Dorna Apresiasi Kinerja Panitia Sirkuit Mandalika

MATARAMRADIO.COM, Lombok Tengah – Dorna Sports selaku promotor penyelenggaraan balap motor dunia MotoGP mengapresiasi kinerja panitia lokal pada hari pertama tes resmi pramusim MotoGP yang diadakan di Sirkuit Internasional Jalan Raya Pertamina Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jumat (11/2).

Apresiasi ini disampaikan langsung Race Director Mike Webb dan Managing Director Sporting Department Dorna, Carlos Ezpeleta kepada Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Priandhi Satria saat meninjau lintasan sebelum dimulainya tes hari kedua, Sabtu (12/2/2022).
Meskipun pada hari pertama itu muncul sedikit kendala. Namun kemudian itu semua dapat cepat diatasi. Keduanya menyatakan cukup puas dengan kondisi lintasan setelah dibersihkan dan menilai pihak MGPA cukup tanggap dalam menyelesaikan persoalan.
Pihak penyelenggara telah membersihkan lintasan pada Sabtu (12/2) pagi. Sehingga diharapkan kecepatan para pebalap pada hari kedua tes resmi pramusim ini akan lebih maksimal.
Mike Webb menyarankan agar MGPA melakukan pembersihan rutin setiap dua minggu menggunakan track jet truck dan kendaraan track sweeping serta rutin memasukkan kendaraan mobil/motor ke dalam lintasan.

BACA JUGA:  Jubah Piala Dunia Lionel Messi Ditawar Rp15,6 Miliar

Menurut Mike, keberadaan kendaraan roda empat dan roda dua dalam lintasan akan membuat lintasan utama (race line) menjadi lebih bersih. Dikarenakan saat kendaraan lewat, aerodinamis kendaraan akan menyedot debu dari dalam pori-pori lintasan. Sehingga mengurangi deposit debu di dalam pori-pori.
Mike Webb dan Carlos optimistis bahwa kegiatan sesi tes hari ini akan semakin membaik karena debu yang semakin berkurang. Serta adanya lapisan karet ban pada permukaan lintasan utama yang dijejak oleh pebalap.
Di sisi lain, Priandhi Satria juga telah mendiskusikan dengan Webb dalam penggunaan red-flag (bendera merah) Jumat kemarin di saat para pembalap MotoGP sedang menjajal Sirkuit Mandalika pada hari pertama tes pramusim 2022.
Priandhi Satria menjelaskan bahwa penggunaan bendera merah adalah sinyal atau tanda visual bagi semua pebalap yang berada dalam lintasan untuk segera berhenti melakukan kegiatan.
“Red-flag merupakan perintah kepada para pebalap agar keluar dari lintasan dan kembali ke paddock masing-masing. Ini dikarenakan penyelenggara balap akan melakukan sesuatu hal di dalam lintasan seperti pembersihan lintasan, pengambilan objek dalam lintasan yang dapat membahayakan pebalap atau penonton dan berbagai hal lainnya,” kata Priandhi.
Ia menjelaskan, penggunaan bendera merah pada hari pertama tes kemarin adalah dalam rangka menutup lintasan balap agar petugas pemeliharaan (crew maintenance) dapat memasuki lintasan dan melakukan pembersihan di dalam lintasan.

BACA JUGA:  Piala Dunia 2022: Ini Daftar Lengkap Peserta, Hasil Undian, dan Jadwal Pertandingannya!


Ini sesuai dengan saran beberapa pembalap MotoGP dan Dorna yang disampaikan kepada Mike Webb. “Penggunaan bendera merah merupakan sesuatu yang wajar dalam setiap kegiatan olahraga otomotif. Bukan sesuatu yang di luar kebiasaan,” ujar Priandhi.
Dijelaskannya, setelah diangkatnya bendera merah, maka pihak penyelenggara langsung memerintahkan kendaraan pembersih, Track jet truck yang dilengkapi penyemprot air bertekanan tinggi dan rotating brush untuk memasuki lintasan dan membersihkan area-area tertentu, dibantu oleh crew maintenance.

BACA JUGA:  Penonton WSBK Sirkuit Mandalika Lombok Tembus 15.000?


Setelah proses pembersihan selesai, trek kembali dibuka dan para pebalap kembali memasuki lintasan. Tercatat, pada Jumat sore  para pebalap MotoGP semakin cepat dan lintasan ditutup dengan kecepatan mencapai 314 kilometer per jam atau berada dalam standar kecepatan MotoGP.
Priandhi dan Mike menjelaskan bahwa faktor debu ini disebabkan oleh berbagai kegiatan pembangunan di luar (outer) lintasan seperti pembangunan jalan, drainase, dan bagian sisi dalam (inner) lintasan (pembangunan tribun/Grandstand penonton) yang menyebabkan debu yang beterbangan jauh lebih banyak dibandingkan kondisi normal. Debu-debu ini jatuh pada permukaan lintasan, masuk ke dalam pori-pori lintasan di antara kerikil permukaan lintasan.
Kondisi debu yang sangat banyak selama dua bulan, dan juga lintasan tidak pernah dipakai untuk kegiatan motorsport sejak World Superbike (WSBK) hingga sesi tes pramusim ini, menyebabkan banyaknya debu yang beterbangan saat dilewati kendaraan MotoGP. (EditorMRC)

Sumber: infopublik.id