Beranda blog Halaman 417

NTB Hebat, 106 Orang Sembuh Korona

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 NTB kembali merilis data terbaru pasien yang sembuh dari Penyakit Virus Korona atau Covid 19.

Menurut Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi MSi, hingga Minggu (10/5) tercatat ada penambahan 13 pasien yang sembuh dari Covid-19 di Nusa Tenggara Barat sehingga total menjadi 106 orang.

Disebutkan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan di Laboratorium RSUD Provinsi NTB
dan Laboratorium Genetik Sumbawa Technopark sebanyak 248 sampel dengan hasil 242 sampel negatif, 5 sampel positif ulangan dan 1 sampel kasus baru positif Covid-19.”Dengan adanya tambahan 1 kasus baru terkonfirmasi positif, 13 tambahan sembuh baru, dan  tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 331 orang, dengan rincian 106 orang sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 219 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” kata Gita yang juga Sekretaris Daerah NTB.

Satu kasus baru positif Covid-19 tersebut adalah pasien nomor 331, ES, perempuan, usia 50 tahun, penduduk Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit. Riwayat kontak dengan orang sakit Covid-19 tidak pernah. Saat ini menjalani perawatan medis di Lombok Barat dan dengan kondisi baik.

Sementara, 13 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif, adalah :

1. Pasien nomor 62, AR, laki-laki, usia 51 tahun, penduduk desa Tatebal, Kecamatan Lenangguar, Kabupaten Sumbawa.

2. Pasien nomor 63, A, laki-laki, usia 48 tahun, penduduk desa Sukamulya, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa.

3. Pasien nomor 64, S, laki-laki, usia 52 tahun, penduduk desa Sukadamai, Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa.

4. Pasien nomor 67, LD, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Bunut Baok, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah.

5. Pasien nomor 76, R, perempuan, usia 38 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

6. Pasien nomor 81, an. Tn. B, laki-laki, usia 32 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

7. Pasien nomor 85, MS, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Kananga, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima.

8. Pasien nomor 192, YA, laki-laki, usia 33 tahun, penduduk Desa Oi Saro, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.

9. Pasien nomor 193, A, laki-laki, usia 55 tahun, penduduk Desa Mangge, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima.

10. Pasien nomor 194, NH, perempuan, usia 20 tahun, penduduk Desa Kore, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima.

11. Pasien nomor 195, YY, laki-laki, usia 38 tahun, penduduk Desa Bajo, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.

12. Pasien nomor 234, MB, laki-laki, usia 3 bulan, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

13. Pasien nomor 235, ZZM, perempuan, usia 6 tahun, penduduk Kelurahan Ampenan Utara, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. (MRC-01)

Pasien Korona Bertambah, Warga NTB Wajib Masker

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Untuk mencegah makin bertambahnya pasien positif Covid 19, berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah. Salah satunya kebijakan mewajibkan seluruh warga NTB menggunakan masker mulai Senin besok (11/5).

Dalam siaran persnya, Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi mengungkapkan, wajib masker akan mulai diujicobakan Senin hingga Rabu (11-13 Mei 2020,red) dan secara efektif akan diberlakukan pada14 Mei 2020.”Selama masa sosialiasi dan uji coba masyarakat akan dibagikan masker secara gratis,” kata Lalu Gita yang juga Ketua Pelaksana Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTB.

Bila dalam pelaksanaannya, masih ada warga yang melanggar. Maka yang bersangkutan akan diberikan pembinaan sebagai salah satu bentuk sanksi.

Sekda NTB H Lalu Gita Ariadi | Foto: istimewa

Pemerintah mengajak masyarakat berperan aktif dalam upaya pemutusan rantai penularan Covid-19 dengan tetap tinggal di rumah dan memakai masker jika ke luar rumah. “Masyarakat diimbau tidak berkerumun, lakukan physical distancing (jarak aman fisik;red) minimal dua meter, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air mengalir,”ajaknya.

