Praktisi Mengajar di Universitas Mataram: Kolaborasi Akademik dan Industri untuk Masa Depan

Program Praktisi Mengajar (PM) adalah bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang menghubungkan mahasiswa Indonesia dengan praktisi yang kompeten melalui mata kuliah kolaborasi bersama akademisi agar lulusan dapat memperoleh ilmu dan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan dan tantangan di dunia kerja.

Sejak PM Angkatan I sampai V, program ini telah mencatatkan berbagai pencapaian luar biasa. Koordinator Praktisi Mengajar Universitas Mataram, Dr. Ernin Hidayati menjelaskan bahwa Universitas Mataram telah mengkolaborasikan 93 Rancangan Kelas Kolaborasi (RKK), melibatkan 93 praktisi dari berbagai bidang. Program ini melibatkan lebih dari 200 dosen kelas dan menyentuh sekitar 4.700 mahasiswa dari beragam program studi. Kualitas pembelajaran dimonitoring dan dievaluasi secara ketat melalui monev internal berjenjang dengan melibatkan LPMPP (Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pendidikan) dan Tim Praktisi Mengajar Unram.

“Melalui Praktisi Mengajar, mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori dari dosen, tetapi juga wawasan langsung dari para praktisi yang berpengalaman di dunia kerja. Ini adalah salah satu cara Unram mempersiapkan lulusan yang lebih kompetitif,” jelas Dr. Ernin.

Dr Ernin HIdayati: Koordinator Program Praktisi mengajar di Universitas Mataram

Mitra Strategis Unram dalam Praktisi Mengajar

Keberhasilan program ini tidak terlepas dari dukungan luas mitra-mitra strategis yang terlibat.

BACA JUGA:  Pemprop NTB Gandeng Jabar Bina UKM

Adapun mitra yang telah bekerja sama dengan Universitas Mataram dalam melaksanakan program Praktisi Mengajar antara lain Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), PT Indofood, RSJ Mataram, Lembaga Transform NTB, Balai TNGR, BAPPEDA NTB, BMKG Lombok Barat, PT Indra Karya, PT Karamat Hidro Mandiri, BPTP NTB, Wild Conservation Society, Balai Pengendalian Perubahan Iklim Jawa Bali Nusra, Mangrove Institute.

Kemitraan juga dibangun dengan Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI), PT Elo Karsa Utama, WWF Indonesia, Paruh Bengkok Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sebangau Kalimantan), PT Lombok Samudera Abadi, BPSPL Denpasar, Yayasan Konservasi Laut Indonesia, Yayasan Gili Matra Bersama, Yayasan Reef Check Indonesia, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah VII Makassar KLHK, Esri Indonesia, PT BPR NTB (Perseroda),

Selanjutnya PT Samuel Sekuritas Indonesia, Badan Pusat Statistik, Jakarta, RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang, Jawa Timur, RSJ Prof. Dr. Soerojo Magelang, PT Berlico Mulia Farma, Yogyakarta, PT Pabrik Pharmasi Zenith, Jawa Tengah, PT Rohto Laboratories Indonesia, Bandung, RS Universitas Airlangga, Surabaya, RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Makassar, RSUP Dr. Kariadi, Semarang, RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo, Migo Teknologi Indonesia, Bank Maybank Indonesia, Yayasan Konservasi Alam Nusantara, CDI Lombok, Balai Pemantapan Kawasan Hutan Dan Tata Lingkungan Wilayah VII Makassar, CFES, Bogor, BKSDA NTB, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, SMA Negeri 1 Mataram, SMA Negeri 3 Tumijajar Tulang Bawang, Bapeten Jakarta.

BACA JUGA:  Wagub : Tangani Masalah Anak Harus ke Akarnya

Kemudian ada juga BPMP Bali, PT PP (Persero), Tbk, Tk Al Huda Malang, SDN 6 Cakranegara Mataram, SD Swasta Maitreyawira Deli Serdang Sumatera Utara, SDN 23 Mataram, BPS Provinsi Bengkulu, Badan Informasi Geospasial, BPS Provinsi Jawa Tengah, Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan HAM NTB, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, PT Ice Pusat Studi (Icenergy Institute), Waskito Design Ampenan, Soci Mas, PT Agrofish Maju Bersama, PT FAC Sekuritas Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, SMAN 2 KISARAN, PT Greenfields Indonesia.

Kolaborasi Praktisi dan Akademisi: Inovasi Pembelajaran

Pada Angkatan V (PM5) yang berlangsung pada semester gasal 2024/2025, Unram berhasil menyelenggarakan 9 RKK dengan melibatkan 23 dosen kelas, 8 praktisi, dan 364 mahasiswa. Kolaborasi ini dilaksanakan dengan pendekatan inovatif, mencakup total 12 jam pembelajaran di setiap kelas. Dari sembilan kelas tersebut, delapan di antaranya dibiayai penuh, sementara satu kelas diselenggarakan secara probono.

“Kami sangat menghargai peran para praktisi yang tidak hanya membagikan pengalaman, tetapi juga memperbarui kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Sebanyak sembilan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berhasil diperbarui selama pelaksanaan PM5. Selain itu, Universitas Mataram berhasil membuat 9 Implementation Agreement (IA) antara program studi dan para praktisi,” tambah Dr. Ernin.

BACA JUGA:  Tim Jurnalistik Spendu Taklukkan CFD

Dampak Signifikan pada IKU Unram

Program Praktisi Mengajar memberikan dampak nyata terhadap peningkatan Indikator Kinerja Utama (IKU) Universitas Mataram. Hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan dunia kerja adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

BRIN menjadi mitra yang paling aktif dengan keterlibatan sebanyak 18 kali selama lima gelombang program. Kolaborasi ini memperkuat kompetensi mahasiswa dan dosen dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.

Komitmen Unram untuk Masa Depan Pendidikan

Rektor Universitas Mataram Prof. Ir. Bambang Hari Kusumo, M.Agr.St., Ph.D. menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan Praktisi Mengajar.

“Kami berkomitmen menjadikan program ini sebagai langkah berkelanjutan dalam mencetak generasi emas yang siap berkontribusi bagi bangsa. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra, mahasiswa kami tidak hanya mendapatkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman langsung dari dunia kerja. Selain program dari kementrian, Unram juga menyelenggarakan Program Praktisi Mengajar yang pendanaannya dikelola secara mandiri oleh Unram,” ungkapnya.

Dengan keberhasilan program ini, Universitas Mataram tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai perguruan tinggi yang siap menjawab tantangan global. ***