Kasus Anak Kian Marak

MATARAMRADIO.COM, Mataram – Kepala Dinas DP3AP2KB Ir. Husnanidiaty Nurdin, M.M menjelaskan, selama pandemi covid 19 berbagai kasus terjadi pada anak-anak diantaranya terdampak positif Covid – 19, kasus perkawinan diusia anak dan kasus kekerasan terhadap anak.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB sebanyak 549 atau 17,4% kasus positif Covid – 19 pada anak di Provinsi NTB. Maraknya perkawinan usia anak sebanyak 608 kasus di Prov. NTB berdasarkan data pengajuan Dispensasi Pernikahan yang bersumber dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) dan data dari aplikasi SIMFONI sebanyak 141 kasus kekerasan anak sampai dengan bulan September 2020. “Dampak Pandemi besar sekali pada anak, sehingga perlu diadakan diskusi untuk mencari jalan keluar” jelasnya saat evaluasi dampak pandemic Covid – 19 pada anak y di kantor DP3AP2KB Prov NTB, Kamis (24/9).
Menurut Eni, jumlah kasus perkawinan anak semakin mengkhawatirkan dan yang menjadi masalah utama yaitu salahnya pola asuh ditengah keluarga. “Pola asuh yang kita harapkan dari orang tua belum didapatkan. Tidak adanya kehangatan dikeluarga juga menjadi masalah” jelasnya.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram Joko Jumadi melihat kondisi anak bersama dengan orang tua ditengah pandemi semakin senggang, dikarenakan tingkat aktivitas anak terhadap gadget lebih tinggi. “Seharusnya di tengah Pandemi kelekatan anak dan orang tua semakin intens, tetapi dilapangan banyak orang tua yang mengeluh dengan anaknya dikarenakan kebanyakan anak – anak bermain game” tuturnya.
Dr. Rusnawi faisal, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Daerah Provinsi NTB menjelaskan efek dari pernikahan anak bagi kesehatan begitu banyak, bagi perempuan sebagian besar terkena penyakit kanker rahim dan bagi laki – laki terkena penyakit kanker prostat.
“Sebagaian besar yang penderita penyakit kanker rahim jika ditelusuri ternyata menikah diusia muda, sedangkan bagi laki – laki dipaksa untuk mengeluarkan sperma dan semen diusia muda itu tidak baik” jelasnya.(sherli/fjr/Diskominfotikntb/MRC)

BACA JUGA:  BKSAP DPR RI Siap Jembatani Diplomasi Pendidikan dan Budaya di NTB