Ia kembali mengingatkan bahwa Covid-19 ini bukanlah suatu aib. “Kita semua tidak ingin penyakit ini menimpa diri kita dan orang-orang terdekat yang kita sayangi,” katanya.

“Oleh karena itu, jika ada di antara saudara-saudara kita yang positif Covid-19 hendaknya tidak  dikucilkan,” ucapnya.

Justeru semua pihak harus bersama-sama bergotong royong, menyemangati serta  membantu memenuhi keperluan selama masa karantina dan penyembuhannya.

Ikhtiar untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 terus dilakukan Pemerintah Provinsi NTB  bersama pemerintah kabupaten/kota dan seluruh elemen masyarakat.

“Di antaranya dengan mengefektifkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berbasis Lingkungan atau Dusun (PSBL dan PSBD),” katanya.

Hingga Sabtu (9/5) jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Nusa Tenggara Barat sudah mencapai 330 orang.

“Dari 330 orang tersebut, 93 orang di antaranya sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 231 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” pungkas Lalu Gita. (MRC-01)

Baznas Lotim Tetapkan 5 Klaster Penerima Bantuan ZIS

MATARAMRADIO.COM, Selong -Baznas Kabupaten Lombok Timur mendapatkan surat edaran Baznas Pusat nomor 1 tahun 2020 tentang penyaluran Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) untuk mendukung penanganan dampak sosial covid-19. Demikian diungkap Wakil Ketua Baznas Lotim HM Nazri, di ruang kerjanya.

Dalam penyaluran Zakat Infak dan Sedekah (ZIS) ini, Baznas Lotim menyasar 5 klaster penerima bantuan. Di antaranya , Klaster tenaga pendidikan dan dakwah (guru honor, guru ngaji, marbot dan sejenis), klaster UKM (pedagang kecil, pedagang keliling dan sejenis), Klaster grup informal (yayasan, kelompok sosial), Klaster buruh informal (tukang parkir, ojek dan sejenisnya) serta klaster korban PHK.

HM Nazri, Wakil Ketua Baznas Lombok Timur l Foto: Lalu Bambang

Menurut Nazri, bentuk santunan yang diberikan, pihaknya memberikan paket sembako dan uang tunai. Bukan berarti satu penerima mendapat bantuan ganda (sembako dan uang) akan tetapi yang dimaksud, melihat realita langsung di lapangan apakah penerima mendapatkan sembako atau uang tunai.

Diungkapkannya, Baznas Lotim menetapkan calon penerima bantuan tidak semata berdasarkan data semata, namun juga berdasarkan realita yakni besaran dan jenis bantuan ditentukan berdasarkan kondisi nyata penerima.

Untuk mengetahui kondisi nyata penerima bantuan, pihak Baznas Lotim membentuk tim dan memantau kawasan penyaluran langsung di lapangan. Sehingga katanya, besaran bantuan yang diberikan kepada penerima bervariasi sesuai kondisi kehidupan yang bersangkutan berdasarkan azas berkeadilan.

Nazri sendiri mengaku mendapat kawasan penyaluran, yaitu Kecamatan Jerowaru, Sakra Barat dan Kecamatan Selong. (MRC-05)

Bupati Serahkan Ribuan Paket Sembako Bagi Warga Lotim Terdampak Covid 19

MATARAMRADIO.COM, Selong – Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy mendistribusian Perdana Paket Pengadaan Pangan dan Kebutuhan Pokok untuk Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 di Kabupaten Lombok Timur.

Pendistribusian paket tersebut dimulai dari Desa Danger, Kecamatan Masbagik dan dilanjutkan ke 21 Kecamatan se-Kabupaten Lombok Timur. Acara berlangsung di halaman Kantor Desa Dangar, Kecamatan Masbagik, Jumat (8/5).

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPRD, Dandim 1615/ Lombok Timur, Kapolres Lombok Timur, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Camat Masbagik Kepala Desa dan warga yang menerima bantuan.

