MATARAMRADIO.COM, Lombok Barat – Cuaca ekstrem akhir-akhir ini membuat nelayan di Dusun Aiq Genit Desa Senteluk kecamatan Batulayar kabupaten Lombok Barat lebih banyak menganggur daripada melaut.
Seorang nelayan Dusun Aiq Genit, Mahnan yang ditemui Mataramradio.com mengaku akibat cuaca yang tidak menentu dalam satu bulan terakhir membuat dirinya dan teman-temannya jarang melaut. Kalau pun dipaksakan melaut hasilnya tidak sepadan. Bahkan untuk biaya operasional saja tidak cukup. “Paling kita dapat 5 sampai 10 ekor. Tidak bisa untuk beli minyak,” katanya.
Untuk mensiasati agar tidak banyak pengeluaran, jelas Mahnan sebelum berangkat biasanya selalu memperhatikan cuaca. “Kalau cuacanya mendung atau hujan, biasanya kita tidak jadi melaut,” katanya.
Kepala seksi observasi dan informasi stasiun meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok, I Putu Sumiana menjelaskan saat ini memasuki masa pancaroba sehingga cuaca bisa berubah secara ekstrem. Ia menghimbau agar nelayan waspada dan berhati-hati saat melaut. “Nelayan harus hati-hati. waspada terhadap cuaca dan gelombang tinggi,” katanya.
Selain itu, Putu meminta nelayan mewaspadai terjadinya badai di laut. “Bila terlihat awan hitam seperti kol segera menghindar. Itu pertanda akan ada badai,” katanya. (MRC03)