung kualitas suara (misal : 4 bay OMB double ring)

Meski kualitas peralatan sudah bagus, penentu terakhir adalah ORANG YANG MENYETINGNYA. “Man behind the GUN” tetap menjadi faktor penting untuk menghasilkan kualitas suara. Jadi, carilah orang dengan “kuping emas” yang sudah terbiasa menyeting peralatan audio broadcast (mixer dan audio processor).

Sejarah panjang radio membuatnya tetap dibutuhkan pendengar. Unesco bahkan menetapkan setiap tanggal 13 Februari sebagai Hari Radio Sedunia. Di Indonesia sendiri Hari Radio Nasional diperingati setiap tanggal 11 September, dimana hal ini dikaitkan dengan berdirinya Radio Republik Indonesia pada 11 September 1945.

Stasiun radio masih jadi saluran penting, misalnya, untuk menyiarkan informasi gempa dan tsunami. Ada payung hukum bagi pemerintah untuk mewajibkan penggunaan radio. Payung itu adalah UU No. 31 Tahun 2009 pasal 34 dan Permenkominfo 20/2006 pasal 1 – 5. Dalam panduan menghadapi gempa, oleh Kogami dan Unesco, disebutkan bahwa salah satu isi tas siaga bencana adalah radio kecil dan senter. Tidak perlu internet, cukup baterei saja untuk mendengarkan radio!

Mari industri radio terus semangat dan bangkit… Tidak hanya sekedar demi kepentingan bisnis semata, tapi lebih dari itu adalah untuk kepentingan masyarakat demi terwujudnya Indonesia yang hebat, sejahtera, adil, makmur dan bermartabat.

Selamat Hari Radio Se-dunia!

Baiq Rani: Ingat Pesta, Ingat Ingesta!

MATARAMRADIO.COM – Bagi anda yang merencanakan hajatan pesta dalam bentuk apapun, seperti pesta perkawinan, ulang tahun, peresmian kantor, tempat usaha dan lain-lain,  tentu perlu memikirkan segala keperluan jauh hari sebelumnya. Jangan sampai acara penting anda  berantakan, tanpa kesan dan hanya menjadi penyesalan di kemudian hari.

Salah satunya adalah merencanakan kebutuhan perlengkapan seperti peralatan konsumsi (catering) dan atau dekorasi yang berkualitas dengan harga terjangkau. 

 Bila itu yang anda cari, maka jawabannya adalah INGESTA Lombok, sebuah jasa penyedia sewa alat catering dan dekorasi profesional di Lombok.”Kami fleksibel melayani permintaan konsumen dengan pelayanan terbaik dan biaya yang menawan,”kata Baiq Nisful Khairani, Owner Ingesta Lombok kepada mataramradio.com, Kamis (13/2).

 Menurutnya, konsumen boleh membandingkan layanan dan harga sewa alat catering, jasa dekorasi yang dikelolanya. “Kami sudah melayani konsumen dari kelas teri hingga kelas kakap,”katanya bangga.

Pengusaha muda yang akrab dipanggil Baiq Rani  dengan  lugas menyebutkan kelebihan produk dan jasa yang ditawarkan Ingesta Lombok. Diantaranya, peralatan dan barang yang disewakan  adalah barang berkualitas, higienis dan dijamin bersih. Selain itu, pengantaran dilakukan tepat waktu. Banyak pilihan dekorasi dan meja prasmanan yang disesuaikan dengan thema pesta. Dan pastinya, pelayanan sangat ramah dan prima.”Kami memberikan harga sewa yang terjangkau dan murah tapi tidak murahan,”kata Ibu muda  dari 3 anak  yang selalu tampil cantik ini.

Dia menambahkan, layanan usahanya mencakup semua wilayah di Pulau Lombok. Sejauh ini, sudah banyak relasi dan rekanan yang menyatakan kepuasan atas jasa yang diberikan Ingesta Lombok.”Jadi, ingat Pesta Ingat Ingesta ya,”pintanya  sumringah.

Nah, silakan saja, bagi anda yang ingin mendapatkan layanan terbaik untuk menyewa peralatan katering dan dekorasi pesta, segera hubungi INGESTA Lombok, Penyedia Sewa Peralatan Katering dan Dekorasi yang berkantor di Jalan TGH Lopan Perum Griya Labuapi Asri Kav 58 Jerneng Labuapi Lombok Barat atau bisa dihubungi melalui  Hotline WA 0817 5736 355. (Tim MRC)

Dirilis Album Sasak The Best Of Erni Ayuningsih

MATARAMRADIO.COM –  Perusahaan rekaman lagu Sasak Miru Production baru saja merilis koleksi lagu Sasak terbaik yang dinyanyikan Biduan Lagu Sasak terkenal Erni Ayuningsih.

Album bertajuk The Best of Erni Ayuningsih, telah beredar di pasaran sejak Rabu (12/2) kemarin. “Kami produksi khusus untuk mengobati kerinduan para penggemar setia Erni Ayuningsih,”kata Yudhi Buster, Marketing Manager Miru Production kepada mataramradio.com, Kamis (13/2).

Disebutkan, ada 7  videoklip lagu dalam album baru The Best of Erni Ayuningsih tersebut. Dari 7 lagu yang ada, Miru Production menjagokan tiga lagu yang bakal jadi song hits yakni  Senine due dan batur curhat karya cipta Hardy GGR serta  Bateq timpas ciptaan Edy Maaf.

