Menuju Puncak Swiss Open 2025: Perjuangan Fikri/Daniel dan Harapan Indonesia

Muhammad Shohibul Fikri dan Daniel Marthin, pasangan ganda putra yang kini menjadi tumpuan harapan Tanah Air, baru saja mengukir prestasi gemilang: melaju ke final Swiss Open 2025.

Kemenangan mereka atas pasangan kembar asal Taiwan, Fang-Chih Lee dan Fang-Jen Lee, di babak semifinal, bukan sekadar tiket ke partai puncak, tetapi juga simbol ketangguhan dan semangat juang yang membara.


Perjalanan Penuh Tantangan


Swiss Open 2025, turnamen BWF Super 300 yang berlangsung dari 18 hingga 23 Maret, menjadi panggung bagi para pebulu tangkis dunia untuk mengumpulkan poin kualifikasi menuju Kejuaraan Dunia 2025 di Paris.

Dengan total hadiah US$250.000, turnamen ini menarik perhatian para elit bulu tangkis global, termasuk Fikri/Daniel yang datang dengan misi besar: membawa pulang gelar juara untuk Indonesia.


Namun, perjalanan menuju final tidaklah mulus. Sejak babak awal, Fikri/Daniel harus menghadapi lawan-lawan tangguh.

Salah satu laga paling menegangkan terjadi di babak 16 besar, saat mereka berhadapan dengan pasangan China, Chen Bo Yang dan Xie Hao Nan. Pertandingan itu berlangsung selama 53 menit, dengan drama di gim ketiga yang membuat jantung berdegup kencang.

BACA JUGA:  Kalender Nasional 2022: IMI NTB Bersiap Gelar Lima Seri Kejurnas

Fikri/Daniel sempat kehilangan match point pertama di angka 20-14, tetapi dengan ketenangan dan fokus, mereka akhirnya menutup permainan dengan skor 21-15 setelah serangan keras Fikri tak mampu dibendung lawan.


Di semifinal, tantangan tak kalah berat menanti. Fang-Chih Lee dan Fang-Jen Lee, pasangan kembar asal Taiwan, dikenal dengan permainan cepat dan koordinasi yang apik.

Namun, Fikri/Daniel tampil solid. Mereka menang dalam dua gim langsung, 21-17 dan 26-24, meski harus melalui adu setting yang menegangkan di gim kedua.

“Saat adu setting, fokus dan semangat tidak mau kalahnya kami besarkan. Kami terus mencoba melakukan yang terbaik,” ungkap Daniel dalam wawancara pasca-pertandingan, seperti dikutip dari rilis PBSI.


Kesolidan dan Kepercayaan Diri


Fikri, yang dikenal dengan pukulan-pukulan akuratnya, mengungkapkan bahwa kunci kemenangan mereka adalah kesolidan dan kesabaran.

“Rekor pertemuan yang unggul cukup berpengaruh di lapangan, kami jadi lebih percaya diri. Kami bermain sabar, tidak terburu-buru,” katanya.

Pasangan ini memang memiliki catatan apik melawan Lee bersaudara, dan kepercayaan diri itu terlihat jelas di setiap rally yang mereka mainkan.
Di balik kemenangan ini, ada cerita tentang kerja keras dan persiapan matang.

BACA JUGA:  Logistik Peserta Tiba di Sumbawa, MXGP of Indonesia 2022 Siap Digelar

Fikri/Daniel bukanlah pasangan yang tiba-tiba muncul di panggung internasional. Mereka telah lama menjadi bagian dari skuad bulu tangkis Indonesia, yang dikenal sebagai salah satu kekuatan terbesar di dunia.

Indonesia, bersama China, adalah satu-satunya negara yang pernah memenangkan semua nomor bulu tangkis di Olimpiade, sebuah prestasi yang menunjukkan betapa dalamnya tradisi olahraga ini di Tanah Air.


Namun, di Swiss Open 2025, Fikri/Daniel menjadi tumpuan terakhir setelah dua wakil Indonesia lainnya tersingkir.

Ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahya Pratiwi dan tunggal putri Putri Kusuma Wardani harus mengakui keunggulan lawan mereka di babak sebelumnya. Kini, sorotan tertuju pada Fikri/Daniel, yang membawa beban harapan untuk mengakhiri turnamen dengan trofi juara.


Harapan di Partai Puncak


Setelah kemenangan di semifinal, Daniel tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya.

“Puji Tuhan bisa melewati babak semifinal ini, tidak mudah melawan mereka. Tapi kami tidak mau cepat puas, masih ada hari esok,” ujarnya dengan nada optimis.

Fikri menambahkan bahwa fokus mereka selanjutnya adalah pemulihan dan konsistensi. “Setelah ini kami mau recovery yang baik dulu dan besok harus lebih konsisten lagi,” katanya.


Final Swiss Open 2025, yang digelar pada Minggu (23/3/2025), menjadi momen krusial bagi Fikri/Daniel.

BACA JUGA:  Dorna Apresiasi Kinerja Panitia Sirkuit Mandalika

Bagi mereka, ini bukan hanya soal gelar, tetapi juga tentang kebanggaan membawa nama Indonesia di panggung dunia.

Di tengah persaingan sengit dengan para pebulu tangkis elit, seperti Christo Popov dari Prancis yang masih bertahan di nomor tunggal putra, Fikri/Daniel membawa semangat juang yang telah menjadi ciri khas atlet Indonesia.


Lebih dari Sekadar Kemenangan


Swiss Open 2025 bukan hanya tentang poin atau hadiah. Turnamen ini, yang kian mapan sebagai salah satu agenda rutin dalam kalender BWF World Tour, juga menjadi ajang pembuktian bagi para atlet muda.

Bagi Fikri/Daniel, keberhasilan melaju ke final adalah langkah penting dalam perjalanan karier mereka. Di usia yang masih muda, mereka telah menunjukkan potensi untuk menjadi salah satu pasangan ganda putra terbaik dunia.


Bagi masyarakat Indonesia, perjuangan Fikri/Daniel adalah cerminan semangat pantang menyerah. Di tengah berbagai tantangan, baik di dalam maupun di luar lapangan, mereka terus melangkah dengan keyakinan.

Kini, seluruh mata tertuju pada partai final. Akankah Fikri/Daniel mampu mengakhiri turnamen ini dengan senyuman kemenangan? Jawabannya akan terungkap di St. Jakobshalle, tempat di mana mimpi-mimpi bulu tangkis diukir. (editorMRC)