Bupati dalam sambutannya menyampaikan, untuk paket Jaring Pengaman Sosial dalam bentuk sembako datang dari berbagai sumber, diantaranya dari BPNT, PKH, Paket NTB Gemilang dari Provinsi NTB, Dana Desa, serta Dana Kelurahan sebagai sumber paket yang didistribusikan kepada masayarakat. Sementara menggenapi jumlah paket untuk masyarakat, Pemda Kabupaten Lombok Timur menyediakan paket bagi 70.987  kartu keluarga( KK). “Saya memastikan seluruh masyarakat akan mendapatkan bantuan paket sembako,Jangan khawatir tidak dapat jatah, semua akan dapat,” ungkapnya.

Namun demikian, kata bupati, anggota TNI, Polri, DPRD, dan para pejabat serta ASN dipastikan tidak akan mendapatkan paket ini. Dari 4.039 KK yang ada di Desa Danger sebagai tempat distribusi pertama, 1.281 KK akan mendapat paket dari Pemerintah Kabupaten Lombok Timur selama tiga bulan, yaitu hingga Juni mendatang. Sementara lainnya akan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber yang telah disebutkan sebelumnya.

Bupati Lotim menghimbau agar masyarakat dapat mematuhi imbauan pemerintah menjalankan protokol pencegahan penularan covid-19 di daerah ini. Dengan demikian pandemi covid-19 dapat segera berakhir supaya bisa  beraktivitas seperti biasa. (MRC-05)

Alhamdulillah, Pasien Sembuh Covid 19 di NTB Bertambah Jadi 88 Orang

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Tidak seperti hari sebelumnya, penambahan pasien positif Covid 19 di Nusa Tenggara Barat hanya tercatat satu orang hingga Jumat malam (8/5). Justru, pasien sembuh terus bertambah 7 orang sehingga total seluruhnya menjadi 88 pasien sembuh dari Covid 19.

Menurut HL Gita Ariadi, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid19 NTB, dengan penambahan 1 orang positif Covid 19, maka jumlah pasien positif 19 menjadi 313 orang.”Pada hari ini, telah diperiksa di Laboratorium RSUD Provinsi NTB sebanyak 71 sampel dengan hasil 70 sampel negatif dan 1 sampel kasus baru positif Covid-19,”jelasnya dalam keterangan pers, Jumat (8/5).

Adapun pasien yang dinyatakan positif Covid 19 tersebut, katanya, yakni  pasien nomor 313, IGEA, laki-laki, usia 19 tahun, penduduk Kelurahan Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram. Pasien tidak pernah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit Covid-19. Riwayat kontak erat dengan pasien Covid-19  nomor 290. Saat ini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Provinsi NTB dengan kondisi baik.

Disebutkan Gita, 7 orang yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 setelah pemeriksaan laboratorium swab dua kali dan keduanya negatif adalah :

1. Pasien nomor 20, MZ, laki-laki, usia 40 tahun, penduduk Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram

2. Pasien nomor 92, HK, perempuan, usia 46 tahun, penduduk Kelurahan Kekalik, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.

3. Pasien nomor 116, S, laki-laki, usia 61 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

4. Pasien nomor 120, M, laki-laki, usia 25 tahun, penduduk Desa Perampuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat.

