MATARAMRADIO.COM – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BB POM) Mataram ternyata punya tanggungjawab yang tidak ringan untuk memastikan aman, layak atau tidak layak konsumsi ribuan paket makan bergizi gratis yang dibagikan kepada para penerima program di Kota Mataram yang telah diluncurkan sejak Senin, 13 Januari 2025 lalu.
Kepala BB POM Mataram Yosef Dwi Irwan Prakasa mengungkapkan, untuk pengawalan Keamanan Makan Bergizi Gratis pihaknya melakukan beberapa intervensi.
Pertama, melakukan Kitchen Inspection untuk memastikan Pemenuhan Standar Dapur Produksi sesuai ketentuan.
“Untuk kitchen inspection sdh kami lakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Mataram terhadap 2 dapur produksi mitra Badan Gizi Nasional di Sekarbela dan Selaparang,”jelasnya kepada MATARAMRADIO.COM, Selasa (14/1).
Selanjutnya, BB POM Mataram, jelas Yosef, juga melakukan pelatihan bagi penjamah pangan di dapur produksi agar memiliki pemahaman tentang pentingnya Keamanan Pangan.
Ia menambahkan, sampling dan pengujian, sampling terhadap makanan MBG dilakukan secara acak dan dilakukan uji secara organoleptik untuk mengamati warna, rasa dan bau makanan.
Pihaknya juga melakukan uji cepat utk parameter bahan berbahaya seperti Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Metanyl Yellow) dan uji mikrobiologi di laboratorium BBPOM Mataram karena untuk uji mikrobiologi membutuhkan inkubasi untuk mikroba.
“Jadi kami mengambil 2 sampel, 1 sampel utk uji organoleptis dan uji cepat bahan berbahaya (Formalin, Boraks, Rhodamin B dan Metanyl Yellow). Uji organoleptis melalui pengamatan visual untuk deteksi adanya penyimpangan warna, rasa atau bau dari makanan tersebut. 1 sampel lagi yang kita bawa ke kantor BBPOM di Mataram untuk uji mikrobiologi,”paparnya.
Dissebutkan Yosef, dalam sekali turun melakukan inspeksi dapur penyedia paket makan bergizi gratis, BP POM Mataram menurunkan 2 Inspektur Pangan yang kompeten dan terlatih. Sedangkan untuk uji organoleptik dan uji cepat, pihaknya menurunkan 1 tim untuk melakukan pengawalan di titik lokasi terjauh, namun setiap hari lokasinya berbeda-beda.
Yosef menyebutkan, pihaknya mengakui tidak bisa mengambil sampel dalam jumlah banyak karena khawatir akan mengakibatkan ada siswa yang tidak kebagian paket MBG.
Sebagaimana diketahui Untuk wilayah Kota Mataram sendiri kick off MBG menyasar sebanyak 3072 siswa, dengan rincian: SDN 3 Mataram 209 paket, SDN 29 Mataram 231 paket, MTSN 2 Mataram 838 paket, SMPN 8 Mataram 828 paket dan SMKN 1 Mataram 966 paket. (editorMRC)