MATARAMRADIO.COM- Abrasi yang terjadi di Kampung Bugis Ampenan Kota Mataram menarik perhatian berbagai pihak.
Setelah pemerintah Kota Mataram, BWS dan instansi terkait pada Jumat 31 Januari 2025 membuat GEO Bag sebagai upaya menanggulangi abrasi, kini anggota DPR RI dapil NTB Abdul Hadi melakukan peninjauan ke lokasi abrasi pada Minggu , 2 Februari 2025.
“Melihat kondisi yang ada, tidak ada cara lain, abrasi harus ditanganii dengan pembuatan tanggul sementara dan permanen,” katanya.



Menurutnya, untuk membuat tanggul pemecah gelombang di tiga titik yakni Gatep, Mapak dan Bintaro, Pemerintah akota Mataram sudah mengajukan anggaran ke Pemerintah pusat sebesar 260 Milyar.
“Kita akan terus berjuang untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar-besar meski ada kebijakan efiensi anggaran termasuk di Kementerian PU,” katanya.
Dengan melihat kondisi yang ada di lapangan, jelas Abdul Hadi ia yakin bisa membawa banyak anggaran untuk pembuatan tanggul pemecah gelombang.
“Ini belum termasuk anggaran untuk perbuatan tanggul di Senggigi. Kita optimis bisa membawa anggaran banyak ke NTB,” katanya.
Sementara Warga Kampung Bugis,Abdul Qodir berharap pembuatan tanggul pemecah gelombang bisa secepatnya dilakukan karena gelombang laut akan lebih tinggi pada bulan mendatang.
“Ini masih kecil. Akan ada gelombang yang lebih besar kedepan,” katanya***