Seperti biasa, album baru ini menampilkan videoklips  dengan top model yang tentu tak asing lagi di mata penggemar lagu Sasak. Ada Oyat dan Vazoo yang selalu setia menemani Erni Ayuningsih.”Kami sadar, masing-masing lagu yang dinyanyikan Erni punya kekuatan  berbeda-beda.  Jadi, kami maksimalkan penggarapan videoklipsnya. Bahkan ada beberapa lagu yang kita ambil videoklipnya di luar daerah seperti di Bogor dan Jakarta,”sebut Yudhi Buster dan mengaku  hari pertama beredar di pasaran, sudah diserbu agen dan pelanggan. “Nane (sekarang,red) beredar sudah terjual 2000 keping CD,”katanya.

Erni Ayuningsih dalam sebuah pentas Konser Lagu Sasak. I Foto: Miru Production

Tidak mengherankan memang,  popularitas Erni Ayuningsih sebagai penyanyi lagu Sasak  jadi taruhan dan sudah teruji oleh waktu. Sepanjang karirnya, Erni Ayuningsih sudah menyanyikan lebih dari 80 album di bawah label Miru Production dan Berlian Production. “Lebih dari 1000 panggung jam terbang sudah di jajalnya,kematangannya sudah tidak diragukan lagi,”puji Yudhi

Erni Ayuningsih sendiri mensyukuri semua pencapaiannya dalam blantika musik Sasak, sebagai entitas asal usulnya. “Album ini saya persembahkan untuk pencinta musik Sasak Lombok. Mudah-mudahan bisa diterima dan dijadikan koleksi terbaik,”harapnya. (MRC-01)

PLN Kembangkan Pelet Sampah Untuk PLTU Jeranjang

MATARAMRADIO.COM – Setelah sukses di Bali, kini PLN bersama anak usahanya, Indonesia Power mengembangkan penggunaan pelet sampah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang berkapasitas 3 x 25 Megawatt (MW) yang berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat.

PLH Manager PLTU Jeranjang, Nandang Safrudin, menjelaskan olahan sampah dalam bentuk pelet setara dengan batubara kalori rendah yang digunakan untuk bahan bakar pembangkit. “Kami sudah lakukan riset dan ujicoba, khususnya untuk mengukur optimasi substitusi peletnya. Hasilnya antara 3 – 5, namun memang paling optimal ada di 3 persen,” jelas Nandang dalam siaran persnya yang diterima mataramradio.com, Rabu (12/2).

Disebutkan Nandang, jika menggunakan batubara secara penuh, dalam satu jam kondisi maksimal, PLTU Jeranjang membutuhkan 200 ton batubara sebagai bahan bakar. Dengan substitusi sebesar 3 persen, maka dibutuhkan 600 kilogram pelet setiap jam sebagai pengganti batubara.

Untuk mendorong ketersediaan pelet guna kebutuhan PLTU Jeranjang, PLN saat ini telah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi NTB melakukan pendampingan kepada pengelola Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok untuk mengubah sampah menjadi pelet. “Tantangan kami memang menjaga ketersediaan pelet. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan Pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan. Karena pelet untuk PLTU ini punya spesifikasi khusus,”ungkapnya.

Melalui JOSS, lanjut Nandang, sampah yang berasal dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok dikumpulkan dalam bak, lalu dimasukkan cairan bio activator untuk dilakukan proses peuyeumisasi, kemudian sampah dijemur hingga kering. Setelah itu, sampah dimasukkan ke mesin pencacah dan tahap akhir melalui proses peletisasi. Mesin-mesin yang digunakan merupakan bagian dari program CSR PLN.

Usai berbentuk pelet, kemudian dijemur hingga kering. Selanjutnya, pelet bisa digunakan untuk campuran bahan bakar pembangkit listrik. Sasaran pemanfaatan olahan sampah ini tidak hanya bertujuan untuk menurunkan biaya produksi listrik, tetapi juga sebagai alternatif solusi penanganan sampah daerah dan upaya memberdayakan masyarakat.”Dengan olahan ini sampah bisa bernilai, masyarakat juga bisa punya penghasilan tambahan. Jadi ekonomi masyarakat sekitar juga meningkat,” papar Nandang seraya menambahkan pemanfaatan sampah menjadi energi PLTU juga menjadi alternatif solusi penanganan sampah di daerah.

Sementara itu, Dody, pengelola TPA Kebon Kongok mengungkapkan bahwa kehadiran pengolahan sampah sementara membantu mengurangi permasalahan sampah yang ada di Lombok.”Sampah ini masih jadi salah satu masalah untuk Lombok, padahal tempat kami ini menjadi destinasi wisata. Dengan program dari PLN ini tentunya dapat menjadi solusi dan mewujudkan Program Zero Waste yang diusung pemerintah Provinsi NTB,” imbuh Dody. (MRC-01)

Selamat Jalan Prof Natsir

MATARAMRADIO.COM – Kabar duka datang dari  civitas akademika Universitas Mataram. Salah seorang guru besarnya, Prof Dr Muhammad Natsir SH MH yang juga Wakil Rektor bidang kemahasiswaan Universitas Mataram dikabarkan meninggal dunia pada Selasa malam, sekitar Pkl. 18.30 Wita di Rumah Sakit Kota Mataram.  

