Kukis Daun Mangrove: Inovasi Mahasiswa Farmasi Universitas Mataram untuk Pangan Sehat dan Optimalisasi Sumber Daya Lokal

Pengabdian Masyarakat: Sosialisasi dan Edukasi Pembuatan Kukis Daun Mangrove (Rhizophora mucronata) dalam Upaya Optimalisasi Pemanfaatan Tanaman Mangrove di Desa Meninting

Acara ini berlangsung pada Jumat (20/12) di Kantor Desa Meninting, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat, dengan partisipasi aktif dari 20 warga setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanfaatan tanaman mangrove, khususnya daunnya, sebagai alternatif bahan pangan sehat. Tanaman mangrove yang melimpah di pesisir pantai Meninting kini dapat diolah menjadi kukis bernilai gizi tinggi, sebuah inovasi yang diharapkan mampu memaksimalkan potensi sumber daya lokal.

BACA JUGA:  Pelatihan Pengolahan Kopi oleh Mahasiswa UNRAM di Desa Gumantar Tingkatkan Kualitas dan Harga Kopi Lokal

Dimulai dengan Sambutan dan Penyampaian Materi


Acara dibuka dengan sambutan dari Sekretaris Desa Meninting, yang mewakili Kepala Desa Mahnan Haryanto. Ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa Universitas Mataram dalam membawa edukasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Raehanul Maziya, pemateri utama, menyampaikan materi menarik tentang manfaat mangrove dalam bidang pangan. Penjelasannya mencakup proses pembuatan tepung daun mangrove, resep kukis, serta langkah-langkah pembuatannya.

Antusiasme Warga Mengikuti Demonstrasi


Setelah materi, sesi demonstrasi pembuatan kukis daun mangrove menjadi sorotan utama. Dipandu oleh Kalisa Attaya, warga diajak langsung mencoba membuat kukis. Respons positif terlihat dari antusiasme warga yang aktif mengikuti arahan.

“Ini pengalaman baru yang seru! Sekarang kami tahu cara membuat kukis daun mangrove, bukan hanya teorinya,” ujar salah satu peserta.
“Ini bisa jadi inspirasi buat kue lebaran. Bahannya mudah didapat karena mangrove banyak di sekitar sini,” tambah peserta lainnya.

BACA JUGA:  Wagub Bangga Dengan 99 Huffadzul Quran Ponpes Madani Lombok Timur

Cicipan kukis mangrove juga memunculkan komentar beragam, namun mayoritas memuji rasa dan teksturnya. “Enak ternyata, sehat tapi tetap lezat,” kata seorang warga yang mencicipinya.

Interaktif dan Edukatif


Sesi diskusi interaktif semakin memperkaya acara. Peserta bertanya tentang manfaat mangrove, terutama khasiatnya sebagai sumber antioksidan alami. Sebagai bentuk apresiasi, tim mahasiswa mengadakan kuis dengan hadiah doorprize bagi peserta yang berhasil menjawab pertanyaan.

BACA JUGA:  Ayah Turut Membentuk Karakter Anak

“Kami berharap kegiatan ini memberikan manfaat pengetahuan sekaligus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan potensi mangrove di pesisir Meninting,” ungkap Raehanul.

Apresiasi dari Kepala Desa


Acara diakhiri dengan pembagian doorprize bagi peserta yang aktif, serta ucapan terima kasih dari Kepala Desa Meninting, Mahnan Haryanto. “Terima kasih kepada mahasiswa Universitas Mataram atas kegiatan edukatif ini. Semoga ke depannya lebih banyak program serupa untuk memajukan desa,” tuturnya.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru kepada masyarakat, tetapi juga membuka peluang inovasi pangan sehat berbasis sumber daya lokal. Kukis daun mangrove pun menjadi simbol potensi besar yang dapat dikembangkan lebih lanjut di kawasan pesisir. ***