Kapal Mewah Van Der Wijk

Sebuah kapal uap untuk penumpang dan kargo berbobot 2633 ton yang berkecepatan 13 knot.

Kapal mewah berkapasitas 1116 penumpang yang terdiri dari tiga kelas ini memiliki panjang 320 dan lebar 44 kaki.

Armada ini mengabadikan nama Jonkheer Carel Herman Aart van der Wijck. Ia menjadi Gubernur-Jenderal Hindia Belanda selama enam tahun, sejak 17 Oktober 1893 sampai 3 Oktober 1899.

BACA JUGA:  Roemah Toea di Kopang Pedalaman

Sosok ini populer lantaran di masa pemerintahannya berlangsung operasi pengendalian Lombok. Operasi yang memicu perang Lombok 1894 yang menewaskan Jenderal Van Ham.

Kapal ini menjadi latar belakang inspirasi Hamka menulis roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk.

Alkisah, di kapal inilah tokoh cerita Hayati, pujaan hati Zainuddin, menemui ajalnya.

Setelah 15 tahun beroperasi, riwayat kapal ini berakhir.

BACA JUGA:  "Highlander" Penyingkap Tabir Nusantara 1300 Tahun Silam

“Sesaat setelah berangkat dari Surabaya membawa penumpang dan barang umum menuju Semarang, tiba-tiba Van Der Wijck terbalik, tenggelam dan hilang pada malam hari tanggal 20 Oktober 1936 kurang lebih 22 mil di luar Westgat, dekat Tandjong Pakis. Segera setelah itu, operasi penyelamatan skala besar diluncurkan.

Tujuh kapal terbang Dornier milik Dinas Penerbangan Angkatan Laut berhasil mencapai Van der Wijck yang terbalik dari Surabaya, disusul kapal perusak Hr Ms Banckert, beberapa kapal penyapu ranjau, kapal tunda De Jongh, kapal uap Pemerintah Hr Ms Richel, dan KPM Nyata,” catat laman marhisdata.nl.

BACA JUGA:  110 Tahun Pariwisata Lombok

Sebanyak 58 penumpang tewas. Bangkai kapal karam di kedalaman 45 meter.

Anehnya, bencana terjadi di malam dalam cuaca yang baik dan tenang.

“Penyebabnya mungkin karena kesalahan pemompaan air ke dalam tangki pemberat oleh insinyur bawahan Indo-Eropa,” kata marhisdata.nl. ***