5. Pasien nomor 196, HH, perempuan, usia 19 tahun, penduduk Desa Moyot, Kecamatan Sakra, Kabupaten Lombok Timur.

6. Pasien nomor 198, RS, laki-laki, usia 31 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

7. Pasien nomor 199, M, perempuan, usia 32 tahun, penduduk Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.

“Dengan adanya tambahan 1 kasus baru terkonfirmasi positif, 7 tambahan sembuh, dan tidak ada kematian baru, maka jumlah pasien positif Covid-19 di Provinsi NTB sampai hari ini sebanyak 313 orang, dengan rincian 88 orang sudah sembuh, 6 meninggal dunia, serta 219 orang masih positif dan dalam keadaan baik,” kata HL Gita Ariadi yang juga Sekda NTB. (MRC-01)

Pramuka Agar Jadi Penggerak Utama Ketersediaan Pangan di Musim Korona

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB bekerjasama dengan Kwartir Daerah NTB Gerakan Pramuka mengadakan Gelar Pangan Murah dan Launching Lumbung Pangan Tunas Sasambo yang berlangsung di Bumi Perkemahan Jakamandala, Jumat (08/05).

Gubernur NTB, Dr.Zulkieflimansyah yang hadir pada kegiatan tersebut menyatakan bahwa salah satu tantangan kedepan NTB adalah permasalahan pangan dan karenanya ia menyambut baik kolaborasi pemda dengan gerakan pramuka sebagai solusi pangan NTB. “Menjadi suatu kebanggaan apabila gerakan pramuka dapat bermetamorfosis sebagai penggerak utama ketersediaan pangan ditingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi, maka dapat dilihat suatu perubahan yang luar biasa” ungkapnya.  

Selain itu, Dr. Zul juga berharap agar Gerakan Pramuka dapat menjadi garda terdepan dalam peningkatan kapasitas penanaman pangan di NTB, terus menjalankan dan memaksimalkan kegiatan penanaman tanaman pangan di pekarangan dan menjadikan berbagai desa sebagai tempat wisata.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Drs. H. Fathul Ghani, M.Si., mengungkapkan bahwa kegiatan hari ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau bersama dengan UKM dan KRPL binaan Dinas Ketahanan Pangan NTB. “Dalam situasi Covid-19, kami dari Dinas Ketahanan Pangan NTB dan Kwartil Daerah Gerakan Pramuka NTB bertekad untuk menyukseskan dan menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat,” tuturnya. 

Mantan Karo Umum Setda Provinsi NTB ini juga menjelaskan bahwa basis pendekatan ketahanan pangan adalah keluarga, sehingga pemanfaatan lahan pekarangan menjadi strategi utama. Tetapi  dengan adanya kerjasama dengan pramuka, maka pemanfaatan perkarangan dapat terus dikembangkan menjadi misalnya pemanfaatan lahan tempat ibadah, lahan perkantoran, lahan kantor organisasi dll. 

Jumlah KRPL binaan Dinas Ketahanan Pangan NTB sebanyak 285 dan sudah tersebar di NTB.”KRPL ini melakukan pembibitan dan akan disalurkan ke kelompok masing – masing dimana setiap kelompok terdiri dari 25 sampai 30 kepala keluarga. Yang tidak tertampung dalam KRPL akan diintervensi melalui gerakan pramuka, akan diupayakan lokasi pembibitan untuk menutup celah masyarakat yang tidak tertampung di KRPL” tuturnya.

Kegiatan Gelar Pangan Murah hanya berlangsung satu hari dan akan dilanjutkan secara online, sementara untuk kegiatan Lumbung Pangan Tunas Sasambo akan terus beroperasi. (MRC-007)

Asrama Haji NTB Disulap Jadi Rumah Sakit Darurat Covid19

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., bersama Wakil Gubernur NTB, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., meresmikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama haji Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, Jumat (8/5/2020).

Gubernur mengungkapkan, bahwa hadirnya Rumah Sakit Darurat ini difokuskan pada pasien corona yang memiliki gejala sedang dan ringan. Namun, untuk pasien yang positif corona yang relatif berat tetap dirawat di rumah sakit rujukan yang memiliki standar nasional. “Mudah-mudahan hadirnya rumah sakit ini lebih banyak yang bisa disembuhkan,” harap Gubernur saat meresmikan RS Darurat ini.