Kabar meninggalnya Prof Natsir, disampaikan langsung oleh DR Iwan Harsono, dosen FE Unram yang juga keluarga dekat almarhum. “Innalillahi wa innailaihirojiun, telah meninggal dunia  Saudara saya Prof.M.Natsir,SH.,M.Hum, Ketua Umum Rukun Keluarga Bima Se Pulau Lombok dan Wakil Rektor 3 Universitas Mataram. Beberapa menit yang lalu hari ini sekitar 18.30 di rumah sakit Kota Mataram. Selamat Jalan Kakak dan Guru Tercinta,”tulis Iwan Harsono melalui akun facebooknya.

Tentu saja kepergian Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Mataram ini meninggalkan rasa duka mendalam dan kehilangan banyak orang. Hingga berita ini diturunkan, ratusan ucapan belasungkawa terus berdatangan dari berbagai kalangan. Mereka yang melayat ke rumah duka, juga memposting suasana terkini sebagai wujud simpatik dan mengabarkan warga yang lain.” Innalillahi wainna Ilaihi Ro’jiun Unram telah kehilangan salah satu Guru Besar. Prof. DR. H. Natsir. SH. M.Hum (WR III). Beliau yang tak pernah lelah memotivasi mahasiswanya sejak awal kami di bangku kuliah, mengajar mata kuliah Kewiraan, menanamkan rasa cinta tanah air dan kebanggaan sebagai warga negara. Terakhir bertemu almarhum di acara milad HMI beberapa hari lalu. Beliau sangat ringan langkah kakinya di setiap acara dan kegiatan selalu hadir. Dan saya selalu meresapi setiap apa yang alm sampaikan. Semoga Almarhum Husnul Khotimah Allah SWT lebih mencintai almarhum,Al Fatihah,”tulis Andayani SE MM, Wakil Ketua KPID NTB melalui laman facebooknya.

Hal senada disampaikan, Bimo Kaspun Nuri yang mengaku memiliki kesan dan kenangan tersendiri dengan almarhum ketika kuliah di Universitas Mataram.”Innalillahi wainna Ilaihirojiuun. 11 Januari 2020 Auditorium Unram . Saat Resepsi Pernikahan Putra Keduanya menjadi hari pertemuan terakhir dengan Beliau.Sosok Dosen yang sangat bersahaja, rekan Diskusi yang tak pernah menggurui, Orang tua sekaligus Sahabat yang sangat bersahaja.Kini semua ilmu akan menjadi ladang Amal jariah, semoga Alloh mengampuni semua khilaf dan menerima seluruh Amal Ibadah Beliau.Selamat Jalan Bapak Prof. Dr. M. NATSIR, SH. M. Hum.Saya bersaksi beliau orang Baik,”tulis Bimo di akun FB.

Prof Dr Muhammad Natsir SH MH, belum lama ini dikukuhkan sebagai guru besar Universitas Mataram.

Putra asli Wera, Kabupaten Bima ini ditetapkan sebagai guru besar berdasarkan surat keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 24551/M/KP/2019, tentang Kenaikan Jabatan Akademik/Fungsional Dosen. (MRC-01)

Iin Husni: Penyiar atau MC, Sama Enaknya!

 “Buat Paramuda yang berzodiak Aquarius, soal asmara sepertinya gayung bersambut nih. Doi juga kangen berat lho sama kamu. Jadi siap-siap aja sambut malam mingguan yang akan datang. Doi  bakal kasih kejutan spesial deh. Nah, buat yang udah telepon barusan. Lagu yang satu nih sepertinya cocok banget  sama suasana hati paramuda, sebuah hit terbaik miliknya DEWA 19, kangen…”

MATARAMRADIO.COM –  Itulah sebagian untaian kata-kata manis yang disuarakan penyiar kesohor era 90-an di Kota Mataram.  Suaranya yang empuk dan renyah, bikin banyak pendengarnya, lebih-lebih pendengar pria, semakin tergila-gila, penasaran dan ingin terus mendengarkan cuap-cuap sang idola.

Siapa lagi kalau bukan Iin Husni, penyiar handal CNL 95.3 FM, salah satu radio idola anak muda di Mataram era 90-an hingga sekarang.”Aku bersiaran ketika radio benar-benar di puncak keemasan dan paling digemari anak muda, terutama remaja SMA dan anak kuliahan,”katanya kepada mataramradio.com, kemarin.

Bagi Iin, ada kepuasan tersendiri, ketika dirinya sudah berada di depan corong mikropon. Apalagi bakal mengasuh acara yang sudah ditunggu pendengar setianya. Sebut saja acara ramalan bintang, yang menurutnya, mendapat respons luar biasa dari pendengar.”Pokoknya seru aja, banyak yang percaya dan berterimakasih kalau aku udah bacakan ramalan bintangnya. Nggak cewek, nggak cowok. Mereka bahkan banyak yang telepon habis siaran, minta dibacain ulang lah,” kenang Iin. “Itu baru acara ramalan bintang lho,”katanya lagi.

