MATARAMRADIO.COM – Mahasiswa dari Program Studi Farmasi Universitas Mataram (Unram) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Dusun Gerupuk, Lombok Tengah, untuk mensosialisasikan pemanfaatan Sargassum sp, sejenis rumput laut coklat, sebagai bahan alami pembuatan tabir surya.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat kekayaan hayati lokal dan memberikan alternatif perlindungan kulit dari paparan sinar ultraviolet (UV).
Para mahasiswa yang mengikuti kegiatan Pengabdian masyarakat sebanyak lima orang antara lain Weny Syafitri Utari,Nisrina Huurul Ain, Diyani Aulia Rahmah, Hilma Putri Nulandari dan Pisqiantin Aenan Salsabila di bawah binaan dosen pembimbing Apt. Eskarani Tri Pratiwi, S.Farm. M.S.Farm
Sebagaimana diketahui, Sargassum sp, yang kerap kali dianggap sebagai limbah laut, ternyata memiliki potensi besar. Tim mahasiswa farmasi menjelaskan bahwa rumput laut ini mengandung senyawa bioaktif yang efektif melindungi kulit dari sinar UV, menjaga kelembapan, dan meningkatkan kesehatan kulit. Dengan pengetahuan ini, masyarakat Dusun Gerupuk diajak untuk mulai memanfaatkan Sargassum sp, tidak hanya sebagai solusi alami perawatan kulit, tetapi juga sebagai produk bernilai ekonomis.
Inisiasi dengan Edukasi
Kegiatan yang dilaksanakan pada 15 Desember 2024 ini dibuka dengan sesi edukasi interaktif. Mahasiswa memaparkan pentingnya melindungi kulit dari bahaya sinar matahari, khususnya bagi masyarakat pesisir yang sering beraktivitas di bawah terik matahari.
“Pemanfaatan Sargassum sp sebagai bahan tabir surya ramah lingkungan merupakan langkah inovatif yang tidak hanya menjaga kesehatan kulit tetapi juga memberdayakan sumber daya lokal yang melimpah,” ujar salah satu mahasiswa pemateri.
Para peserta juga diajak memahami cara pengolahan sederhana Sargassum sp menjadi produk siap pakai. Edukasi ini diharapkan mampu mendorong masyarakat mengembangkan rumput laut coklat menjadi produk kecantikan lokal yang potensial untuk pasar.
Respon Positif Masyarakat
Antusiasme masyarakat Dusun Gerupuk terlihat selama acara berlangsung. Ketua RT setempat mengungkapkan rasa syukurnya atas pengetahuan baru yang disampaikan.
“Rumput laut coklat di sini sering kali hanya dibiarkan begitu saja. Dengan informasi yang dibawa adik-adik mahasiswa ini, kami jadi tahu potensi manfaatnya untuk kesehatan dan peluang ekonominya,” ujarnya.
Beberapa warga bahkan mengutarakan niat untuk mulai mencoba mengolah Sargassum sp, baik untuk digunakan sendiri maupun dikembangkan menjadi produk bernilai jual.
Langkah Nyata untuk Kesejahteraan Berbasis Lingkungan
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Studi Independen Mahasiswa Farmasi Unram yang berfokus pada pengembangan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan. Kegiatan seperti ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga membangun kesadaran tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan.
“Dengan memanfaatkan Sargassum sp, masyarakat tidak hanya mendapat manfaat kesehatan, tetapi juga dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan,” jelas salah satu anggota tim.
Tim mahasiswa berharap kegiatan ini menjadi awal dari lebih banyak inovasi lokal berbasis kekayaan hayati Lombok. Sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah diharapkan mampu menciptakan peluang ekonomi baru, sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan.
Keberlanjutan untuk Masa Depan
Melalui pengabdian masyarakat seperti ini, mahasiswa Farmasi Unram berkomitmen untuk terus mendorong inovasi dan kesadaran berbasis lingkungan. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk memanfaatkan sumber daya lokal dengan cara yang berkelanjutan.
“Semoga sosialisasi seperti ini bisa dilakukan secara rutin dan menjangkau lebih banyak komunitas,” harap seorang peserta kegiatan.
Dengan edukasi yang berkesinambungan dan pengembangan produk berbasis Sargassum sp, Lombok Tengah berpeluang menjadi pusat inovasi lokal dalam bidang kecantikan dan kesehatan berbasis bahan alami. ***