RS Darurat ini akan melayani pasien dengan kriteria OTG dan ODP dengan hasil swab positif, PDP ringan yang terkonfirmasi positif serta pasien positif Covid-19 yang berusia 15 sampai dengan 60 tahun tanpa gejala kormobid. Sedangkan pasien dengan gejalan sedang ke berat tetap dirujuk ke RS Rujukan yang ada di seluruh wilayah NTB, baik first line maupun second line. Sehingga dengan beroperasinya RS Darurat ini diharapkan pelayanan kesehatan di rumah sakit-rumah sakit lainnya dapat kembali berjalan optimal. 

Kapasitas RS Darurat ini terdiri dari 82 kamar dan 164 tempat tidur. Sementara untuk SDM tenaga kesehatan sementara semua di back-up dari RSUP NTB.

Selain itu, Gubernur yang akrab disapa Dr.Zul ini mendorong tenaga kesehatan untuk membuat sebuah buku panduan yang simple terkait bagaimana tips merawat hingga dapat menyembuhkan pasien corona. Jika ini mampu dilakukan, maka akan menjadi acuan oleh seluruh rumah sakit nasional maupun internasional. Dr. Zul juga memberikan apresiasi kepada seluruh tenaga medis yang telah berjuang merawat dan menyembuhkan pasien Covid-19.”Atas nama pemerintah, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada tenaga medis yang setia setiap saat berada dibaris terdepan merawat dan menyembuhkan pasien Covid-19,” ucapnya.

Melihat peluang industrialiasi dibidang kesehatan, Dr. Zul meyakinkan dan memotivasi seluruh yang hadir terkait peluang menciptakan alat-alat kesehatan sendiri, seperti masker dengan standar kesehatan, seragam kesehatan serta perlengkapan dan alat kesehatan lainnya.

Senada dengan itu, Wakil Gubernur NTB mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada kerja dan dedikasi tim kesehatan NTB untuk melawan Covid-19. Karena jasa tenaga medis semua penanganan Covid-19 di NTB berjalan dengan baik. 

“Covid-19 telah membuka pintu amalan kita untuk memberi sumbangsih yang seluas-luasnya bagi masyarakat NTB,” ujar Ummi Rohmi sapaannya.

Melihat pengorbanan itu, Ummi Rohmi berharap semoga tidak ada satupun tenaga kesehatan yang terinfeksi virus corona. Karena itu, SOP penanganan Covid-19 harus benar-benar diperhatikan oleh tim kesehatan. Dengan begitu, tenaga medis, pemerintah dan masyarakat dapat berjuang bersama melawan Covid-19. 

“Dengan kebersamaan, kita mampu melawan penyebaran virus corona di NTB,” tutupnya. (MRC-007)

Tertular Korona, Rapper Inggris Ty Meninggal Dunia

MATARAMRADIO.COM – Kabar duka datang dari industi musik dunia. Rapper kondang Inggris keturunan Nigeria,Ty, telah meninggal dunia karena tertular virus korona, Kamis (7/5).

Kepergian Rapper Inggris Ty, yang dinominasikan untuk hadiah musik bergengsi Mercury, diumumkan secara resmi melalui situs penggalangan dana untuk korban virus korona yang digagas sang rapper dan teman-temannya sesama musisi.

Ucapan belasungkawa datang dari sejumlah musisi termasuk teman dekat almarhum yang punya nama asli Ben Chijioke ini. “Istirahat saudaraku. Kamu melakukan yang baik,” tulis Roots Manuva, yang berkolaborasi dengan rapper, pada akun tweeternya.

Ungkapan senada disampaikan DJ Gilles Peterson melalui akun tweeternya.”Ty adalah bagian besar dalam pengembangan hip hop dan kata yang diucapkan di negara ini. Suara orisinal tanpa omong kosong, selalu tajam, selalu jenaka. Generasi rapper masa kini berutang banyak padanya – pembuka gerbang sejati. RIP,” tweetnya.