Masih banyak acara lain yang dia asuh, juga mendapat respons yang tidak sedikit dari penggemar, yang dia istilahkan dengan booming fans. “Ada acara namanya Heart to Heart, dari hati ke hati yang booming banget. Ini acara buat pendengar boleh curhat apa saja seputar pengalaman asmaranya dan minta solusi dari kita. Nggak cuma soal asmara, apa saja deh yang berhubungan dengan masalah pribadi, entah dengan pacar, orang tua, masalah hubungan jarak jauhlah. Pokoknya semua diungkap, saking emosionalnya, banyak pendengar yang ekspresif banget mengungkapkan masalahnya, sampai nangis-nangis di udara. Kita ladeni, pintar-pintar kita saja membangun mood dan ngasih solusi. Alhamdulillah, banyak yang puas,”ungkap Iin yang mengaku tidak sendirian ketika mengasuh ajang curhat tersebut.”Ya kita ada psikolog juga yang ngasih solusi, jadinya klop dan bisa dipertanggungjawabkan,”tuturnya.

Iin Husni diundang mengisi siaran bersama para Legenda Udara yang digelar KPID NTB dan RRI Mataram beberapa waktu lalu. I Foto : istimewa

Iin Husni menyebutkan, karirnya di dunia siaran, dimulai tahun 1993. Waktu itu, dia hijrah dari Kota Surabaya ke Mataram, karena dapat pekerjaan sebagai penyiar di Radio Haccandra 102.3 FM, satu-satunya radio FM swasta di Mataram waktu itu.  Dia bertahan hanya setahun, dan setelah itu bergabung dengan Radio CNL 95.3 FM yang bersiaran dari Jalan Harimau No. 20 Mataram. “Aku gabung di CNL sejak tahun 1995 hingga tahun 2002, lumayan hingga 7 tahun lho,”kenang Iin yang mengaku keluarga besarnya berasal dari Kopang, Lombok Tengah.

CNL FM Jadi Trendsetter

Berbagai aksi acara unggulan diasuhnya. Selain acara Heart to Heart dan Ramalan Bintang, Iin juga mengasuh  tangga lagu Indonesia, TEMAN, Trend Musik Anak Negeri dan  Jazzy Time.

Soal Jazzy time, kata Iin, dia akui sebagai program eksklusif CNL FM dari dulu hingga kini. “Dulu saya asuh acara itu bareng musisi kawakan Kang Ari Juliant,”ingatnya.
Bagi Iin, inilah salah satu inovasi CNL FM sebagai trendsetter, satu-satunya radio yang memberi warna musik jazz untuk disuka paramuda. Diakuinya, sejak 2010an musik jazz baru trend di Mataram. Dan musisi muda beraliran musik jazz mulai bermunculan apalagi di Lombok sudah 3 kali menjadi kegiatan unggulan setiap tahun di Kabupaten Lombok Barat menggelar even besar Senggigi Jazz Festival, menampilkan artis dan musisi jazz Indonesia dan bahkan luar negeri.”Ini jadi bukti, CNL FM trendsetter musik berkelas,”katanya bangga.

Bagi Iin Husni, sukses dan kepuasan seorang penyiar, adalah ketika banyak penggemar yang terbawa perasaan alias baper dan menunggu jam siarnya.”Itu bangga banget gue, serasa jadi ratu melulu,”ucapnya tersipu.

Dia pun membuka rahasia soal kiat menggaet banyak penggemar.”Intinya, tetap sabar dan ngemongin fans dan jangan pernah terbawa arus pendengar. Kita lah yang harus mengendalikan semuanya, mereka harus ikut kemana saja kita membawa acara itu sampai tuntas. Kalau ngikutin maunya pendengar, tak pernah habisnya,”kata Iin penggemar rujak cingur, tahu campur khas Arek Suroboyo, olah-olah Ampenan dan senang Yoga alias olah tubuh ini.

 Kini, pasca tidak lagi aktif sebagai penyiar radio. Iin justru menikmati profesinya sebagai Pembawa acara atau MC, di luar rutinitasnya menjadi  Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB.

Justru, melalui profesinya sebagai Pembawa acara dan bergabung dalam Komunitas MC NTB Gemilang, IIn mendapat banyak kesempatan tampil di acara bergengsi skala lokal, regional bahkan nasional yang membutuhkan jasanya sebagai pembawa acara profesional.”Aku  bisa keliling kesana kemari, justru profesi jadi MC ini lah,”aku Iin yang kini berstatus sebagai Ibu dari dua putranya yang ganteng.”Kalau disuruh milih, Penyiar atau MC. Ya kalau bisa dua-duanya dong. Soalnya sama-sama enak,”selorohnya.

Tapi, Iin mengaku cukup was-was juga lho dengan maraknya kasus virus Corona yang melanda China akhir-akhir ini.  Dia berharap, musibah virus mematikan itu tidak berimbas jauh terhadap Indonesia termasuk NTB yang bakal menjadi tuan rumah event internasional MotoGP Mandalika 2021.

Iin pun mendukung kebijakan Pemerintah yang sangat ketat terkait warganya yang dipulangkan dari China dan kini dikarantina di Pulau Natuna. “Aku sih setuju aja dengan kebijakan Pemerintah kita, untuk antisipasi virus yang mematikan terhadap WNI yang lain,”ucapnya memberi alasan dan berharap Pemerintah lebih selektif menerima kunjungan wisatawan dari negara manapun.”Harus ada proteksi dan deteksi dari segala fasilitas dan akses masuk ke negara kita baik darat, laut dan udara,”tandas Iin yang selalu tampil energik dan menawan di usianya yang sudah tidak muda lagi. Siplah (MRC-01)

Disdukcapil Lobar Lampaui Target Cetak e-KTP

MATARAMRADIO.COM , Gerung – Bila daerah lain masih mengalami segudang masalah berkaitan dengan KTP elektronik, maka hal itu tidak terjadi di Kabupaten Lombok Barat. Bahkan jumlah KTP elektronik yang tercetak justru melampaui jumlah warga wajib KTP di Kabupaten Patut Patuh Pacu itu.