Ty merilis album debutnya Awkward pada tahun 2001, yang pertama dari lima. Selanjutnya, Upward, dinominasikan untuk Merkurius pada tahun 2004 bersama Amy Winehouse.

Penyelenggara halaman penggalangan dana Diane Laidlaw mengatakan Ty dirawat di rumah sakit dengan komplikasi terkait dengan COVID-19, dan sempat mengalami koma yang diinduksi secara medis.

Dia terbangun dan tampaknya menjadi lebih baik tetapi minggu lalu tertular radang paru-paru di rumah sakit, dan meninggal pada 7 Mei dalam usia 47 tahun. “Keluarga  mengucapkan terima kasih banyak kepada semua orang yang telah mendukung  dan menyatakan keprihatinan mereka sejak dia dirawat di rumah sakit,” tulis Laidlaw. (MRC-01/AFP)

Dipertanyakan, Kualitas Pilkada Serentak Pasca Perppu

MATARAMRADIO.COM,Mataram – Pemerintah akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu sebagai landasan hukum  Penyelenggara Pemilu melaksanakan tugasnya pasca penundaan Pilkada serentak 2020 sebagai akibat pandemi  Korona.

Namun terbitnya Perppu tersebut masih mengundang sejumlah tanda tanya bahkan mengundang reaksi beragam dari masyarakat. Mantan Ketua KPU NTB, Aksar Anshori Faishal pun ikut angkat bicara.

Aksar menyatakan, dengan terbitnya Perppu Nomor 2 Tahun 2020, kini tahapan Pemilihan Tahun 2020 di 270 daerah menggantungkan pada desain jadwal, tahapan dan Program Pemilihan 2020 oleh Komisi Pemilihan Umum.  “Ada beberapa pertanyaan penting untuk dijawab ,”tulis Aksar dalam status facebooknya.

Aksar mengulas beberapa pertanyaan penting tersebut, diantaranya, bila melihat data nasional Covid19 per provinsi, bagaimana kira-kira KPU membacanya dengan tahapan Pilkada Desember 2020. Kemudian, terkait dengan tahapan-tahapan  awal seperti pengaktifan kembali PPK dan PPS. Mulainya bayar honor, rekrutmen PPDP, pemutakhiran daftar pemilih, verifikasi bapaslon perseorangan hingga pencalonan jalur parpol dan perseorangan.”Tahapan yang didesain mesti dianalisis betul, berbeda dengan situasi normal. Untuk 10 besar provinsi dengan angka Covid 19 yang tinggi bagaimana dibanding provinsi berikutnya,”tanya Aksar.

Selanjutnya, kata Aksar, bagaimana mengukur kualitas tahapan bila Pemilihan dilaksanakan Desember 2020.  Dia juga mempertanyakan bagaimana Peraturan KPU akan dibuat mengakomodir beberapa tahapan menyesuaikan standar protokol Covid 19.”Terutama untuk tahapan-tahapan awal tadi,”tegas Aksar.

Namun demikian, Aksar menyatakan optimis dan memberi semangat kepada Penyelenggara Pemilu di daerah ini demi suksesnya Pelaksanaan Pilkada serentak yang menurut rencana akan digelar awal Desember 2020 mendatang.”Kita semua harus semangat dan optimis, wabah pasti berlalu dan tindakan yang paling tepat membuat semuanya akan teratasi lebih cepat,”pungkasnya. (MRC-01)

Pemerintah Masih Fokus Tangani Covid19 dan Dampaknya

MATARAMRADIO.COM, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Pemerintah berfokus kepada tiga hal untuk menangani Covid-19 beserta dampaknya.

Adapun tiga bidang yang dimaksud yakni aspek kesehatan dan keselamatan masyarakat, pemberian social safety net kepada masyakat terdampak Covid-19, serta menjaga keberlangsungan dunia usaha. “Yang pertama masalah kesehatan masyarakat dan keselamatannya. Kita akan melihat terus dari anggaran yang dialokasikan, berapa (anggaran yang) sudah dilakukan dari sisi percepatan penggunaannya dalam menjaga kesehatan masyarakat,” kata Menkeu dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI, OJK dan LPS secara virtual pada Rabu kemarin.