 Pasalnya dari  sekitar 524.376 wajib KTP, sudah direkam 491.419 dan sisa sekitar 32.000. “Angka 32.000 ini bisa jadi mereka yang menginjak usia 17 tahun, mereka tinggal di pelosok dan belum perlu KTP sehingga enggan mengurus dirinya. Alhamdulillah sudah tercapai 93% dan justru kita mencetaknya lebih banyak dari wajib E KTP,”kata Fathurahman SPt,MM, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lombok Barat kepada mataramradio.com di ruang kerjanya, Selasa (11/2).

Fathurahman SPt,MM, Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lombok Barat I mataramradio.com

Disebutkan, hingga saat ini, Disdukcapil Lombok Barat sudah mencetak tidak kurang dari 535.000 E KTP. Jumlah sebanyak itu berasal dari  pencetakan E KTP karena berbagai kasus seperti cetak ulang, perubahan status  dari belum kawin menjadi kawin. “Bisa juga karena musibah dan kasus tertentu seperti cerai baik cerai mati maupun cerai hidup, kalau dulu disebutkan dengan istilah janda dan duda,”jelasnya.

Saat ini,  pihaknya juga sedang menyelesaikan data E KTP warga siap cetak sebanyak 10.612 buah yang ditargetkan tuntas akhir Maret 2020. Sambil menunggu KTP elektronik selesai, warga diberikan Suket atau Surat Keterangan Pengganti E KTP sebagai bukti legalitas penduduk.”Petugas kami terus lembur siang malam menyelesaikan pencetakan E KTP tetapi karena kemampuan alat terbatas hanya bisa mencetak antara 100 hingga 150 per hari,”jelasnya.

Namun demikian, Pihak Dukcapil Lobar, katanya, memberikan layanan cepat bagi mereka yang datang ke kantor dengan membawa bukti rekaman E KTP untuk dicetakkan. “Kita apresiasi mereka yang datang ke kantor untuk dicetakkan EKTP, karena sekalipun kita cetak yang banyak itu, belum tentu mereka  datang mengambil. Kita tentu mendahulukan mereka yang proaktif mengurus EKTPnya. Apalagi yang datang dari pelosok dan perlu cepat E KTP, ya kita cetakkan. Ini bukan berarti pilih kasih, tapi lebih aspek kemanfaatannya,”sebut pria yang akrab dipanggil Fathur ini.

Suasana kegiatan supervisi dan pelayanan Disdukcapil Lombok Barat I Foto : Disdukcapil Lobar

Untuk mendata warga wajib E KTP, pihaknya melakukan tiga langkah  yakni  by schedule, by request dan by event. “By schedule itu, kita jadwalkan 1 desa 2 hari dan kita akan keliling sepanjang tahun sampai semuanya habis,”tuturnya dan menyebutkan butuh waktu 244 hari melayani semua desa yang ada di Lombok Barat.

Adapun desa yang belum terlayani, maka pihaknya melayani by request, sesuai permintaan pihak desa. Dinas Dukcapil Lobar akan menjadwalkan sesuai permintaan resmi pihak desa.”Untuk melayani ini, biasanya kita gunakan hari libur. Karena sulit mencari waktu di hari kerja biasa,”paparnya.

Adapun layanan by event, sebut Fathur, sifatnya insidentil sesuai kegiatan yang ada. Pihaknya akan berupaya ikut ambil bagian dalam berbagai kegiatan mulai tingkat desa dan lain-lain.” Seperti kemarin acara Perang Topat, Festival Senggigi, disana kita buka layanan. Pokoknya semua kita upayakan untuk mempercepat pelayanan dan terpenuhinya target,”sambungnya lagi.

Pihaknya juga berharap bisa semakin banyak melakukan kunjungan di pusat keramaian seperti Pasar dan Mall.”Ya seperti layanan SIM kelilling itulah,”sebutnya.

Hingga saat ini, Disdukcapil Lombok Barat terus berkoordinasi dengan sejumlah kecamatan yang perekaman data E KTPnya masih minim.”Yang masih banyak belum kita rekam itu di wilayah Sekotong, Lembar rata-rata mencapai 6000-an. Terus, Kuripan, Batu Layar dan Gunungsari.  Bisa saja beberapa alasan, karena topografi wilayah dan keterbatasan akses,”imbuhnya seraya menyebutkan rencana membuka UPT Baru di wilayah Gunungsari dan Lembar dalam waktu dekat.”Semua untuk memudahkan pelayanan. Orang tak perlu ke Gerung, selesai semuanya di UPT,”tegasnya.

Pemberian Santunan Laporan Kematian

Ada fenomena menarik berkaitan dengan masalah kependudukan dan pencatatan sipil di Lombok Barat.