Selanjutnya, Menkeu menyebut bahwa fokus Pemerintah yang kedua yaitu social safety net dengan pemberian Bantuan Sosial (bansos) oleh Pemerintah kepada masyarakat secara meluas. Bansos ini, lanjut Menkeu, diharapkan mampu meng-cover masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya setidaknya hingga 3 bulan, atau bisa sampai 6 hingga 9 bulan. Ia berharap pemberian bansos ini akan cukup memberikan bantalan sosial. “Saya sebutkan bantalan sosial karena ini tidak berarti men-subtitusi angka konsumsi yang nilainya bisa mencapai Rp5.000 triliun terutama di Jawa dan Jabodetabek. Namun itu tentu bisa mengurangi terutama mereka yang mengalami dampak dalam PHK dan kehilangan pekerjaan,” tambah Menkeu. Untuk yang ketiga, Menkeu menyebutkan bahwa fokus Pemerintah di masa pandemi ini adalah dalam menjaga keberlangsungan dunia usaha. Pada masa seperti sekarang ini, Menkeu sampaikan tidak dipungkiri bahwa dunia usaha menerima pukulan yang sangat berat karena penurunan permintaan sebagai imbas adanya pembatasan sosial berskala besar. Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menyebutkan salah satunya adalah pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “UMKM mungkin sudah kita cover dengan policy kemarin pembebasan dari cicilan utang dan memberikan subsidi bunga dan sekarang fokus pemerintah adalah kebutuhan modal kerja,” terang Menkeu.

Sampai hari ini, Menkeu sampaikan bahwa Pemerintah masih dalam proses mengkaji seberapa besar kebutuhan modal kerja bagi UMKM. “Modal kerja tersebut disebutnya dibutuhkan di dalam rangka untuk menyambung hidup dan bertahan bagi UMKM,” ujarnya. Lebih lanjut, Menkeu memberikan perhatian bahwa UMKM memang tidak membayar cicilan karena sudah mendapatkan insentif sebelumnya. “Namun mereka tidak bisa memiliki kemampuan untuk bertahan di tengah situasi pandemi yang masih terus berlangsung,” jelas Menkeu. (MRC-01/Setkab)

NEWS Update
BERITA TERKINI

Trending ISSUE
YANG LAGI VIRAL

ELECTION NEWS
KABAR PEMILUKADA 2024

CRIME NEWS
JEJAK KASUS KRIMINAL

ARUNA NEWSREVIEW
Let' have Holiday in Lombok Island!

OBITUARI
BERITA DUKA

Pokok & Tokoh

BOLLYHITSStar
Gemerlap Bintang Bollywood

SCIENCE & TECHNO
JENDELA ILMU PENGETAHUAN

SOCIAL POLITICNEWS
Berita Sosial Politik Terkini

MileniaNEWS

Tempo Doeloe
JANGAN LUPAKAN SEJARAH

FAKTA UNIK
BELIEVE IT OR NOT

INFOTAINMENT update
INFORMATIF & MENGHIBURATIF

EDITORCORNER
BERITA DIBALIK CERITA

OPINIONKOLOM
ASPIRASI & INSPIRASI

INTERVIEW
WAWANCARA EKSKLUSIF

Netizen STORY
WARGANET PUNYA CERITA

ENTEBENEWS
DINAMIKA BUMI GORA

Today in History

WORLD NEWS

SPORT NEWS

LIFEStyle
Gaya Hidup

MUSIC CORNER
ZONA MUSIK TERKINI

Tips & Trick
Kiat Praktis & Serbaguna

MovieZone
Referensi Film Terbaru

Weekend Editorial
TAJUK AKHIR PEKAN