Dari sekian layanan yang ada, ternyata warga banyak  mencari dan mengurus akte kelahiran.”Ini yang menarik, Penduduk kita terus tumbuh diluar prediksi.Kenapa, karena yang lahir, aktif mencatat kelahiran dan melaporkannya hingga terbit akte kelahiran, tetapi yang meninggal hanya sampai corong masjid. Orang semua maklum dan tahu ada kematian, besok ada pemakaman. Tetapi di desa, datanya tidak dikeluarkan, apalagi ke Dukcapil. Makanya kita tidak bisa memberikan akte kematian sebelum ada data resminya, sehingga di Kartu Keluarga  bisa diubah, dan beban server tentang data kependudukan bisa berkurang,”jelasnya dan menyebutkan pihaknya telah mengusulkan ke Pemkab Lombok Barat tentang pemberian santunan kepada warga yang melaporkan tentang kematian anggota keluarganya dengan nilai berkisar Rp 500.000 hingga Rp 1.000.000  untuk setiap laporan kematian.”Mereka urus laporan kematian sebagai syarat mencairkan santunan,”pungkasnya. (MRC-01)

Kopi Lanang Bekisar Seharga Mobil

MATARAMRADIO.COM – Bagi pencinta ayam hias, ayam bekisar bisa jadi menjadi salah satu koleksi di halaman rumahnya. Betapa tidak, bekisar yang merupakan hasil kawin silang antara ayam hutan hijau dengan ayam kampung memiliki performa menarik.

Dari sisi postur, bekisar lebih besar dari ayam hutan. Dari warna bulu ayam bekisar lebih variatif namun tidak meninggalkan keindahan khas bulu ayam hutan. Dari sisi kokoq pun, berbeda dari ayam hutan. “Kokoq bekisar memiliki kekhasan tersendiri,” terang Ketua Komunitas Pelestari Kerata dan Ternak Bekisar (KEBER) NTB, Deden Pasartiawan ST..
Merawat ayam bekisar, jelas Deden hampir sama dengan kerate. Selain perlu diperhatikan makanannya yang terdiri dari kacang hijau, jagung, beras merah dan ketan hitam juga perlu sentuhan lainnya. Selain Makanannya, minum dan sumber vitamin yang diperlukan buat stamina ayam juga perlu mendapat porsi. ” Biar terlihat segar, ayam perlu asupan vitamin. Makanya, seminggu dua tiga kali ayam perlu dikasih makan tomat atau buah lainnya,” terang Deden.

Deden Pasartiawan bersama anak ayam hutan hijau umur satu bulani foto : Ayu Puspita Jurnalis Utami


Bagaimana dengan nilai jual bekisar? Ini dia. Harga ayam bekisar tidak kalah sensasinya dengan hewan peliharaan lainnya.
Untuk harga bekisar yang sudah mengantongi sertifikat juara nasional bisa seharga mobil. “Bekisar Kopi Lanang yang sudah jadi juara nasional harganya mencapai 150 juta,” terang Deden.
Kopi Lanang sejak pindah KTP ke pulau Jawa selalu tampil prima di kejuaraan-kejuaraan bekisar nasional. Makanya, harganya terus meroket hingga di atas ratusan juta.
Kopi Lanang lahir dan besar di Lombok, dibawah asuhan Gusti Lanang Narmada, salah satu pioner KEBER. Dengan ketekunan dan ketelatenan setelah melewati masa seleksi, Kopi Lanang berhasil menunjukkan performanya.
Sentuhan- sentuhan tangan dingin dari pemilik awal ke pemilik baru berhasil mengantarkan Kopi Lanang menjuarai berbagai event nasional dan mengantarnya menjadi salah satu legenda bekisar.
Deden berharap, para pencinta ayam hutan bukan lagi hanya bermain di AHH tapi juga di bekisarnya. ” Mari mencetak kopi Lanang – kopi Lanang selanjutnya,” ajaknya ke para pencinta ayam hias.
Deden melihat pasar bekisar cukup terbuka. Apalagi, lomba bekisar terutama di pulau Jawa rutin dilaksanakan.
Bagaimana pasar bekisar di NTB, kedepan ucap Deden seiring rutinnya lomba ayam hias terutama bekisar akan mendongkrak harga bekisar di pasar. Ditambah lagi, ada ketentuann perundang-undangan yang mewajibkan materi lomba harus dari hasil penangkaran. “Ini menjadi peluang bagi para pencinta ayam hias,” ucap komandan KEBER NTB

Reporter: Ayu Puspita Jurnalis Utami

Musholla Lombok Rasa Tiongkok

MATARAMRADIO.COM – Pulau Seribu Masjid memiliki keunikan dalam tatanan keagamaan kehidupan masyarakat. Begitu pun dalam pembangunan masjid tak terkecuali bangunan musholla yang dibangun HM Maliki.  Musholla Abu Bakar Ash-Shiddiq di Dusun Sangiang Langko Lingsar dan musholla Ar Ridwan Jurang Malang Narmada  yang  arsitektur banyak mengadopsi bangunan di Tiongkok. Kedua mushola ini kini menjadi salah satu destinasi wisata religi.

Musholla  Abu Bakar Ash-Shiddiq

Musholla  Abu Bakar Ash-Shiddiq berada di Dusun Sangiang Desa Langko kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Musholla berbentuk limas dengan nuansa  cat merah, hijau, kuning dan putih di bagian atasnya menjadi kekhasan tersendiri. Apalagi gaya arsitektur yang mengadopsi bangunan Tiongkok terutama seperti bangunan di taman Tian Tan Yen Beijing.

Saat itu, istri H Maliki, Hj Maryam berkunjung ke Beijing dan sempat bermain ke taman Tian Tan Yen. JK Mary melihat sebuah bangunan berbentuk Limas yan digunakan warga untuk sembahyang dengan mengelilinginya sebanyak sembilan kali.

Bangunan dikelilingi pepohonan dan di bawah terdapat sebuah kolam dengan air jernih.  Ikan koi yang berada di kolam menambah keindahannya. “Sembahyang dilakukan setelah panen sebagai bentuk syukur dengan mengelilingi bangunan sebanyak  9 kali,” jelas H Maliki.

Mushola Abu Bakar Asshiddiq , menurut Maliki hanya mengadopsi desain bangunan dan sekelilingnya.

Di musholla Abu Bakar Asshiddiq, hal yang tak biasa adalah pintu musholla yang berbentuk setengah lingkaran.  Pintu musholla terbuat dari kayu enau utuh yang didatangkan langsung dari Nusa Tenggara Timur. “Yang sebelah udah jadi pintunya tapi karena lebih besar dari pintu di musholla ini belum bisa dimanfaatkan. Tunggu waktunya,” jelas H Maliki.

Ternyata, musholla Abu Bakar Ash Shidiq selain indah dipandang juga dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan keagamaan  dan sosial kemasyarakatan.

Saat ini, di sekitar mushola ada kolam renang yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum hanya dengan membayar tiket masuk Rp 5000 per orang. Selain itu, ada perahu kayu yang bisa dimanfaatkan berswa foto. “Kita akan buat air mancur untuk menambah keindahannya,” jelas H Maliki.

Mushola Ar Ridwan

Musholla Ar Ridwan yang berada di Dusun Jurang Malang Desa Pakuan kecamatan Narmada dan berada di dataran tinggi memiliki daya tarik luar biasa. Desain musholla yang menyerupai bangunan di China dengan ornamen di dominasi warna merah mampu memikat wisatawan.

Untuk menuju Musholla Ar Ridwan, pengunjung harus menaiki beberapa anak tangga di antara pepohonan.

Saat ini, selain terdapat Musholla Ar Ridwan sebagai magnet utama wisatawan juga terdapat payung besar yang menambah keindahan.

Untuk menambah kenyamanan pengunjung, di bangun sebuah jembatan kayu yang menghubungkan musholla dengan aula. Dari jembatan ini dapat dilihat panorama alam sambil menikmati sejuknya udara segar khas alam.

Seperti musholla Abu Bakar Asshiddiq, musholla Ar Ridwan pun dimanfaatkan  masyarakat sekitar untuk berbagai kegiatan keagamaan

Sebagai pelengkap, kata H Maliki akan dibuat kolam renang yang bisa dimanfaatkan warga. 

Bantuan Pernikahan

H Maliki menjanjikan bagi siapa saja yang akan melangsungkan akad nikah baik di musholla Abu Bakar Ash-Shiddiq maupun Ar Ridwan dirinya akan memberikan bantuan berupa uang sebanyak Rp 1.5 juta. “Kalau dulu kita kasih bantuan kambing tapi sekarang ganti dengan uang,” jelasnya.

H. Maliki, Muslim Keturunan Tionghoa, Pendiri Musholla Abu Bakar I Foto: AYu Puspita Jurnalis Utami.

Caranya, kata H Maliki tinggal diinformasikan kepada penjaga musholla. Nanti penjaga musholla yang menghubungi dirinya. “Silahkan, siapa saja boleh memanfaatkan musholla untuk akad nikah,” katanya.

Reporter : Ayu Puspita Jurnalis Utami

Menjaga Trah Rinjani

MATARAMRADIO.COM – Ayam hutan menjadi salah satu hewan eksotis yang keberadaanya perlu disikapi secara bijak. Apalagi, ayam hutan hijau (AHH) — Gallus Varius — yang banyak menarik perhatian para pencinta  hewan eksotis, perlu disikapi lebih bijak lagi. Pasalnya, di habitatnya keberadaan AHH semakin berkurang.

Eksotisme Kerate Rinjani

Siapa yang tak mengenal ayam. Ya,  jenis satwa satu ini begitu akrab di telinga kita.  Tentu semua orang mengenal jenis unggas satu ini dan sebagian dari kita mungkin pernah memeliharanya. Namun jika pertanyaan dilanjutkan, siapa yang mengenal ayam hutan? Apalagi kalau pertanyaan ditambah…siapa yang pernah memelihara ayam hutan? Jawabannya bisa jadi sebagian menjawab pernah  lihat ayamnya.   Bahkan mungkin, ada yang menjawab melihat ayamnya saja belum pernah apalagi memeliharanya.

Yap .. jawaban itu tak sepenuhnya salah. Kalau pertanyaan itu dilontarkan kepada mereka yang lahir tahun  1960 -an tentu rata-rata jawaban mereka pernah melihat ayam hutan. Kalau pertanyaan dilontarkan kepada generasi milenial bisa jadi jawaban di atas akan mendominasi mereka yang jadi responden.

Tidak salah. Mereka yang lahir di tahun 2000-an jarang mengenal ayam hutan. Selain populasinya semakin sedikit  akibat habitat hidupnya berkurang juga disebabkan ayam ini cukup sulit dikembangbiakkan.

Namun, seperti janji Allah SWT sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan. Begitu pun dengan upaya pengembangbiakan ayam hutan khususnya ayam hutan hijau.

Secara garis besar, masyarakat Nusa Tenggara Barat khususnya masyarakat Lombok mengenal dua jenis ayam hutan yakni ayam hutan hijau  (kerate) dan ayam hutan merah (sintu). Dua jenis ayam hutan ini memiliki tingkat adaptasi lingkungan yang berbeda.

Menurut sebagian masyarakat, ayam hutan merah (sintu) lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya sehingga lebih mudah jinak. Sedangkan ayam hutan hijau (kerate) cukup sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Akibatnya, ayam sulit jinak.

Nah, di NTB ada sekelompok masyarakat yang peduli dengan keberadaan si kerate ini namanya  Komunitas Pelestari Kerata  dan ternak Bekisar (KEBER) NTB yang dikomandani Deden Pasartiawan ST. Komunitas ini dideklarasikan pada 17 Agustus 2017.

Walikota Mataram bersama Pengurus dan Komunitas KEBER I Foto : Ayu Puspita Jurnalis Utami

Menurut Kang Deden, biasa dipanggil memelihara ayam hutan hijau banyak tantangannya. Selain perawatan yang lebih teliti tidak seperti memelihara ayam kampung pada umumnya, ayam hutan juga rentan stres. Kalau sudah stres dan tidak bisa diatasi, fatal. Ayam bisa mati. “Merawat kerate ibaratnya kita harus bisa sabar dan ikhlas,” katanya.

Ikhlas gimana maksudnya kang? Ya ikhlas saat merawat ayam hutan niatkanlah bahwa kita diberi kepercayaan oleh sang pemberi hidup untuk merawat ayam hutan dan menjalaninya dengan kesungguhan hati demi kelestarian ciptaannya.

Dengan berpedoman pada falsafah hidup demikian, urai kang Deden dirinya yang lebih dari lima tahun memelihara kerate tak putus asa bila ada kerate yang mati. Entah dengan sebab yang diketahui atau tidak.

Looooo banyak ya yang mati? Sebagai makhluk bernyawa tentu tak lepas dari kematian. Sebut saja kerate bernama Ronggolawe, Kembang Desa, Medical dan lainnya. Harus kembali menghadap sang pencipta padahal kerate-kerate tersebut sudah menorehkan namanya di lomba tingkat nasional. Wiiiih keren.

Kata kang Deden, kualitas kerate Lombok termasuk yang terbaik di Indonesia baik dari segi mental maupun tampilan fisiknya. Ini dapat dilihat dari rekor para jawara di event nasional mulai dari Lombok, Magelang, Bondowoso dan baru baru ini kejuaraan nasional di Madura pun di dominasi kerate-kerate Lombok walau pindah KTP .

Tak heran, banyak penghobi kerate di Nuswantoro yang berharap kapan dapat kiriman kerate Lombok. “Kalau soal harga jangan ditanya,”jelasnya.

Ketua KEBER Deden Pasartiawan bersama  Kadis pertanian kota Mataram, H Mutawali dan DR Makmun dari Kementerian Peternakan I Foto: Ayu Puspita Jurnalis Utami

Namun begitu, kang Deden wanti-wanti ada kerate dengan kualitas bagus alangkah baiknya dikembangbiakan dulu. Nanti keturunannya saja yang dijual ke luar Lombok. “Itu salah satu cara agar trah kerate Rinjani tetap terpelihara,” jelasnya.

Upaya untuk menjaga trah kerate Rinjani, sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dengan menggandeng dinas pertanian kota Mataram cq bidang peternakan, BKSDA, Kementerian Peternakan dan beberapa pihak yang peduli.

” Alhamdulillah,” ucap Kang Deden pihak pihak terkait sangat mendukung dan mensupport agar para penghobi dan pencinta kerate di NTB  terus berupaya mengembangbiakkan ayam eksotis tersebut.”Lomba dan latber menjadi ajang silaturahim para penghobi dan pencinta kerate,”jelas pria kelahiran tahun 1970-an ini.

Reporter : Ayu Puspita Jurnalis Utami

NEWS Update
BERITA TERKINI

Trending ISSUE
YANG LAGI VIRAL

ELECTION NEWS
KABAR PEMILUKADA 2024

CRIME NEWS
JEJAK KASUS KRIMINAL

ARUNA NEWSREVIEW
Let' have Holiday in Lombok Island!

OBITUARI
BERITA DUKA

Pokok & Tokoh

BOLLYHITSStar
Gemerlap Bintang Bollywood

SCIENCE & TECHNO
JENDELA ILMU PENGETAHUAN

SOCIAL POLITICNEWS
Berita Sosial Politik Terkini

MileniaNEWS

Tempo Doeloe
JANGAN LUPAKAN SEJARAH

FAKTA UNIK
BELIEVE IT OR NOT

INFOTAINMENT update
INFORMATIF & MENGHIBURATIF

EDITORCORNER
BERITA DIBALIK CERITA

OPINIONKOLOM
ASPIRASI & INSPIRASI

INTERVIEW
WAWANCARA EKSKLUSIF

Netizen STORY
WARGANET PUNYA CERITA

ENTEBENEWS
DINAMIKA BUMI GORA

Today in History

WORLD NEWS

SPORT NEWS

LIFEStyle
Gaya Hidup

MUSIC CORNER
ZONA MUSIK TERKINI

Tips & Trick
Kiat Praktis & Serbaguna

MovieZone
Referensi Film Terbaru

Weekend Editorial
TAJUK AKHIR PEKAN